5 Cedera Ekor pada Kucing yang Umum Terjadi

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
Konten dari Pengguna
13 Maret 2024 19:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cedera ekor pada kucing. Foto: Paul Hanaoka/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cedera ekor pada kucing. Foto: Paul Hanaoka/Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cedera ekor pada kucing dapat disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari luka bakar, gigitan, hingga terjatuh.
ADVERTISEMENT
Inilah beberapa penyebab lain cedera ekor pada kucing yang sering dialami dan harus diwaspadai.

Cedera Ekor pada Kucing yang Tak Boleh Diabaikan

Ilustrasi cedera ekor pada kucing. Foto: Milada Vigerova/Unsplash
Menurut dokter di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah, lidah kucing mempunyai karakter seperti amplas dan biasa digunakan sebagai alat pembersih. Kucing selalu menghindari air juga karena mereka mengetahui bahwa air merupakan media yang subur bagi pertumbuhan kuman serta bakteri.
Selain itu, anabul pun mempunyai pendengaran cukup sensitif dan dikenal sebagai hewan yang perasa. Salah satu cara kucing mengekspresikan perasaan yaitu melalui gerakan ekor.
Sebagai contoh, ekor yang bergoyang cepat sebagai tanda kucing tengah marah atau jengkel, sementara ekor menekuk ke depan berarti mereka penasaran atau ingin bermain. Demikian ulasan kinetika.hmtk.undip.ac.id.
ADVERTISEMENT
Sama seperti bagian tubuh lainnya, ekor sangat penting bagi kucing. Selain digunakan sebagai media berkomunikasi, ekor anabul pun berfungsi untuk menjaga keseimbangan, mengekspresikan diri, juga mengenali bahaya di sekitarnya. Karena itu, cedera yang terjadi pada ekor kucing tak boleh dianggap sepele.
Berikut beberapa penyebab cedera ekor pada kucing yang biasa dialami:

1. Luka Gigitan

Kucing terkadang berkelahi dengan anjing atau kucing lainnya. Ketika terlibat perkelahian, bagian tubuh yang paling mudah ditangkap adalah ekor.
Gigitan atau cakaran pada ekor bisa mengakibatkan infeksi apabila tidak segera mendapatkan perawatan tepat. Tanda-tanda luka gigitan pada ekor kucing antara lain tampak adanya luka robek, pendarahan, bekas gigitan, hingga bulu yang hilang.

2. Dislokasi

Ekor kucing yang patah sebagian besar terjadi akibat jatuh. Patah tulang atau dislokasi ekor bisa pula disebabkan oleh kucing tertabrak kendaraan, terinjak, atau terjepit pintu. Tanda ekor kucing mengalami dislokasi, retak, atau patah yaitu terlihat bengkak, sedikit terkulai, juga tak ada gerakan ekor.
ADVERTISEMENT

3. Infeksi Kulit

Infeksi kulit bisa disebabkan karena reaksi alergi atau gigitan kutu. Ciri infeksi kulit yang terlihat adalah kulit gatal dan meradang. Rasa gatal yang parah memicu kucing untuk terus menggaruk sampai mencakar ekornya hingga mengakibatkan cedera.

4. Kerusakan Saraf Ekor

Kerusakan saraf ekor dapat dipicu oleh berbagai hal seperti ekor terjepit, terinjak, atau tersangkut pada suatu benda. Ciri kerusakan saraf ekor kucing antara lain ekor terlihat patah dan lemas, pembengkakan pada pangkal ekor, kucing susah berjalan, dan buang air tanpa sengaja.

5. Luka Bakar

Luka bakar yang terjadi pada ekor kucing sering disebabkan oleh lilin atau kompor. Ciri kucing mengalami luka bakar yaitu kulit kemerahan, mengeluarkan cairan, melepuh, ada bekas terbakar, dan kerak tebal.
Luka jenis ini mampu memengaruhi kulit terluar atau menembus hingga lapisan lebih dalam. Langkah utama yang dapat dilakukan guna mengatasi luka bakar yaitu dengan mengompres ekor menggunakan air dingin.
ADVERTISEMENT
Cedera ekor pada kucing dapat disebabkan oleh berbagai hal. Pastikan pemilik segera membawa kucing untuk berobat apabila melihat tanda-tanda cedera, khususnya di bagian ekor. (DN)