
Wagiono dan Peninggalan Ilmiah
Wagiono Sunarto (1949-2022) barangkali saja dikenal sebagai rektor Institut Kesenian Jakarta 2009-2016 maupun kartunis handal yang gagasannya cemerlang, seperti terabadikan dalam buku Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia (1979): dalam beberapa halaman digambarkan seorang anak bermain benang dan pada halaman terakhir terjerat sendiri oleh benang itu—tentu boleh dianggap sindiran untuk orang dewasa, yang terjerat oleh permainan (politik)-nya sendiri.
Pada tahun-tahun terakhir hidupnya, selain tetap aktif dalam berbagai kegiatan yang mendorong tumbuhnya kesenian, sebagai seniman Wagiono tekun menggambar di atas kertas, dengan sekadar ballpoint yang bisa ditemukan di sekitarnya, dan menghasilkan gambar-gambar mitologis berkelas adikarya.
Itulah kreativitas yang tidak tergantung kepada “pengajuan dana”—dan sebenarnyalah, di dunia yang fana ini, kreativitas terbaik tidak tergantung kepada apa pun selain kreativitas itu sendiri.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanplus
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanplus
Gratis akses ke event spesial kumparan
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Konten Premium kumparanplus
Dalam teori warung kopi saya, setidaknya ada tiga penyebab kurangnya pengetahuan: (1) malnutrisi atau kurang gizi; (2) kurang membaca; (3) terjebak kuasa wacana.
Kolom Seno Gumira Ajidarma di kumparanplus. Rutin tiap Minggu.
10 Konten
KONTEN SELANJUTNYA
Mari Membongkar Mitos
Seno Gumira Ajidarma
SEDANG DIBACA
Wagiono dan Peninggalan Ilmiah
Seno Gumira Ajidarma
KONTEN SEBELUMNYA
Nasionalisme/Pascanasionalisme
Seno Gumira Ajidarma
Lihat Lainnya
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten