Hidup Itu Sekolah

Shamsi Ali
Putra Indonesia ini merupakan Imam yang dihormati di AS. Dinobatkan sebagai salah 1 tokoh agama berpengaruh di New York.
Konten dari Pengguna
21 Desember 2018 7:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shamsi Ali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
com-Hidup bahagia (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Hidup bahagia (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Catatan ini sudah pernah saya sampaikan sebagai kompilasi dari beberapa tulisan terdahulu. Bahwa untuk tenang hidup, pelajarilah hidup itu sendiri. Dalam catatan kecil ini pelajaran hidup itu mencakup tiga hal. Hidup pada tingkatan pribadi, keluarga, dan tentunya juga masyarakat atau komunitas.
ADVERTISEMENT
Kali ini saya sampaikan lima belas kunci kebahagiaan pada tataran kehidupan pribadi. Tentu ini hanya bagian dari poin-poin yang mungkin saja terlewatkan. Semoga ada yang bisa menambahkan untuk manfaat luas kepada sesama.
Berikut kunci-kunci kebahagiaan hidup sebagai pribadi atau individu:
1. Never compare your self with others. You’d never know what others really feel. Enggak perlu ukur diri dengan orang lain. Masing-masing ada limit. Kalau tidak sakit hati.
2. Never be negative thinking about any thing. Pursue the positive sides and continue the walk. Positif saja. Negative thinking itu virus yang merambah ke seluruh pori kehidupan anda. Sebelum sakarat dengannya, obatilah.
3. Don’t go beyond your capacity. Jangan paksakan diri teman. Belajarlah mengukur diri sendiri. Jangan diukur oleh orang lain. Dan jangan merasa lebih dari kapasitas diri. Jika memaksakan akhirnya sakit hati dan marah (bahkan pada diri sendiri).
ADVERTISEMENT
4. Don’t force you self to be perfect. None is perfect. Jangan paksa diri merasa sempurna/hebat. Tidak ada yang hebat. Hanya ada satu Yang Maha Akbar.
5. Don’t waste your life for gossiping. Jangan membuang kesempatan hidup Anda yang berharga untuk gosip, ghibah. Apalagi fitnah. Yang rusak diri anda sendiri, bukan orang lain.
6. Dream while awake. Bermimpilah di saat anda terbangun. Artinya usahalah sambil optimis. Jangan ambisi kosong. Sakit nanti.
7. Envy is the most dangerous “sickness”. Iri hati itu penyakit paling berbahaya di masyarakat. Sebaliknya belajarlah berbahagia dengan kebahagiaan orang lain. Sakit hati itu jika dipenuhi oleh dengki dan iri hati.
8. Forget your past shortcomings and the past of people around you. Lebih baik belajar melupakan kekurangan dan kesalahan masa lalu. Fokus untuk membenahi dan lanjutkan langkah kakimu. Terculik kesalahan masa lalu menjadi kelemahan sekarang dan masa depan.
Ilustrasi Kesuksesan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kesuksesan (Foto: Thinkstock)
9. Life is too short to hate. Never hate and learn to forgive. Hidup terlalu singkat untuk membenci siapa pun itu. Jangan pernah membenci dan belajarlah memaafkan.
ADVERTISEMENT
10. Be peaceful with your past. Busy with the past is a distraction to your current life. Damailah dengan masa lalu Anda agar hal tersebut tidak mengganggu masa kini anda.
11. None is responsible for your joy and happiness. Learn to be happy with all circumstances of your life. Tak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas kesenangan dan kebahagiaan Anda kecuali anda sendiri. Belajarlah berbahagia dalam hidup apapun keadaannya.
12. Know that life is a learning process (school) and you are here to learn. Ketahuilah bahwa hidup adalah sekolah, dan Anda berada di sini sebagai pelajar. Masalah adalah bagian daripada kurikulum yang datang dan pergi seperti kelas aljabar (matematika). Tapi pelajaran yang nda dapat berlangsung seumur hidup.
ADVERTISEMENT
13. Smile and laugh as much as possible within the appropriateness to enjoy your life. Senyumlah dan tertawalah sesering mungkin selama masih wajar. Karena itu adalah jalan menikmati hidup ini.
14. You can not win and right on all different opinions. Learn to accept others and acknowledge your shortcomings and be tolerant. Anda tidak dapat selalu unggul dalam perbedaan pendapat. Belajarlah menerima kekalahan dan bertoleransilah.
15. Learn to be happy with others happiness. Learn to feel others pain. Not the opposite. Bahagia dengan kebahagiaan orang lain. Belajarlah merasakan penderitaan orang lain. Jangan dibalik. Menderita karena kesuksesan orang lain!
To be continued....