Beberapa waktu belakangan, kabar PHK massal di sejumlah perusahaan—yang kebanyakan merupakan perusahaan rintisan atau startup—gencar diberitakan di berbagai media. Alasannya boleh saja beragam, namun benang merahnya sama: efisiensi karyawan karena kondisi keuangan perusahaan yang kurang baik.
Menurut data yang dihimpun layoff.fyi , sejak awal pandemi hingga Juni 2022, ada lebih dari 135 ribu karyawan startup di seluruh dunia yang harus berhenti bekerja. Di Indonesia, misalnya, pada akhir Mei, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pendidikan, Zenius, mengumumkan PHK terhadap lebih dari 200 karyawannya. Kabar serupa juga terdengar dari perusahaan startup lainnya seperti LinkAja, TaniHub, JDID, Uang Teman, dan Fabelio.
Netflix tak luput dari isu PHK massal. Selama dua bulan terakhir, ada sekitar 450 karyawannya yang di-PHK. Usut punya usut, pertumbuhan bisnis Netflix memang sedang ada di zona yang tidak nyaman.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814