Pupus Sudah Keinginan Serma Rama Wahyudi Pulang ke Indonesia Agustus Mendatang

Evakuasi prajurit TNI yang terluka oleh serangan kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika. Foto: Puspen TNI

SELASAR RIAU, PEKANBARU - Gugurnya Serma Rama Wahyudi, anggota Detasemen Peralatan I/4 Pekanbaru dalam menjalankan tugas negara sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Kongo, Senin (22/6/2020), membawa duka bagi istri dan tiga anaknya.

Rencananya, almarhum Serma Rama Wahyudi akan pulang ke tanah air atau cuti, Agustus 2020 mendatang.

Selain menghubungi istrinya, Arfan juga mengatakan, Serma Rama sempat menelepon dirinya.

"Ia (almarhum) mengatakan bulan Agustus mendatang dapat cuti sebulan dan akan pulang. Tapi Allah berkehendak lain," kata adik ipar alm Serma Rama Wahyudi, Arfan Nur Fahri, Rabu (24/6/2020).

Arfan mengisahkan, keluarga besar menerima kabar kematian almarhum Serma Rama langsung dari Komandan Denpal I/4 Pekanbaru, Letkol Cpl Joto Wirotomo Marpaung.

Saat itu, Senin pagi (21/6/2020), keluarga langsung didatangi Dandenpal I/4 Pekanbaru, Letkol Cpl Joto Wirotomo Marpaung, mengabarkan berita duka tersebut.

Hingga kini, tutur Arfan, keluarga sudah ikhlas melepas kepergian Serma Arma. Namun, mereka masih menunggu kedatangan jenazah.

Jenazah paling cepat akan tiba dua atau lima hari mendatang. "Paling cepat dua atau lima hari mendatang. Paling lama katanya dua Minggu," tuturnya.

Sebelumnya, Komandan Resor Militer 031/Wira Bima, Brigjen TNI Brigadir Jenderal M Syech Ismed, mengatakan saat ini Korem masih menunggu kepulangan jenazah Serma Rama Wahyudi.

Ia belum dapat memastikan kapan jenazah akan dipulangkan.

"Kita masih menunggu dari PMPP (pusat misi pemeliharaan perdamaian). Mungkin dalam beberapa hari ke depan," kata Danrem Riau.

Nantinya, dia mengatakan jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma Kota Pekanbaru. Selain itu, ia juga menuturkan bahwa pihaknya tengah mengusulkan kenaikan pangkat terhadap almarhum Serma Rama Wahyudi.

"Dari Angkatan Darat mengusulkan ke Mabes TNI. Kita tunggu," ujarnya.