Akulturasi Budaya Asing pada Masyarakat Madani

Konten dari Pengguna
30 Mei 2018 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shafiya Elsakina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Diera yang modernisasi sekarang ini, sudah berkembangnya banyak tekhnologi modern yang canggih dan banyak diminati oleh kaum muda jaman sekarang. Tidak hanya dikalangan kaum muda bahkan di kalangan tua dimanapun dan kapanpun semua tekhnologi sudah berkembang pesat bahkan dimana dan kapanpun banyak dijumpai.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sekarang telah membuka lebar pintu MEA dimana budaya luar sudah keluar masuk indonesia, sehingga tidak hanya pengaruh postifnya saja yang masuk seperti berkembang pesatnya kecanggihan tekhnologi tapi juga pengaruh negatifnya seperti budaya negatif yang masuk dan gaya hidup orang luar yang mempengaruhi budaya indonesia. Seperti halnya masyarakat civil society atau masyarakat madani.
Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, serta masyarakat yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhologi. Masyarakat madani merupakan suatu lingkungan interaksi sosial yang berada diluar pengaruh negara yang tersusun dari lingkungan masyarakat paling akrab (keluarga), Asosiasi-asosiasi sukarela, dan gerakan masyarakat dalam menciptakan kreativitas mengatur dan memobilisasi sendiri tanpa adanya keterlibatan negara.
ADVERTISEMENT
Masyarakat madani juga mempunyai dampak positif untuk mempercepat dalam terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani dalam skala global. Dilain sisi masyarakat madani juga tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam hal kebijakan ekonomi guna mendukung pertumbuhan ekonomi jarak panjang. Masyarakat madani tidak berseberangan dengan desentralisasi dan Masyarakat madani selangkah lebih maju dalam peningkatan dalam bidang sistem strategi tekhnologi, ilmu pengetahuan dan juga ekonomi bukan malah penyebab krisis ekonomi.
Selain dampak positif dari masyarakat madani ternyata menyimpan dampak negatif diantaranya masyarakat madani mempunyai gaya hidup yang konsumtif komersial, mereka merasa minder apabila tidak menggunakan pakaian yang bermerk (merk terkenal). Masyarakat madani juga sebagai imperialisasi budaya, dengan adanya proses globalisasi membawa serta budaya barat, serta kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya khas tradisional. Serta adanya masyarakat madani menyebabkan terjadinya kesenjangan budaya, dengan munculnya adanya dua kecenderungan yang kontradiktif. Kelompok mempertahankan tradisi dan sejarah sebagai sesuatu yang sakral dan penting (romantisme tradisi). Dan kelompok kedua, yaitu melihat tradisi sebagai produk masa lalu yang hanya layak disimpan dalam sejarah kenangan semata (dekontruksi tradisi / disconnecting of culture). Akan muncul adanya kompetisi yang menghancurkan, proses globalisasi tidak hanya memperlemah posisi negara tetapi juga mengakibatkan kompetisi yang menghancurkan. Masyarakan madani juga sebagai pembunuh pekerjaan, karena kemajuan tekhnologi dan pengurangan biaya perunit produksi, maka output mengalami peningkatan drastis sedangkan jumlah pekerjaan berkurang secara drastis pula.
ADVERTISEMENT
Globalisasi yang merupakan kompor bagi munculnya gerakan-gerakan neo-nasionalis dan fundamentalis. Proses globalisasi yang ganas telah melahirkan sedikitnya pemenang yang akan lebih berkuasa dan banyaknya para pecundang, baik pada level individu, perusahaan ataupun negara. Negara-negara yang harga dirinya terinjak-injak oleh adanya persaingan ini oleh negara adi kuasa maka proses globalisasi yang merugikan ini akan menjadi atmosfer yang subur bagi tumbuhnya gerakan-gerakan populisme, nasionaisme dan fundamentaisme. Masyarakat madani juga malu menggunakan budaya asli Indonesia karena telah maraknya budaya asing yang berada di wilayah indonesia yang kini menjadi masa hits untuk para kalagan remaja. Karna jika mereka tidak mengikuti perkembangan zaman maka itu akan menyebabkan mereka mendapat julukan ketinggalan zaman atau anak kudet.
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan kualitas masyarakat madani harusnya lebih dapat menata diri, terutama pada diri individu masing-masing. Tujuannya agar masyarakat madani yang selangkah lebih maju dalam bidang iptek dapat mengontrol akan budaya barat yang masuk, serta ada keselarasan budaya yang kental antara budaya barat dan budaya lokal. Butuh juga filtrasi budaya barat yang masuk, karna tidak semua budaya yang masuk berdampak postif namun juga berdampak negatif.
.