Daging Tanpa Sembelih Lab-grown Meat Potensi Industri Halal

Shabrina Afroo
Mahasiswa ilmu ekonomi islam di kampus pertanian bangsa.
Konten dari Pengguna
17 Maret 2024 13:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shabrina Afroo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
/pexels-nicolas-postiglioni-1927383
zoom-in-whitePerbesar
/pexels-nicolas-postiglioni-1927383
ADVERTISEMENT
Sektor pangan merupakan sektor yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Pangan merupakan isu mendasar yang wajib dipenuhi. Dengan adanya peningkatan populasi manusia serta climate change yang terjadi sektor pangan dikhawatirkan akan menghadapi masalah- masalah seperti kelangkaan ataupun pemenuhan pangan yang kurang ramah lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya solusi dari masalah ini.
ADVERTISEMENT
Di era modern ini ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang pesat, perkembangan ini juga dimanfaatkan untuk mengentaskan permasalahan pangan yaitu isu kelangkaan dan pangan yang kurang ramah lingkungan. Salah satu bentuk pemanfaatan yang dapat kita nikmati sekarang ialah pengembangan bibit varietas unggul tumbuhan menggunakan GMO (Genetically Modified Organism) dengan metode kulturasi jaringan pada tumbuhan, tak berhenti di GMO ilmuwan kembali menggembangkan Lab-grown meat/cultivated meat yaitu daging yang dikembangkan di laboratorium atau di luar tubuh hewan dengan cara mengkultur sel-sel hewan.

Kenapa inovasi Lab-grown meat ini diperlukan?

Alasan keberlanjutan menjadi peran utama dalam inovasi lab-grown meat ini. Dengan adanya lab-grown meat diharapkan menjadi sumber protein berkelanjutan yang sadar akan kesejahteraan hewan (animal walfare), populasi bumi yang terus meningkat juga menjadi alasan. Lab-grown meat dianggap dapat mengurangi pemanfaatan lahan dan air serta menghilangkan kekhawatiran terhadap emisi gas rumah kaca, penyembelihan hewan, resistensi antibiotik, penyakit yang ditularkan melalui makanan, dan penyakit zoonosis.
ADVERTISEMENT
Pada sektor pertanian daging budidaya/lab-grown meat merupakan peluang yang menjanjikan dan terus berkembang. Tetapi disamping itu lab-grown meat juga masih dipertanyakan dampak yang lebih kompleks lainnya seperti seperti transisi teknologi yang tinggi dan penggunaan energi.

Apakah daging tanpa sembelih ini halal untuk dikonsumsi?

Daging yang dikembangkan atau dibudidayakan dalam lab dapat dianggap halal, asalkan memenuhi syarat-syarat sesuai hukum sharia. Pernyataan ini dinyatakan oleh 3 Ulama yang sangat di hormati dari Arab Saudi yaitu Sheikh Abdullah AlManea, Professor Abdullah al-Mutlaq dan Professor Saad Al-Shathry. Pernyataan ini juga selaras dengan komentar Prof. Irwandi Jaswir (Professor International Institute for Halal Research and Training (INHART), International Islamic University Malaysia) ketika ditanya tentang kemungkinan akan halalnya lab-grown meat. Menurutnya lab-grown meat memungkinkan untuk dapat sertifikasi halal dengan memperhatikan ingredients dan struktur kehalalan lainnya.
ADVERTISEMENT
GOOD Meat, perusahaan pertama yang menjual daging buatan lab ini ke masyarakat mengatakan bahwa untuk saat ini produk mereka memang belum mendapatkan status halal tetapi mereka berkomitmen untuk memulai proses dan memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar kehalalan.
"Jika lab-grown meat ingin membantu memenuhi kebutuhan sistem pangan di masa depan, maka lab-grown meat juga harus menjadi pilihan yang dapat dipilih oleh seluruh orang didunia termasuk mereka yang mengonsumsi daging halal. Keputusan (tujuan) ini memerlukan banyak kejelasan agar dapat memastikan hal itu tercapai. Semua perusahaan harus berusaha untuk memenuhi pedoman ini," ucap CEO GOOD Meat, Josh Tetrick.
Ketiga ulama itu juga meninjau dokumen yang disiapkan oleh GOOD Meat dan pengacaranya yang menjelaskan bagaimana ayam budidaya mereka diproduksi, bagaimana sel diperoleh dan dipilih, bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam sel untuk merangsang pertumbuhan, bagaimana sel dipanen, dan bagaimana produk diproduksi.Para ulama menyimpulkan bahwa daging hasil budidaya, secara umum, dapat dikatakan halal jika memenuhi kriteria berikut:
ADVERTISEMENT
Daging budidaya lab ini merupakan jawaban dari kekhawatiran dimasa depan akan kurangnya pangan terutama protein hewani, meskipun saat ini produksi daging budidaya ini cenderung mahal tetapi dimasa depan dengan produksi massive maka akan menurunkan biaya produksi. Adapun kehalalan lab-grown meat ini disesuaikan dengan kebijakan proses sertifikasi halal negara masing-masing. Lab-grown meat tentu akan terus dikembangkan baik proses,bahan dan dampak agar lebih pas untuk dikonsumsi dan untuk alam sekitar. Potensi yang ditawarkan sungguh sangat besar apalagi jika telah mendapatkan sertifikasi halal yang berarti semua manusia dapat menikmati lab-grown meat atau daging budidaya lab ini.
ADVERTISEMENT