Surgarcane Killer: Pembunuh yang Gemar Beraksi di Ladang Tebu

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
Konten dari Pengguna
20 Februari 2021 18:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Thozamile Taki, foto: dok. Murderpedia
zoom-in-whitePerbesar
Thozamile Taki, foto: dok. Murderpedia
ADVERTISEMENT
Thozamile Taki alias 'Sugarcane Killer' adalah predator wanita yang tanpa ampun akan membunuh korban dan membuangnya di perkebunan Tebu. Selama aksinya, pelaku telah mengoleksi 14 korban yang rata-rata di umur 18-25 tahun.
ADVERTISEMENT
'Sugarcan Killers' meruapakan kasus paling fenomenal di Afrika Selatan pada tahun 2007. Motifnya tak lain adalah merampok korban. Sayangnya tak ada laporan detil mengenai riwayat hidup pelaku. Tapi jika melihat laporan Murderpedia, Taki memulai karirnya sebagai pembunuh berantai di tahun 2007, dan hanya butuh waktu 1 tahun, pelaku dikonfirmasi memiliki 13 korban wanita.
Di sini pihak kepolisian setempat menjelaskan, bahwa Taki membunuh 10 korban di sekitar perkebunan tebu atau sekitar Kota Umzinto. Lalu, 3 korban lainnya dibunuh di perkebunan teh dekat wilayah Port St. Jhons, KwaZulu Natal.
Thozamile Taki saat di pengadilan, foto: dok. Murderpedia
Bahkan yang paling sadis adalah ketika potongan tubuh korban diberikan kepada dukun atau Sanggoma jika dalam bahasa setempat.
Saat kasus ini terendus oleh aparat. Polisi ternyata tak butuh waktu lama untuk mencari pelaku. Alhasil, pelaku berhasil dibekuk pada 24 September 2007.
ADVERTISEMENT
Hakim yang mengurusi kasus 'Sugarcane Killer' yang bernama Ndlovu pun sempat mengatakan bahwa jika pelaku tidak tertangkap, bisa dipastikan korban wanita muda akan terus bertambah.
"Dia berbahaya jika terus ada di masyarakat, dan dia tak bisa rehabilitasi. Untuk itu, penjara seumur hidup adalah vonis yang paling tepat," ujar Dlovu, dikutip Murderpedia.
Ndlovu juga menambahkan dengan vonis penjara seumur hidup, berdampak rasa tenang di setiap keluarga korban.
Ilustrasi reka adegan, foto: dok. Pixabay
Di persidangan, Taki mengaku bahwa modus operandinya ialah dengan membujuk wanita dengan berbagai macam cara. Lantas, ketika kesempatan itu datang, pelaku dengan sigap seketika mencekik leher korban hingga tewas di tempat.
Hebatnya lagi, menurut kesaksian rata-rata jenazah yang ditemukan dalam kondisi rusak dan sulit untuk dikenali. Bahkan aparat terkadang kesulitan untuk menentukan apa sebab kematian korban.
ADVERTISEMENT
sumber: https://murderpedia.org/male.T/t/taki-thozamile.htm