Tak Tertampung, Pemko Pekanbaru Bangun 2 Lab Biomolekuler di RSD Madani

Konten Media Partner
18 September 2020 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
WALI Kota Pekanbaru, Firdaus.
zoom-in-whitePerbesar
WALI Kota Pekanbaru, Firdaus.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, menargetkan akan menambah dua laboratorium biomolekuler di Kota Pekanbaru.
ADVERTISEMENT
Firdaus menilai dengan melakukan swab massal bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan menjaring pasien positif hingga ke hulu.
"(Sebanyak) 80 persen pasien positif COVID-19 masih didominasi pasien tanpa gejala atau OTG. Cara paling utama mendeteksi dengan swab test. Untuk itu, perlu segera dibuat pengadaan laboratorium swab," ujar Wali Kota Firdaus, Jumat (18/9/2020).
Ia menyebutkan, dua minggu lalu Pemko sudah melakukan survei untuk mencari tipe alat. Direncanakan akan dibeli dua unit untuk laboratorium statis.
Laboratorium tersebut, kata Firdaus, nantinya bakal dibuat di RSD Madani dengan menyulap satu ruang laboratorium diisi dua unit alat tes.
"Satu unit bisa dilakukan 250 sampel atau 250 kapasitas per hari. Dengan dua unit itu kita mampu tes 500 orang," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, memang ada rencana membeli mobil laboratorium untuk swab massal guna mencari Orang Tanpa Gejala (OTG) COVID-19 di wilayah rawan penyebaran.
Pengadaan mobil laboratorium biomolekuler itu nantinya berguna untuk pemeriksaan PCR swab test. Selain itu, juga memiliki kemampuan untuk pemeriksaan TBC dan HIV/AIDS.
"Namun, karena laboratorium mobil terlalu mahal. Kendaraannya terlalu mahal, kita hanya bisa sediakan yang statis," ujarnya.
Sejauh ini, sampel swab dari seluruh kabupaten dan kota di Riau hanya dikirim ke laboratorium biomolekuler milik Pemprov Riau di RSUD Arifin Achmad.
Di sini, sampel diambul akan diperiksa dan menyatakan seseorang positif atau negatif COVID-19.
"Adanya keterbatasan laboratorium di Provinsi melayani Kabupaten dan Kota di Riau. Kita sudah diskusikan dengan Pak Gubernur untuk pengadaan laboratorium," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Pemprov Riau Beli Dua Ventilator
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, sudah melakukan pengadaan penyediaan ventilator untuk memenuhi kekurangan alat tersebut di rumah sakit rujukan COVID-19 di Pekanbaru, Riau.
Tahap awal, Dinas Ksehatan menyediakan lima unit ventilator.
"Kekurangan di rumah sakit kita menyiapkan persedian ventilator memang untuk tahap awal lima ventilator," kata Mimi.
Ia menjelaskan, Dinas Kesehatan saat ini tengah memproses pengadaan ventiltor begitu pula kebutuhan obat-obatan lainnya.
"Mudah-mudahan segera selesai untuk ventilator dan peralatan, serta obat-obatan, maupun bahan habis pakai lainnya," pungkas Mimi.
Laporan: LARAS OLIVIA/WAYAN SEPIYANA