Dark Strangler, Pembunuh yang Membawa Alkitab untuk Mendapat Kepercayaan Korban

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
Konten dari Pengguna
12 Januari 2021 8:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Earle Leonard Nelson, foto: dok. Murderpedia
zoom-in-whitePerbesar
Earle Leonard Nelson, foto: dok. Murderpedia
ADVERTISEMENT
Dalam kisah sejarah kelam Amerika, di abad ke-19 tercatat seorang pemerkosa kejam sekaligus pembunuh berantai yang sering disebut The Dark Strangler. Kasus tersebut sempat membuat aparat kewalahan lantaran jumlah korban tewasnya mencapai 25 orang.
ADVERTISEMENT
Jumlah itu sebenarnya suatu hal yang mengejutkan. Pasalnya dalam waktu setahun, setidaknya pelaku mampu mengumpulkan puluhan korban wanita. Jika melihat laporan Killers Cloud, identitas pelaku diketahui bernama Earle Leonard Nelson. Tak hanya itu, dalam aksinya pelaku juga kerap menargetkan korban wanita di seluruh wilayah West Coast, Amerika Serikat, di tahun 1926.
Modus operandinya pun bermacam-macam. Mulai dari berpura-pura menyewa kamar dari pemilik yang ditargetkan, hingga bujuk rayu yang membuat para wanita mudah terpikat. Bahkan untuk mempermudah mendapat kepercayaan, Earle sering membawa Alkitab untuk membuat nyaman si korban.
Momen Earle Leonard Nelson tertangkap, foto: dok. Murderpedia
Setelah mendapat momen intim antara korban dan pelaku, barulah The Dark Strangler mencekiknya hingga tewas di tempat. Kronologi yang paling fenomenal dari Dark Strangler ketika ia berupaya menyembunyikan tubuh korban di bawah tempat tidur. Pada kesempatan tersebut, pelaku memutulasi tubuh korban yang bernama Lola Cowen (14), dan baru ditemukan 3 hari setelah Earle mencekiknya.
ADVERTISEMENT
Jika melihat masa lalu Earle, ia diketahui mengalami masa-masa sulit. Di usia 2 tahun, ia ditinggal oleh kedua orangtuanya akibat penyakit sifilis. Lebih dari itu, di usia 10 tahun Earle mengalami kecelakaan berat akibat tertabrak trem. Beruntung setelah semingu masa perawatan, Earle pun siuman. Menurut laporan kepolisian, di usia 10 tahun inilah Earle menampakan perilaku yang aneh.
Earle kerap menderita sakit kepala, bahkan tak jarang hilang ingatan sejenak. Di usia 14 tahun, luka Earle pun makin dalam karena ia seketika ditinggal wafat oleh neneknya.
Sebagai seorang pemuda, Earle sering melamun dan melakukan manstrubasi kompulsif. Ia juga sempat dibawa ke rumah sakit jiwa di negara bagian Nepa, karena berperilaku aneh dan tak menentu.
Salah satu korban Earle bernama Emily Patterson, foto: dok. Murderpedia
Singkat cerita, Earle pun tertangkap dua kali. Pertama tertangkap di wilayah Wakopa, karena kedapatan membunuh 2 wanita. Lalu sempat dipenjara, dan berhasil melarikan diri. Namun upayanya gagal karena kereta yang diharapkan bisa membawanya bebas, justru telah ditumpangi oleh beberapa aparat yang sudah mengetahuinya.
ADVERTISEMENT
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ia divonis hukuman mati dengan cara digantung di Vaughan Street Jail, Winnipeg, pukul 7.30 pagi pada 13 Januari 1928.
Sumber: https://killer.cloud/serial-killers/show/28/earle-nelson