Pengaruh Minimnya Pendidikan Dalam Budaya Etika Berpolitik

Konten dari Pengguna
28 Mei 2018 10:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shafiya Elsakina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada saat ini pendidikan tidak diarahkan secara utuh untuk memanusiakan manusia maupun lahir dan batin, tetapi pada saat ini pendidikan lebih mengacu pada hal-hal yang bercorak materi, ekonomis, dan jauh dari nilai moral, kemanusiaan, dan kemuliaan budi. Pendidikan lebih mementingkan kecerdasan intelektual, akal dan penalaran, tanpa diimbangi dengan intensitas pengembangan kecerdasan hati nurani, emosi dan spiritual. Akhirnya pengaruh pendidikan terhadap budaya, keluhuran dan kemuliaan budi jadi nihil. Mereka jadi kekurangan kepekaan nurani, besar kepala dan mau senang sendiri.
ADVERTISEMENT
Puncaknya pun terjadi ketika adannya perceraian antara kebudayaan dari dunia pendidikan. Kondisi politik di indonesia juga diimbangi oleh banyak kalangan yang masih dalam proses belajar, yang diperparah dengan perilaku para penguasa politik yang mana belum fahamnya warganegara terhadap pokok-pokok politik yang sesunggunya.
Menurut masyarakat politik adalah sesuatu yang sering sekali diselesaikan dengan cara yang tidak masuk akal, dan menjenuhkan. Padahal sesungguhnya politik merupakan bagian dari strategi kehidupan untuk mencapai tujuan. Dan jika dilakukan secara benar, jujur dan elegan pasti akan mendatangkan kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan politik terhadap anak Bangsa, yaitu mereka di berikan wawasan dan memahami berbagai persoalan yang sedang dihadapi bangsanya, melalui pembelajaran yang dialogis dan interaktif. Menyadari terjadinya perubahan – perubahan yang ada pada masyarakat, maka perlu adanya upaya penguatan sosial budaya, agar kehidupan sosial budaya benar-benar dapat menopang pembangunan pendidikan yang lebih bermartabat.
ADVERTISEMENT
Berbagai upaya yang mungkin bisa dilakukan adalah melalui jalur sekolahan. Perubahan-perubahan itu antara lain tercermin dalam perubahan dan pembaharuan kurikulum dan sistem pendidikan. Intinya perubahan menuju kemajuan dalam pendidikan sangat tergantung kebijakan yang diambil oleh negara. Oleh karena itu sekolah hendaknya berfungsi sebagai pusat pembudayaan dan diharapkan untuk menjalankan proses membudayakan hal-hal yang baik melalui sebuah proses sadar dan bermakna. Sehingga menghasilkan hasil bahwa di dalam sekolahan itu bisa menyalurkan dan memelihara warisan budaya suatu masyarakat yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang undangan dan kebijakan yang mengikat seluruh tata tertib dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam realitas kehidupan, pola pendidikan politik juga mengalami perubahan struktur dan kultur etika politik. Perubahan tersebut menyangkut perbedaan tingkat keterlibatan dan perubahan dalam berbagai masyarakat yang beraneka ragam. Proses pendidikan etika politik kepada warga akan lebih bermakna jika dalam proses tersebut individual berhasil dibimbing untuk mengenal dan mengembangkan diri dan lingkunganya dalam konteks etika berpolitik.
ADVERTISEMENT
Semua itu perlu adanya proses pada beberapa wilayah yang terdapat banyak masalah yang dihadapi. Pendidikan ini jika diselenggarakan dengan baik, maka akan menghasilkam generasi yang mampu berfikir secara sistematik dalam etika berpolitik. Salah satu tuntutan yang pada hakikatnya telah digariskan oleh para pendiri Republik Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan pendidikan dan kebudayaan nasional dengan mengedepankan budaya dan etika politik yang patut untuk dibanggakan.
Salah satu cara yang dapat digunakan dalam meningkatkan etika berpolitik adalah melalui moralitas yang bersumber dari hati nurani, rasa malu kepada masyarakat, rasa takut kepada Tuhan, adanya kemauan untuk memajukan negara, tidak pernah berfikir untuk menguasai jabatan, dan tidak licik dalam mencari sesuatu untuk mencapai tujuan politik.
ADVERTISEMENT