Tak Sesuai Anggaran, Warga Pekanbaru Kembalikan Paket Sembako ke Kantor Lurah

Konten Media Partner
13 Mei 2020 22:57 WIB
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
DONI Herman Ginting, warga Padang Bulan, Senapelan, Pekanbaru, mengembalikan paket sembako diduga tak sesuai yang dianggarkan, Rabu (13/5/2020).
zoom-in-whitePerbesar
DONI Herman Ginting, warga Padang Bulan, Senapelan, Pekanbaru, mengembalikan paket sembako diduga tak sesuai yang dianggarkan, Rabu (13/5/2020).
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Warga Pekanbaru penerima bantuan Sembako, Doni Herman Ginting, Rabu (13/5/2020), mendatangi Kantor Lurah Padang Bulan, Kecamatan Senapelan.
ADVERTISEMENT
Kedatangan Doni ke kantor lurah ingin mengembalikan Paket Sembako telah ia terima. Pengembalian sembako tersebut dilakukannya karena tak mau ditipu oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
Doni sudah menghitung nilai paket sembako yang dibagikan oleh Pemkot Pekanbaru tersebut. Taksirannya total semua berjumlah Rp 160 ribu, bukan Rp 250 ribu, seperti diklaim selama ini.
"Intermie ini kalau harga eceran cuma Rp 1.000 satu mie. Jadi setelah saya total semua keluar angka Rp 160 ribu, ini masih harga eceran, kalau harga grosir mungkin lebih murah lagi," kata Doni kepada Selasar Riau.
Bantuan diterima Doni ini terdiri dari beras merk 'Kita' cap BUMN, kemudian minyak goreng merk 'kuwali', sarden kaleng kecil merk 'ABC', dan intermie satu kardus isi 40.
ADVERTISEMENT
"Ini tidak sesuai dengan janji pemimpin, ini akan kita laporkan ke DPRD, karena DPRD pun bilang Rp 250 ribu, kita merasa ditipu dan dicurangi. Berulang kali dibilang begitu, ternyata sampai ke bawah cuma segini," kata Doni dengan nada kesal.
Ia mengakui, banyak warga mengetahui hal ini. Namun, karena terpaksa dan tuntutan hidup, mereka menerima saja.
"Banyak yang menerima saja, tapi mereka tak bisa kita salahkan juga. Mereka kan sangat butuh itu," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Yasser Hamidy, memastikan akan menindaklanjuti pengembalian paket sembako tidak sesuai dengan alokasi anggarannya.
Rapat terakhir DPRD dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru, tutur Yaser, diketahui anggaran bantuan sembako untuk satu KK senilai Rp 250 ribu.
ADVERTISEMENT
"Sebagai wakil rakyat, saya wajib menindaklanjuti kekecewaan masyarakat. Bantuan diberikan Pemko hanya Rp 160 ribu berdasarkan hitungan kasar masyarakat," tegasya.
Adapun bantuan ini diberikan kepada 30 ribu KK, sebelumnya dikumpulkan oleh RT dan RW. Awalnya RT dan RW, jelas Yasser, mengusulkan sekitar 132 ribu.
Namun, Pemko menyebutkan hanya memberikan 45.625 KK saja. Alasannya, bantuan sudah diberikan sebelumnya oleh pemerintah pusat melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan bantuan lainnya.
"Memang rapat terakhir pernah disampaikan angkanya segitu (Rp 250 ribu), Pak Wali (kota) juga menggaungkan itu. Kita wajib mengaudit. Wajar masyarakat protes," kata Yasser.
Ia tak ingin berspekulasi lebih jauh, sehingga ia terlebih dahulu meminta klarifikasi dari Dinsos terkait besaran anggaran sembako, apakah memang ada perubahan atau bagaimana.
ADVERTISEMENT
"Nanti saya secara pribadi akan menghubungi dinas sosial terkait bantuan ini, seperti apa bantuan ini. Satu atau dua hari ini sudah kita sampaikan hasilnya kepada masyarakat," tutupnya.
***
*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!