José Matias, Seniman yang Memerkosa, Membunuh, dan Memakan Organ Tubuh Korban

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
Konten dari Pengguna
22 September 2020 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: dok. murderpedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: dok. murderpedia.org
ADVERTISEMENT
Jose Vicente Matias atau yang dikenal dengan julukan Corumba adalah seorang pembunuh berantai asal Brazil.Ia dikenal sebagai seorang seniman yang memerkosa, membunuh , kemudia memotong enam wanita antara tahun 1999 hingga 2005. Selain membunuh, Matias juga mempraktekkan kanibalisme dengan sisa-sisa korbannya, menelan darah, dan potongan otak dari mereka.
ADVERTISEMENT
Matias lahir pada 24 September 1966. Sehari-harinya, ia bekerja sebagai penual kerajinan keliling. Ketampanannya membuat ia sering kali menaklukan wanita yang kemudian ia bunuh
Dalam sebuah wawancara, Matias membunuh karena diperintahkan oleh iblis. Sedangkan menurut polisi negara bagian Maranon Brazil, Nordman Riveiro, " Dia adalah pasien gangguan jiwa, orang gila yang datang untuk meminum darah para korbannya.
Foto: dok. murderpedia.org
Korban-korban Matias antara lain: (1) Natalia Canhas Carneiro (15); (2) Simone Lima Pindo (26); (3) Lidiane Vieira de Melo (16); (4) Katryn Rakitov (29); (5) Maryanne Kern (49) dan (6) Nurla Fernandez Collada (27).
Beberapa pembunuhan memiliki keunikannya sendiri. Pertama pada pembunuhan kedua terhadap Simone, yang juga sesama pengrajin seperti Matias. Ia dipukuli dan dilempar batu hingga tewas pada Juni 200.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dalam kematian Lidiane, Matias satu setengah hari untuk meminum darah korban. Setelah kematiannya, tubuhnya dipotong menjadi beberapa bagian. Lidiane tewas pada Januari 2004. Sedangkan tiga korban terakhir ada turis. Katryn adalah turis berkebangsaan Rusia-Israel yang tewas di Pirenopolis. Sedangkan Maryanne Kern adalah turis asal Jerman yang mayatnya ditemukan di Barreirinhas, Maranhao. Sedangkan pada pembunuhan Nurla, wanita asal Spanyol tersebut dibunuh dengan cara dipukul di bagian kepala. Bagian otak dan darah menjadi santapan Matias sembari melakukan ritual tarian. Nurla dibunuh di pantai Itatinga, Maranhao.
Foto: dok. murderpedia.org
Saat diperiksa oleh kepolisian terdapat dua motif yang kontradiktif. Pertama, Matias mengakui bahwa pembunuhan tersebut adalah pengaruh iblis yang berbisik di telinga. Akan tetapi disisi lain, pembunuhan tersebut terjadi karena ejek-ejekan dari beberapa wanita akibat masalah impotensi yang dialami oleh Matias. Ia akan menjadi sangat brutal ketika gagal dalam berhubungan seks. Atas tindak kriminal tersebut, ia divonis hukuman penjara selama 23 tahun.
ADVERTISEMENT
Sumber: http://murderpedia.org/male.M/m/matias-jose-vicente.htm