Konten dari Pengguna

Kampus Merdeka: Program Untuk Mahasiswa Dalam Meningkatkan Kreatifitas Sekolah

SEPTA FADIDAFFA HIRGANTORO
Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang
29 Juli 2024 11:35 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEPTA FADIDAFFA HIRGANTORO tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Septa Fadidaffa Hirgantoro, Ulfiyatu Rosidah, dan Salsabila Aufa Khairunnisa, Kami adalah 1 mahasiswa dan 2 mahasiswi yang berpartisipasi dalam program Kampus Merdeka pada topik Kampus Mengajar di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Program ini berlangsung selama empat bulan, mulai dari 26 Februari hingga 15 Juni yang bertempatan di SDN Puntukdoro 2 Magetan.berbagai kegiatan di sekolah kami lakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengarahan Kemendikbudristek serta dalam rangka mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
Kegiatan Festival Literasi dan Numerasi. Sumber: Foto Pribadi
Selama penugasan selain menerapkan praktik baik mengajar, kami juga mendapatkan berbagai tugas yang diamanahkan oleh Kemendikbudrisktek sebagai langkah dalam mengatasi berbagai problematik dunia kependidikan. Disisi lain, secara mandiri kami juga merencanakan dan meningkatkan berbagai program yang sudah maupun belum pernah dilaksanakan di sekolah tempat kami menjalankan penugasan. Di bawah ini adalah hasil program yang kami rancang melalui elaborasi dengan kewajiban dari Kemendikbudristek serta tentunya bersama pihak sekolah SDN Puntukdoro 2 Magetan.
ADVERTISEMENT
Observasi Lingkungan Sekolah
Kegiatan pertama yang dilakukan oleh kami ini adalah observasi lingkungan sekolah. Kami mempelajari kondisi fisik, suasana belajar, dan kebutuhan siswa. Observasi ini membantu kami dalam memahami tantangan yang dihadapi sekolah dan merancang strategi yang efektif untuk meningkatkan proses belajar mengajar serta mengembangkan dan mewujudkan beberapa program yang sebelumnya sudah ada maupun belum pernah terlaksana.
Pembelajaran Inklusi
Selanjutnya, kami berfokus pada inklusi atau pembelajaran tambahan untuk anak berkebutuhan khusus. Pada program ini tujuannya adalah memberikan perhatian khusus dan dukungan ekstra agar siswa berkebutuhan khusus atau yang memiliki keterlambatan dalam pemahaman belajar yang sesuai dengan tingkatnya dapat mengikuti level pembelajaran dengan baik . Kegiatan ini sejalan dengan SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) dan 10 (Mengurangi Ketimpangan), karena bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua siswa. Menurut UNESCO (2017), "inklusi adalah proses yang membantu mengatasi hambatan terhadap partisipasi dan pencapaian bagi semua siswa."
ADVERTISEMENT
Mading
Menggunakan berbagai tema yang relevan saat kami melaksanakan Tema Ramadhan, Kartini, dan Hari Perpisahan Dalam rangka meningkatkan kreativitas siswa. Kegiatan ini tidak hanya mengasah keterampilan menulis dan seni siswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai budaya dan sejarah Indonesia melalui tugas yang kami berikan seperti mewarnai gambar Ibu Kartini serta membuat puisi yang kami pajangkan pada tempat Mading. "Kreativitas adalah proses mengekspresikan gagasan baru dan unik, serta memungkinkan individu untuk berpikir di luar batas" (Robinson, 2011).
Literasi & Numerasi 15 Menit Setiap hari
"Literasi adalah jantung dari setiap pendidikan yang sukses" (UNESCO, 2005). Sesi literasi dan numerasi selama 15 menit ini kami mulai pelajaran atau kegiatan KBM berlangsung. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca dan berhitung siswa secara konsisten menggunakan media pembelajaran yang kreatif yang telah kami susun sebelumnya baik secara digital dan non-digital. Ini adalah bagian dari upaya untuk mendukung SDGs 4, dengan memastikan semua siswa memperoleh keterampilan dasar yang diperlukan untuk pendidikan yang lebih lanjut.
Praktik baik metode pembelajaran game ular tangga pelajaran. Sumber: Foto Pribadi
Digitalisasi Perpustakaan atau Rumah Baca
ADVERTISEMENT
Merupakan salah satu proyek besar kami. Memberikan stimulusasi kepada guru atau pengurus perpustakaan tentang penggunaan perangkat digital untuk mengakses bahan bacaan dan sumber belajar lainnya.Teknologi digital menawarkan peluang besar untuk pendidikan yang inklusif dan berkualitas" (UNICEF, 2019). Menanggapi hal tersebut, Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas informasi dan mendukung pembelajaran digital melalui kemudahan akses dalam mencari sumber pembelajaran secara digital dengan berkolaborasi bersama Dosen Pembimbing kami untuk membuatkan server tempat penyimpanan data informasi buku perpustakaan yang dapat diakses siswa dan guru. Hal ini relevan dengan SDGs 4 dan 10.
