Maturino Resendiz, Perampok Kejam Asal Meksiko yang Mengaku Sebagai Dewa

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
Konten dari Pengguna
10 Februari 2021 13:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anggel Maturino Resensdiz, foto: dok. Murderpedia
zoom-in-whitePerbesar
Anggel Maturino Resensdiz, foto: dok. Murderpedia
ADVERTISEMENT
Anggel Maturino Resensdiz ialah pembunuh berantai asal Meksiko atau kerap dikenal sebagai dewa. Ia juga mengaku dirinya setengah manusia dan setengah malaikat yang tak bisa dibunuh.
ADVERTISEMENT
Maturino (46) diketahui lahir di wilayah Izucar de Motomoros, Meksiko. Ia merupakan seorang anak angkat dari keluarga sederhana dengan 1 saudara perempuan. Jika dilihat dari riwayat masa kecilnya, ia sering mendapat pelecehan seksual di lingkungan sekitar. Yang kemudian membentuknya dengan kepribadian bengis penuh dendam.
Selain mengaku sebagai dewa, media lokal pun kerap memanggilnya sebagai The Railroad Killers, karena sebagian besar korbannya ditemukan dekat dengan rel kereta api. Bagi aparat, membunuh di dekat rel atau sengaja meletakkan korban di sana. Bukanlah petunjuk utama. Melainkan, itu adalah cara pelaku untuk memudahkan dirinya dalam melarikan diri.
Poster Anggel Maturino Resensdiz saat menjadi buronan FBI, foto: dok. Murderpedia
Berdasar laporan Murderpedia, bahwa 15 korbannya terjadi diantara tahun 1986-1999 di wilayah Texas, Florida, Ilinois, Georgia, dan Kentucky.
ADVERTISEMENT
Selama 15 tahun menjadi pembunuh, pihak kepolisian tetap yakin bahwa pelaku terkait dengan banyak kasus kematian di Meksiko. Saat kasus ini mulai mendapat titik terang dengan sejumlah barang bukti, motif Maturino pun diketahui yang tak lain hanya untuk merampok dan memperkosa wanita.
Di beberapa TKP, saksi dan aparat sempat menduga bahwa Maturino menggunakan pistol untuk mengancam.
Kisah kebengisannya pun tergambar ketika dirinya menyerang wanita bernama Benton (39) yang sedang tidur di kamar. Dengan menyusup diam-diam ke rumah korban.
Momen pencarian pelaku oleh aparat, foto: dok. Murderpedia
Melihat korban dengan lekuk tubuh yang indah, pelaku kemudian langsung memperkosa Benton. Setelah puas, ia lalu menikamnya sebanyak 39 kali dengan pisau daging, dan memukulinya kembali dengan patung perungu yang ada si sekitar kamar dengan tinggi sekitar 2 kaki.
ADVERTISEMENT
Maturino lalu sigap mencari barang berharga, seperti uang dan perhiasan, lalu kabur begitu saja.
Baru pada tahun 2000, Maturino tertangkap. Hakim di negara bagian Texas, memberinya hukuman mati dengan cara suntik mati, yang dilakukan pada 27 Juni 2006.
sumber: https://murderpedia.org/male.R/r1/resendiz-angel.htm