news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Setiap Bertengkar Hebat dengan Suaminya, Ann Johnson Bunuh Anak-anaknya

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
Konten dari Pengguna
5 Agustus 2020 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto: dok. 11alive.com
Martha Ann Johnson adalah seorang pembunuh berantai dari Georgia, Amerika Serikat, Ann telah bertanggung jawab terhadap hilangnya nyawa ketiga anaknya antara tahun 1977 hingga 1982.
ADVERTISEMENT
Pada pernikahan pertamanya, Ann memiliki anak seorang gadis yang lahir pada tahun 1971. Sedangkan pada pernikahan keduanya pada tahun 1975, ia melahirkan seorang putra. Kemudian pada pernikahan ketiganya di tahun 1979, ia memiliki seorang putra dan putri. Mereka lahir masing-masing pada tahun 1979 dan 1980.
Kematian pertamanya terjadi pada anak dari pernikahan keduanya bernama James William Taylor. James yang saat itu berusia 23 bulan tidak memberikan reaksi saat sedang tidur siang. Saat dilarikan ke rumah sakit, ia dinyatakan telah meninggal. Penyebab kematian sendiri menurut dokter adalah sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Foto: dok. alchetron.com
Pada tanggal 30 November 1980, kronologi tewas anaknya kembali persisi terjadi. Anaknya dari pernikahan ketiga, Tabita Jenelle Bowen ditemukan tidak bereaksi saat sedang tidur siang. Saat dibawa ke rumah sakit, kematiannya diprediksi akibat SIDS.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya pada bulan Januari 1981, saudara Tabita yang bernama Earl Wayne Bowen Ditemukan tewas dengan sebungkus racun tikus. Bayi berusia 31 bulan tersebut diakui orang tuanya telah kejang dan langsung dibawa ke rumah sakit. Pada tanggal 12 Februari 1981, ia berhasil diselamatkan dokter keluar dari masa kritis keracunan. Akan tetapi, dokter memprediksi hidupnya akan "setengah mati" karena otaknya tidak berfungsi sama sekali.
Foto: dok. quadcritiesdaily.com
Setahun berselang, anak tertuanya, Jenny Ann mengeluh sakit dada kepada ibunya. Saat dibawa ke rumah sakit, dokter meresepkan Tylenol. Pada 21 Februari 1982, paramedis menemukan Jenny Ann tertelungkup di tempat tidur Johnson dengan busa keluar dari mulutnya, tetapi tidak dapat menyadarkannya. Otopsi menunjukkan bahwa Jenny Ann telah meninggal karena asfiksia. Akibat tekanan besar dalam keluarga Ann, akhirnya ia berpisah dengan suaminya, Bowen.
ADVERTISEMENT
Penyidik polisi pada bulan Desember 1989 kembali membuka kasus tewasnya anak-anak Ann. Sebuah fakta untuk ditemukan, bahwa setiap kematian anak didahului oleh tujuh sampai 10 masalah perkawinan antara Ann dan Bowen. Pada tanggal 3 Juli 1989, Ann ditangkap kepolisian Atlanta dan mengakui telah membunuh dua anaknya. Setiap bertikai dengan suaminya, ia akan mencekik anak-anak dan menggulung tubuhnya saat mereka tidur. Motif pembunuhan tersebut adalah untuk menghukum suaminya. Ann juga merasa tidak bertanggung jawab atas kematian dua anaknya.
Foto: dok. crimeonline.com
Pada awal persidangannya pada bulan April 1990, Johnson telah menarik kembali pengakuannya. Pada 5 Mei 1990, Ann dihukum karena pembunuhan tingkat pertama atas kematian tiga dari empat anaknya yang dibekap dan dijatuhi hukuman mati. Hukuman tersebut kemudian diubah menjadi hidup dengan naik banding. Dia saat ini ditempatkan di Penjara Negara Pulaski.
ADVERTISEMENT
Sumber: http://murderpedia.org/female.J/j/johnson-martha-ann.htm