Bangun Optimisme Itu!

Shamsi Ali
Putra Indonesia ini merupakan Imam yang dihormati di AS. Dinobatkan sebagai salah 1 tokoh agama berpengaruh di New York.
Konten dari Pengguna
30 Desember 2019 10:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shamsi Ali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Shamsi Ali Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Shamsi Ali Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Ada satu realita hidup yang kerap terabaikan oleh banyak manusia. Bahwa hidup manusia itu ada di bawah kendali Penguasa yang menguasai segalanya. Hidup itu berada di bawah pengaturan Dia yang mengatur segalanya. Tak ada apapun dalam hidup, besar atau kecil dalam kalkulasi manusia, kecuali ada dalam genggaman-Nya. Ada dalam radar dan ruang lingkup kuasa-Nya.
ADVERTISEMENT
Manusia sebagai ciptaan (makhluk) terbaik dan termulia oleh-Nya diberikan banyak kelebihan. Kelebihan-kelebihan itu menjadi potensi besar bagi manusia untuk melangsungkan tugas-tugas mulianya di dunia, baik dalam kapasitasnya sebagai abid (tanggung jawab ubudiyah) maupun dalam kapasitasnya sebagai khalifah (tanggung jawab sosial).
Akan tetapi di sisi lain kelebihan-kelebihan itu sekaligus merupakan ujian bagi manusia. Dan karenanya semua kelebihan (dan sekaligus) kekurangannya tidak bisa dilepas dari kerangka bangunan menejemen Ilahi dalam kehidupannya.
Sebuah realita yang ditegaskan dalam kalam-Nya: “Dialah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang terbaik dalam karya (amal)”.
Kesadaran akan kesempurnaan kuasa Allah dalam hidup seperti inilah yang akan menjadi fondasi terkuat dalam membangun hidup yang tenteram. Hidup yang kokoh, tidak mudah goyah dan guncang oleh perubahan keadaan apapun yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Sejarah hamba-hamba Allah dari kalangan para nabi atau pengikut mereka dari kalangan hamba-hamba Allah yang saleh telah membuktikan bahwa kehidupan mereka begitu tenang, kokoh tegar menghadapi terpaan gelombang dahsyat kehidupan. Bukan karena mereka kaya dan berkuasa. Tapi karena sebuah “mental state” (situasi jiwa) yang tegar dalam keyakinan kepada Sang Pemilik dan Penguasa langit dan bumi.
Di tengah goncangan ombak kehidupan kini yang semakin kompleks, dengan masa depan dunia yang semakin tidak menentu. Bahkan terdampar hamparan awan gelap gulita yang mencekam.
Dari kemiskinan dan pemiskinan, kezaliman, dan pelemahan kepada mereka yang memang telah lemah.
Dari kebodohan dan pembodohan yang merajalela, kecurigaan dan kebencian di antara manusia. Peperangan, teror, dan bentuk kekerasan lainnya. Juga keangkuhan manusia atas nama ras (rasisme), serta kebangkitan politik rasisme kaum putih (white supremacy) di berbagai belahan dunia.
ADVERTISEMENT
Semua itu menjadi seolah ancaman yang tiada akhir. Realita yang mencekam, membangun rasa khawatir yang menumbuh suburkan keresahan yang tiada ujung.
Realita dunia demikian boleh saja menumbuhkan rasa pesimisme besar bagi banyak manusia. Seolah dunia begitu berat untuk keluar dari siklus setan yang mengekang. Dunia seolah sesak napas, serasa mengalami mati suri. Lumpuh tak berdaya untuk bangkit kembali.
Akan tetapi dengan keyakinan yang kokoh dalam Kuasa Ilahi yang tiada batas tadi akan terbentuk sebuah mentalitas yang solid pula. Dan dengan mentalitas demikian kita melangkahkan kaki di lorong-lorong kehidupan menuju kepada rida-Nya.
Manusia Mukmin itu akan memandang setiap fenomena kehidupan, tidak saja dengan mata kasat. Tapi lebih dari itu mereka pandang segala sesuatu dalam hidup ini dengan mata hatinya.
ADVERTISEMENT
Dengan mata hati kita akan melihat cahaya terang di tengah gulita. Bahwa di balik awan tebal itu bersinar mentari tiada henti. Bahwa di balik berbagai tantangan dan kesulitan Allah letakkan kemudahan dan peluang.
Dan dengan mata hati ini pula kita teropong masa depan itu dengan penuh optimisme. Karena sejatinya iman kita selalu mengajarkan jika hidup itu penuh dengan harapan. Dan harapan itu selalu pasti adanya.
Semoga tahun 2020 ini memberikan senyuman yang lebih Indah lagi untuk kita semua. Amin!
Makassar City, 30 Desember 2019
Presiden Nusantara Foundation/Pendiri Pesantren Nur Inka Nusantara Madani USA.