Nasionalisme/Pascanasionalisme
9 Januari 2022 8:45 WIB
·
waktu baca 4 menitBanyak orang berjualan nasionalisme, bagian dari cara membangun kredibilitas dan identitas, seperti nasionalisme itu sebuah topeng kulit yang melekat pada wajahnya sendiri. Padahal nasionalisme itu barang jualan yang sejak kata pascanasional belum dikenal pun sudah bermasalah.
Nasionalisme, dalam pengertian umum, adalah rasa memiliki pada kelompok yang disatukan oleh ikatan rasial, linguistik, sejarah, dan biasanya dengan wilayah tertentu. Dalam pengertian khusus, nasionalisme adalah korespondensi ideologi yang memuliakan negara-bangsa sebagai bentuk ideal organisasi politis dengan klaim atas pentingnya kesetiaan warga (Bullock., Reilly. dalam Bullock dan Trombley, 1999:562).
Sebetulnya baru sejak akhir abad ke-18 kewarganegaraan dan identitas nasional hadir bersama, yang kemudian menjadi sosok nasionalisme, demi keperluan fungsional menyediakan prinsip integrasi untuk melayani mobilisasi transisi, dari kedaulatan monarki ke kedaulatan rakyat. Nasionalisme menyediakan solusi terhadap problema kembar: legitimasi sekuler dan integrasi kompleks—dalam bangkitnya perpecahan (schism) agama dan revolusi kaum republik.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814