Festival Literasi dan Numerasi
Menjelang akhir penugasan kami juga mengadakan festival literasi dan numerasi sebagai puncak dari kegiatan Kampus Merdeka Kampus Mengajar ini. Sebuah acara yang bertujuan untuk merayakan dan mempromosikan pentingnya keterampilan membaca dan berhitung. "Pembelajaran mendalam melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar dan membantu mereka memahami konsep secara mendalam" (Bransford, Brown, & Cocking, 2000). Festival ini melibatkan berbagai kompetisi dan kegiatan yang menarik minat siswa dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam belajar. Terdapat 3 kegiatan yang kami selenggarakan yakni Ranking 1, Olimpiade literasi dan Numerasi, Market Day, dan Lomba Tari tradisional dan duel pantun. "Acara-acara literasi dapat memotivasi siswa untuk belajar dan merayakan pencapaian mereka" (International Literacy Association, 2018).
ADVERTISEMENT
Sosialisasi 3 Dosa Besar Pendidikan
Tiga dosa besar pendidikan: perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual adalah masalah serius yang dikecamkan oleh Kemendikbudristek. Oleh karna itu, kami dalam pelaksanaan program Kampus Mengajar ini diwajibkan untuk melakukan Sosialisasi ini. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya lingkungan belajar yang aman dan inklusif tanpa melakukan kegiatan yang dapat merugikan temannya dalam proses pembelajaran. Penerapannya kami menetapkan target pada kelas 5 dengan rasionalisasi bahwa kelas 5 ini pada semester selanjutnya akan menjadi siswa/i tertua yang menjadi pusat percontohan oleh adik kelasnya mulai kelas 1-5. Dengan menanamkan nilai-nilai pada sosialisasi ini diharapkan kedepannya anak-anak kelas 5 dapat membenarkan segala kegiatan yang kurang baik dari lingkungan sekolah sampai rumahnya masing-masing dalam menjalankan proses pendidikan dan pergaulan sehari-haro. Ini juga mendukung SDGs 4 dan 10, dengan mempromosikan lingkungan pendidikan yang bebas dari diskriminasi dan kekerasan. "Sekolah yang aman dan inklusif adalah prasyarat untuk pendidikan yang efektif" (UNICEF, 2018).
ADVERTISEMENT
Mitigasi Pengelolaan Lingkungan Sekolah
"Edukasi lingkungan membantu siswa memahami dan menghargai lingkungan serta mengambil tindakan untuk melindunginya" (UNEP, 2017) Serta dalam rangka mendukung SDGs 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan 15 (Ekosistem Darat), kami melaksanakan kegiatan mitigasi pengelolaan lingkungan sekolah dengan memberikan mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan berbagai kegiatan penghijauan di sekitar sekolah.
Assessment Kompetensi Kelas 5
Merupakan kegiatan sebagai bagian dari evaluasi terhadap berbagai pelaksanakaan program yang telah kami canamkan melalui assessment kompetensi pada jenjang kelas 5. Ini membantu mereka memahami sejauh mana efektivitas kegiatan yang telah dilakukan dan bagaimana dampaknya terhadap peningkatan kompetensi siswa. Hasil assessment ini menjadi dasar untuk perbaikan dan pengembangan program lebih lanjut bagi sekolah penugasan dan para mahasiswa selanjutnya ketika melaksanakan praktik baik pada sekolah SDN Puntukdoro 2 Magetan.
SIswa Kelas 5 SDN Puntukdoro 2 Magetan melaksanakan AKM Kelas. Sumber : Foto Pribadi
Kesimpulan dan Dampak Kegiatan
ADVERTISEMENT
Seperti yang dikatakan oleh Ki Hadjar Dewantara, "setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah." Melalui berbagai kegiatan ini, kami Septa Fadidaffa Hirgantoro (Universitas Negeri Malang), Ulfiyatu Rosidah (Universitas Sebelas Maret), dan Salsabila Aufa Khairunnisa (Universitas Muhammadyah Ponorogo) telah diberikan kesempatan untuk memberikan kontribusi dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah SDN Puntukdoro 2 Magetan. Usaha kami juga sejalan dengan tujuan SDGs, khususnya dalam menyediakan pendidikan berkualitas, mengurangi ketimpangan, dan menjaga lingkungan. Program Kampus Mengajar telah memberikan pengalaman berharga bagi kami sekaligus memberikan dampak positif bagi komunitas sekolah.
Daftar Pustaka
Bransford, J. D., Brown, A. L., & Cocking, R. R. (2000). How People Learn: Brain, Mind, Experience, and School. Washington, D.C.: National Academy Press.
ADVERTISEMENT
International Literacy Association. (2018). Why Literacy? The Power of Reading and Writing.
Robinson, K. (2011). Out of Our Minds: Learning to be Creative. Oxford: Capstone.
UNEP. (2017). Environmental Education and Training.
UNESCO. (2005). Education for All: Literacy for Life. Paris: UNESCO.
UNESCO. (2017). A Guide for Ensuring Inclusion and Equity in Education. Paris: UNESCO.
UNICEF. (2018). Creating Safe and Inclusive Schools. New York: UNICEF.
UNICEF. (2019). The State of the World’s Children 2019: Children, Food and Nutrition. New York: UNICEF.