Bayi Korban Asap.jpg

Riau Dikepung Kabut Asap, Dokter Sarankan Ibu Hamil Mengungsi

16 September 2019 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang bayi terpaksa diungsikan ke Posko Kesehatan di kantor DPW PKS Riau, Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru. (Foto: DPW PKS Riau)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang bayi terpaksa diungsikan ke Posko Kesehatan di kantor DPW PKS Riau, Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru. (Foto: DPW PKS Riau)
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Semakin tebalnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) disertai kualitas udara berbahaya, ternyata mengancam keselamatan ibu serta janin dalam kandungannya.
ADVERTISEMENT
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Provinsi Riau, Adrianison, mengimbau para ibu hamil yang terpapar asap, baik yang usia kandungannya muda ataupun tua segera mengungsi ke tempat yang bebas asap.
Ia bilang, ibu hamil masuk ke dalam daftar korban rentan bersama dengan bayi, anak-anak, dan lanjut usia (lansia). "Sehingga, jika ada kesempatan mengungsikan diri, ada baiknya menghindari paparan asap," ujar Adrianison.
Namun, kata dia, jika ibu hamil tidak bisa meninggalkan tempatnya, maka ibu hamil diwajibkan untuk memakai masker berkualitas tinggi saat beraktivitas di luar ruangan.
Adrianison meminta para ibu hamil selalu mengonsumsi suplemen sehingga mampu melawan gas-gas beracun. Ia menyarankan para ibu hamil selalu berkonsultasi ke dokter spesialis.
"Ibu-ibu hamil ini harus diperhatikan, kalau asap sudah masuk ke rumah, segera siapkan alat penyedot udara seperti air purifier, mudah dicari di toko-toko," saran Adrianison.
ADVERTISEMENT
Adrianison bilang, ketika ibu hamil menghirup asap beracun, gas bersifat toxic seperti karbon dioksida masuk ke dalam aliran darah. Tentu saja hal ini juga akan mengalir ke sang janin.
"Terus, kalau si janin ada bakat alergi tentu kabut asap ini akan memicu alergi," tambahnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten