Mudik : Menantang Bahaya Demi Memecah Rindu

Shafitri
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto
Konten dari Pengguna
20 April 2024 23:18 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shafitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemudik yang akan melakukan perjalanan jauh, Sumber Dokumen : Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pemudik yang akan melakukan perjalanan jauh, Sumber Dokumen : Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mudik bagaikan tradisi bagi mereka yang tinggal jauh dari kampung halaman. Mudik identik dilakukan saat mejelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Momen yang sangat ditunggu bagi semua umat muslim untuk merayakan kemenangan bersama orang yang mereka cintai.
ADVERTISEMENT
Mudik menjadi hal yang spesial karena mereka menampung sejuta kerinduan untuk waktu yang lama. Mereka dihalang jarak dan waktu untuk bisa menciptakan kenangan bersama keluarga tercinta.
Pemudik sedang beristirahat di pinggir jalan, Sumber Dokumen : Pribadi
Pulang ke rumah memang terdengar sepele, namun tak sedikit orang yang hanya bisa meluangkan waktunya untuk pulang di hari-hari sebelum hari raya dilaksanakan. Perantau rela menghadapi cuaca yang tidak tentu hingga macet demi menemui orang kesayangan. Mudik menjadi bermakna dengan adanya perayaan hari besar agama Islam. Hari di mana mendekatkan mereka yang jauh, baik itu jarak maupun perasaan.
Pemudik yang melaju dengan membawa muatan, Sumber Dokumen : Pribadi
Mudik juga identik membawa barang bawaan yang tidak sedikit. Mereka perantau biasanya pulang bersama barang yang nantinya akan diberikan untuk orang-orang rumah. Meski bukan hal mewah, tapi mampu membawa kebahagiaan.
ADVERTISEMENT