Kampung Alun-Alun: Pesona Wisata Tradisional di Yogyakarta

Seputar Yogyakarta
Mengulas serba serbi kota Yogyakarta.
Konten dari Pengguna
8 Maret 2024 11:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kampung Alun-Alun Yogyakarta. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: Unsplash.com/Rendy Novantino
zoom-in-whitePerbesar
Kampung Alun-Alun Yogyakarta. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: Unsplash.com/Rendy Novantino
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya dan memiliki banyak peninggalan sejarah yang masih terawat hingga saat ini. Salah satu destinasi wisata yang bisa dikunjungi ketika ingin belajar dan mengenal budaya Yogyakarta adalah Kampung Alun-Alun.
ADVERTISEMENT
Kampung ini adalah kawasan yang berada di sekitar Alun-Alun Kidul Yogyakarta dan masih menjadi bagian dari Keraton Yogyakarta. Tidak heran jika kawasan ini merupakan kawasan yang kaya akan budaya.

Keunikan Kampung Alun-Alun Yogyakarta

Kampung Alun-Alun Yogyakarta. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: Unsplash.com/Camille Bismonte
Dikutip dari laman resmi Kemantren Kotagede https://kotagedekec.jogjakota.go.id, Kampung Alun-Alun Yogyakarta merupakan sebuah kampung yang berada di Kelurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta.
Kampung ini berada di salah satu dari lima kawasan cagar budaya Yogyakarta sehingga menjadi tempat yang tepat untuk belajar sejarah dan juga budaya Jawa. Karena di kampung ini pengunjung akan menemukan banyak bangunan tua.
Bangunan-bangunan tua tersebut bukan hanya unik tetapi juga memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Dalam perkembangan sejarah dan budaya Jawa yang dipengaruhi oleh Islam, kampung ini merupakan bagian dari Catur Gatra Tunggal.
ADVERTISEMENT
Catur Gatra Tunggal yaitu empat komponen dalam satu kesatuan yang meliputi keraton sebagai pusat kekuasaan, masjid sebagai tempat ibadah, alun-alun sebagai tempat kegiatan rakyat, dan pasar sebagai pusat perekonomian.
Nama Kampung Alun-Alun sendiri disematkan karena dulunya kawasan ini merupakan bagian dari alun-alun. Selain itu juga berada di antara dua gerbang maka dinamakan juga dengan Between Two Gates oleh tim peneliti dari UGM.
Pengunjung yang datang ke kawasan wisata ini akan merasakan suasana yang tenang, asri dan nyaman. Ditambah dengan pemandangan bangunan tua dengan arsitektur khas Yogyakarta maka akan terasa semakin menyenangkan.
Selain berjalan-jalan, pengunjung juga bisa melihat berbagai aktivitas dan keseharian masyarakat. Pengunjung juga bisa berinteraksi secara langsung dengan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Satu hal lain yang menarik di kampung ini adalah mitos yang dikenal dengan Masangin yaitu sebuah tantangan untuk berjalan melewati dua batang beringin kembar yang berada di tengah alun-alun dengan mata tertutup.
Konon, jika berhasil melakukannya, maka keinginan akan terkabul. Masangin merupakan salah satu tradisi yang sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram dan masih dilestarikan hingga kini.
Kampung Alun-Alun adalah tempat yang cocok untuk pengunjung yang ingin merasakan sensasi wisata dengan nuansa tradisional dan budaya Jawa yang kental. Di sini, pengunjung bisa bersantai, bermain, belajar, dan menikmati keindahan alam dan budaya Yogyakarta yang mempesona. (ARD)