Ratusan Desa di Kuansing, Riau, Stop Langganan Internet Desa

Konten Media Partner
5 November 2019 23:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN, Rini Soemarno, meluncurkan program Warung Internet Desa (Ides) di Desa Kampung Air, Labuan Bajo. Foto: Elsa Toruan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN, Rini Soemarno, meluncurkan program Warung Internet Desa (Ides) di Desa Kampung Air, Labuan Bajo. Foto: Elsa Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, TELUK KUANTAN - Hanya bertahan dua tahun, sebanyak 140 desa di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, resmi berhenti berlangganan internet desa.
ADVERTISEMENT
Kini desa-desa tersebut tidak lagi berlangganan internet karena sudah diputus.
Setiap tahun, ratusan desa di Kuansing harus mengalokasikan anggaran Rp 36 juta guna membayar internet desa, disetor melalui Bank Mandiri.
Program internet desa ini sudah dimulai sejak 2017 lalu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) antara Desa dengan PT Indonesia Comnet Plus (ICON+) disaksikan Bupati Kuansing H Mursini, awal Agustus 2017.
PT Indonesia Comnet Plus (ICON+) merupakan anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bergerak di bidang penyedia jasa Internet.
"Pertama dulu ada sekitar 160 desa berlangganan, kini tinggal 20 desa. Persoalan layanan diberikan penyedia jasa," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kuansing, Napisman, kepada Selasar Riau, Selasa, 5 November 2019.
ADVERTISEMENT
Meskipun perjanjian kerjasama ini dibuat untuk tiga tahun, menurut Napisman, perjanjian tentunya bisa sewaktu-waktu dihentikan.
Ini, tuturnya, menjadi kewenangan setiap desa yang berlangganan. "Kita serahkan ke desa, karena ini kewenangan desa apakah masih berlangganan atau berhenti," tegasnya.
Belum lama ini, tutur Napisman, PT Icon Plus juga sudah menyampaikan dan mengakui kalau layanan mereka berikan selama ini tak maksimal.
Dampaknya, desa-desa di Kuansing memutuskan jaringan internet desa secara sepihak.
"Mereka mengakui memang layanan diberikan selama ini tak maksimal. Ke depan mereka akan memperbaiki layanan kepada pelanggan terutama kepada desa," katanya.
Pihak penyedia jasa internet, jelas Napisman, kembali mendekati semua desa di Kuansing untuk kembali mau berlangganan internet.
"Mereka akan coba lagi mendekati desa secara pelan-pelan untuk mau kembali berlangganan," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Napisman, pemutusan internet oleh desa ini tentunya sedikit banyak berdampak terhadap pelayanan diberikan kepada masyarakat terutama diera digital saat ini.
Apalagi katanya, Bupati sebelumnya sudah memiliki tekad agar pelayanan pemerintah sampai ke tingkat desa itu sudah dilayani secara digital dan tidak manual lagi.
"Harapan kita semoga desa-desa di Kuansing kembali berlangganan internet," katanya.