news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal Kriptorkismus, Gangguan Pada Buah Zakar Bayi

Konten dari Pengguna
18 Oktober 2018 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kriptorkismus adalah terhentinya proses penurunan satu atau kedua testis di suatu tempat antara rongga perut dengan kantung zakar. Kriptorkismus merupakan gangguan diferensiasi seksual laki- laki yang paling sering dijumpai.
Angka kejadiannya saat lahir bervariasi berkisar 3,4 persen hingga 5-6 persen bayi laki- laki mengalami kriptorkismus. Bahkan pada bayi prematur angkanya mencapai 17-33 persen. Pada bayi dengan berat badan di bawah 1000 gram mencapai 100 persen karena testis baru turun pada umur 7 bulan kehamilan ketika berat badan janin sebesar 2.000 gram. Sekitar 10 persen kriptorkismus terjadi pada kedua testis (bilateral). Sekitar 30 persen ternyata memang tidak ditemukan testis setelah dicari dari rongga perut, jalur menuju kantung zakar, ataupun di dalam kantung zakar.
ADVERTISEMENT
Komplikasi jangka panjang yang terpenting adalah keganasan (kanker) dan infertilitas (tidak subur). Selain itu, dilaporkan juga komplikasi lain yaitu terpuntirnya testis (torsio testis) dan hernia.
Testis yang tidak turun tidak menimbulkan keluhan seperti sakit, jadi sering tidak diketahui kecuali orang tuanya dan dokter teliti memeriksa dan memperhatikan alat kelamin anak. Kriptorkismus perlu dicurigai jika kantung zakar terlihat rata dan kecil yang seharusnya membulat dan terdapat dua kantung. Biasanya kriptorkismus dapat terdiagnosis saat bayi baru lahir atau pada saat kontrol rutin bulanan ke dokter. Untuk diagnosis harus diperiksa dengan teliti. Setelah itu dapat dilakukan USG (ultrasonografi) atau pemeriksaan dengan MRI (magnetic resonance imaging).Jika perlu dilakukan peneropongan ke perut(laparoskopi) dan khusus untuk kriptorkismus bilateral untuk dilakukan uji hormone HCG (human chorionic gonadotrophin) bahkan pada kasus tertentu perlu analisis kromosom.
ADVERTISEMENT
Jelas kriptorkismus harus diobati karena jika testis tidak bergerak turun akhirnya risiko komplikasi akan meningkat. Pada banyak kasus testis masih bisa turun sampai anak umur 6 bulan, tetapi setelah itu harus diberi pengobatan. Jika tidak turun juga setelah pengobatan, harus dilakukan tindakan bedah dan itu sebaiknya dilakukan sebelum umur 1 tahun.