Kurangnya Kesadaran Pendidikan Agama dalam Era globalisasi

Konten dari Pengguna
28 Mei 2018 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shafiya Elsakina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Globalisasi adalah proses dimana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Globalisasi juga dapat dikatakan sebagai pertukaran informasi bagi setiap individu melalui media elektronik maupun cetak salah satunya adalah masuknya budaya asing yang mendapatkan pro maupun kontra oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Era global sangat mendatangkan berbagai pengaruh dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah pola hidup modern di era global yang cenderung bersifat mendunia dan individual. Ini merupakan pandangan perilaku masyarakat yang mengikuti perkembangan era global yang tidak sesuai demgan ajaran agama. Sementara, dunia pendidikan islam berusaha membahagiakan kehidupan di dunia dan akhirat kelak dengan mengutamakan kebersamaan, kerukunan dan kepedulian.
Dalam sejarah hidup manusia, kata pendidikan tidak familiar lagi tetapi sudah
mendunia, karena pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dijalani dan ditempuh untuk menunjang keberlangsungan hidupnya. Pendidikan tidak pernah berhenti dalam membentuk kualitas pribadi seseorang. Upaya peningkatan kualitas pribadi tersebut meruoakan dasar atau prinsip yang harus dikembangkan dalam menghadapi era global.
ADVERTISEMENT
Melalui pendidikan, baik bersifat umum dan agama, diharapkan dapat bisa tertata dengan baik dengan melibatkan nilai yang terkandung dalam negara maupun agama dan pemikiran yang cerdas untuk mengatasi kecenderungan masyarakat serta moralitas bangsa agar mampu menghasilkan generasi yang tangguh keimanan, kokoh dalam kepribadian, kaya dalam intelektual dan tangguh dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Persoalan yang muncul dalam era global ini adalah lembaga-lembaga lebih mengutamakan ilmu pengetahuan dan teknologi ( Iptek ) daripada mengutamakan ilmu iman dan taqwa (Imtak ). Akibatnya telah terjadi perbedaan dalam dua aspek yakni peserta didik lebih cenderung menguasai dan memahami ilmu pengetahuan umum, akan tetapi lemah dalam segi ilmu agama.
Kondisi seperti itu mengkhawatirkan akan berakibat terbentuknya pribadi dan moral baik dalam menghadapi era global ini. Sebagai contoh adalah kasus yang menimpa pejabat indonesia yang melakukan tindakan korupsi, bukankah mereka mempunyai pendidikan umum yang sangat tinggi? Tetapi kenapa mereka masih melakukan korupsi?. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan dalam memahami pentingnya pendidikan agama pada masa ini.
ADVERTISEMENT
Pendidikan umum sebenarnya dilatar belakangi oleh akal dan rasio yang banyak dipengaruhi oleh budaya barat yang telah mengubah nilai kehidupan bangsa. Pendidikan umum sebenarnya bertujuan untuk menciptakan manusia yang bermutu dan berkualitas dalam upaya mensejahterakan kehidupan bangsa di masa yang akan datang. Begitu juga tentang pendidikan agama (islam) yang dilatarbelakangi oleh akal,wahyu dan rasio juga dapat memberikan pengaruh besar dalam pembentukan watak dan karakter seseorang menjadi lebih baik lagi.
Tetapi jika lembaga-lembaga pendidikan lebih mengutamakan pendidikan umum saja dan menomor duakan pendidikan agama, hal ini akan berakibat kurangnya iman dan takwa seseorang, maka akan terjadi masalah moralitas bagi masyarakat indonesia baik itu usia remaja hingga dewasa. Contohnya seperti sekarang ini banyak remaja hingga orang dewasa tempat hiburan malam, bahkan mengkonsumsi obat-obatan terlarang yang merupakan larangan dalam ajaran agama.
ADVERTISEMENT
Menurut saya, bila seseorang hanya mementingkan pendidikan umum dan mengesampingkan pendidikan agama maka seseorang akan terjerumus dalam hal kemaksiatan. Pendidikan agama sangatlah penting dalam menghadapi era globalosasi pada masa ini. Karena agama merupakan sebuah pedoman hidup yang berisi aturan-aturan yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam pendidikan agama dapat membentuk dan mengubah sikap seseorang menjadi lebih baik lagi.