Antoinette Scieri, Perawat yang Hilangkan Nyawa Puluhan Pasien Lansia

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
Konten dari Pengguna
21 September 2020 14:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: dok. murderpedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: dok. murderpedia.org
ADVERTISEMENT
Pada pasca Perang Dunia (PD) I, masyarakat St Gilles, Perancis digegerkan oleh pembunuhan yang dilakukan oleh seorang perawat. Pembunuh tersebut bernama Antoinette Scieri, wanita berkebangsaan Italia. Ia diprediksi telah membunuh enam sampai 12 pasien lanjut usia di Rumah Sakit St Gilles.
ADVERTISEMENT
Pada hari-hari awal PD I, Scieri bekerja di stasiun pembersihan korban di Doullens. Di sana, ia memulai kehidupan kriminal yang panjang. Dia mencuri uang tunai dan perhiasan dari orang yang kecelakaan, memalsukan tanda tangan pada surat kepada keluarga mereka dan meminta uang melalui pos. Dipenjara karena pencurian buku gaji petugas pada tahun 1915, dia dibebaskan pada tahun berikutnya.
Setelah keluar dari penjara, Scieri menikah dengan seorang tentara Italia bernama Salmon. Dari pernikahan tersebut, Salmon melahirkan dua anak. Akan tetapi, Scieri merasa bosan dan berselingkuh dengan seorang pemabuk bernama Joseph Rossignol.
Foto: dok. murderpedia.org
Dari perselingkuhan tersebut, Scieri memiliki satu anak dan pindah ke St Gilles, Perancis. Di desa tersebut, Scieri mulai bekerja sebagai perawat bagi pasien lansia yang membutuhkan perawatnya. Dalam beberapa bulan berselang, lima pasien Scieri tewas mendadak.
ADVERTISEMENT
Pada 11 Desember, wanita lansia berusia 58 tahun bernama Drouard meninggal dalam perawatan Scieri. Pada Malam Natal, Scieri menyaksikan kematian Madame Lachapelle, kejang-kejang terakhirnya dianggap sebagai "keracunan ptomaine". Ketika suami Lachapelle pingsan dua hari kemudian, Antoinette menyalahkan serangan jantung, dan seorang dokter setuju dengan klaim tersebut.
Foto: dok. murderpedia.org
Joe Rossignol menyambut tahun baru dengan gaya yang khas, menganiaya istri iparnya dengan amarah karena mabuk, tapi kali ini dia bertindak terlalu jauh. Ketika Antoinette menyajikan semangkuk kerang, Rossignol memakannya dengan rakus - dan meninggal dua jam kemudian. Menurut kesaksian di persidangannya, Scieri menyaksikan kematiannya, lalu keluar untuk merayakan kebebasannya dengan pesta mabuk-mabukan.
Pasien Scieri berikutnya adalah Marie Martin, 67, dan saudara perempuannya, Madame Doyer. Ketika Antoinette menyiapkan kopi untuk mereka, Nyonya Doyer merasakannya pahit dan menuangkan kopi miliknya ke wastafel. Ketika punggung perawat tersebut dibalik. Martin meminumnya dan segera meninggal, suatu keadaan yang mulai menimbulkan kecurigaan di St. Gilles.
Foto: dok. murderpedia.org
Korban terakhir Scieri adalah Madame Gouan-Criquet, seorang lansia yang kesehatannya menurun drastis di bawah perawatan Antoinette. Suami korban memberitahu polisi tentang kecurigaannya, dan sebuah botol ditemukan di bawah tempat tidur wanita yang meninggal itu, berisi campuran eter dan herbisida pyralion.
ADVERTISEMENT
Mayat Joe Rossignol dan beberapa korban lainnya digali untuk otopsi, dan semuanya mengandung pyralion dalam dosis besar. Scieri sendiri mengakui kejahatannya. Pada 27 April 1926, hakim memvonis Scieri bersalah dengan hukuman mati atas pembunuhan 12 orang.
Foto: dok. murderpedia.org
Saat vonis tersebut dijatuhkan, Scieri tertawa terbahak-bahak, mengingat bahwa tidak ada lagi hukuman mati bagi wanita pasca PD I. Oleh karena itu, hukumannya diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup. Scieri sendiri akhirnya meninggal di dalam penjara.
Sumber: http://murderpedia.org/female.S/s/scieri-antoinette.htm