Henriette Caillaux, Istri Pejabat Prancis yang Menambak Mati Editor Le Figaro

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
Konten dari Pengguna
26 November 2020 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Henriette Caillaux, istri kedua politisi Prancis Joseph Caillaux, foto: dok. Murderpedia
zoom-in-whitePerbesar
Henriette Caillaux, istri kedua politisi Prancis Joseph Caillaux, foto: dok. Murderpedia
ADVERTISEMENT
Menjabat sebagai istri dari seorang menteri keuangan Prancis, Henriette Caillaux pada tahun 1914 sempat dikenal sebagai pembunuh fenomenal lantaran ia tega membunuh seorang editor surat kabar Le Figaro.
ADVERTISEMENT
Sejarah mencatat bahwa Henriette ialah seorang wanita sosialita biasa yang begitu dekat dengan para pejabat ternama. Akibat kedekatannya tersebut, Henriette lantas diisukan berselingkuh dengan perdana menteri keuangan Perancis Joseph Caillaux. Sebenarnya isu skandal tersebut sudah menimbulkan banyak kontroversi di muka publik. Namun, mereka selalu menganggap itu semua sebagai angin lalu dan terus mengabaikan semua cibiran lawan politik Joseph.
Lantas isu pun itu terbukti ketika Henriette dan Joseph menikah. Walaupun sebelumnya Henriette dan Joseph telah memiliki ikatan pernikahan, tetapi keduanya bersikeras untuk bercerai dari masing-masing pasangannya.
Menjabat sebagai menteri keuangan, Joseph sempat menjadi bahan pembicaraan negatif di kalangan pejabat. Pasalnya apa yang dilakukan Joseph tidak mencerminkan panutan baik bagi rakyatnya. Setelah ia menikah, serangan protes dan kritik mulai berdatangan dan meminta Joseph untuk mundur.
Menteri Keuangan Prancis Joseph Caillaux (1863-1944), foto: dok. Murderpedia
Tak terkecuali pemberitaan media masa pada saat itu. Melalui Le Firago editor ternama sekaligus kritikus handal, Gaston Calmette menuliskan banyak kritikan mengenai kebijakan, sikap politik, hingga pernikahannya dengan Henriette.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal tersebut Henriette pun segera mengirimkan surat kepada Calmette agar berhenti menerbitkan semua tulisan mengenai suaminya. Henriette pun berharap dari yang ia tulis sebelumnya bisa direvisi kembali dengan menuliskan isu lain yang lebih positif.
Calmette pun menolak dan justru semakin menjadi dengan menuliskan kritikan, bahwa Joseph mencoba mendapatkan tagihan pajak penghasilan yang telah disahkan oleh senat Prancis. Alhasil, semua yang ditulis Calmette pun meledak hingga menjadi pergolakan politik hebat. Akibatnya nama Joseph pun tercoreng, bahkan dianggap hina oleh sebagian masyarakat.
Henriette yang membaca tulisan itu pun geram. Bahkan meyakini bahwa kritikus Calmette ialah musuh dalam selimut sehingga ia pantas untuk mati. Lalu untuk mempertahankan nama baik suaminya, Henriette segara mendatangi Calmette di kantor redaksi Le Firago.
ADVERTISEMENT
Pada 16 Maret 1914, tanpa banyak basa-basi Henriette yang sudah terbakar amarah seketika langsung menodongkan pistolnya dan menembak di bagian dada Calmette, hingga tewas di tempat.
Tetapi dari hasil persidangan, Henriette justru dinyatakan bebas dari dakwaan pembunuhan. Hal itu dikarenakan ia dibela oleh pengacara terkenal yakni Fernand-Gustave-Gaston Labori.
Ilustrasi media Prancis saat peristiwa penembakan terjadi, foto: dok. Murderpedia
Pengacara itu berdalih bahwa semua tindakan Henriette bukanlah pembunuhan yang terencana, melainkan atas dasar emosi dan nafsu belaka. Oleh karena itu, emosi wanita yang lebih sulit terkendali ketimbang pria menjadi nota pembelaan Henriette yang begitu saja dikabulkan oleh pengadilan tinggi Prancis.
Sumber: https://murderpedia.org/female.C/c/caillaux-henriette.htm