Erick Thohir Jual Saham Inter Milan Buat Bayar Utang

31 Januari 2019 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Thohir saat melakukan sambutan di ulang tahun ke-25 Satria Muda Jakarta. (Foto: Dok. Satria Muda)
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir saat melakukan sambutan di ulang tahun ke-25 Satria Muda Jakarta. (Foto: Dok. Satria Muda)
ADVERTISEMENT
Berakhir sudah era Erick Thohir bersama Inter Milan selepas penjualan saham klub kepada LionRock Capital --perusahaan investasi asal China yang berbasis di Singapura-- pada Minggu (27/1/2019) lalu. Kabarnya, bos Bos Mahaka Group dan Komisaris Utama PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) ini meraup triliunan rupiah dari pelepasan lepas saham I Nerazzurri.
ADVERTISEMENT
Diakui Erick bahwa hasil penjualan tersebut bakal digunakan untuk melunasi utang. “Ya sebagian untuk bayar utang, sebagian ya balikin equity, ya namanya beli-beli begitu pasti banyak utangnya, mungkin equity semua," tutur Erick Thohir, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (31/1).
Sudah sejak 2013 lalu, Erick menguasai kepemilikan Inter lewat payung International Sports Capital HK Limited --perusahaan yang didirikan Erick bersama Ketua Umum Kadin saat ini, Rosan Roeslani dan kolega bisnis mereka sejak lama, Handy Soetedjo. Saham awalnya mencapai 70 persen yang dibeli dari pemilik sebelumnya, Massimo Moratti. Erick sekaligus naik menjadi Presiden Inter menggantikan Moratti.
Kemudian pada Juni 2016, komposisinya berubah karena Suning Group mengambil alih 40 persen saham Erick plus 30 persen milik Moratti. Alhasil, Suning menjadi pemegang saham mayoritas dan kuasa Erick mayoritas. Transaksi senilai USD 307 juta atau sekitar Rp 4 triliun itu membuat posisi Erick sebagai presiden klub tergeser oleh Steven Zang sejak 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Erick Thohir, Presiden Inter Milan. (Foto: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir, Presiden Inter Milan. (Foto: Getty Images)
Dalam kegiatan bisnis, termasuk transaksinya membeli saham Inter pada masa lalu, kepemilikan utang dianggap Thohir sebagai hal lumrah. Dia mengambil contoh penyediaan infrastruktur klub sepak bola luar negeri seperti pembangunan stadion juga tidak hanya disokong oleh kas perusahaan. Biasanya akan ada peranan utang di dalamnya.
"Kita membangun usaha itu kombinasi antara usaha dan utang, lumrah kok. Apalagi seluruh akuisisi saya di luar negeri, tidak ada hubungannya dengan Bank Indonesia, semua itu bank asing,” ujarnya.
Tanpa kepemilikan saham di Inter, pengaruh Erick di dunia sepak bola Eropa tak lantas hilang. Dia masih masuk jajaran direksi Oxford United yang berkompetisi di level kedua Liga Inggris atau Championship, Oxford United. Selain itu, Erick tercatat sebagai Komisiaris PT Persib Bandung Bermartabat yang memayungi Persib.
ADVERTISEMENT