news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Avengers Infinity War: Film Marvel Studios Paling Epik yang Pernah Ada

Shandy Gasella
Penikmat dan pengamat film - Aktif meliput kegiatan perfilman di Jakarta dan sejumlah festival film internasional sejak 2012
Konten dari Pengguna
25 April 2018 12:42 WIB
Tulisan dari Shandy Gasella tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tim Iron Man di Avengers: Infinity War (Foto: Marvel Studios)
zoom-in-whitePerbesar
Tim Iron Man di Avengers: Infinity War (Foto: Marvel Studios)
ADVERTISEMENT
★★★★☆ | Shandy Gasella
Film-film Marvel Studios selalu menjaga kerahasiaan cerita agar tidak bocor menjelang hari penayangannya di bioskop. Terkadang satu dua kali para pemain filmnya sendiri keceplosan memberikan spoiler (bocoran cerita), misalnya ketika sedang diwawancara awak media.
ADVERTISEMENT
Aktor Tom Holland si pemeran Peter "Spider-Man" Parker sering keceplosan membocorkan cerita film kepada wartawan dan fans saat mempromosikan film 'Spider-Man: Homecoming'. Tak ingin kejadian serupa menimpa 'Avengers Infinity War', Tom tak diizinkan untuk membaca naskah skenario utuh film ini oleh Kevin Feige sang bos Marvel Studios.
'Avengers Infinity War' menjadi film Marvel Studios yang paling dijaga ketat kerahasiaan ceritanya dibandingkan film-film Marvel Studios yang lain yang notabene juga selalu dijaga kerahasiaannya. Tetapi, khusus untuk film ini, kerahasiaan cerita dijaga 20 kali lipat lebih ketat dari yang sudah-sudah.
Pada hari pertama film ini diputar untuk umum, yakni hari ini, Rabu 25 April 2018, menjelang sore hari barangkali akan ada banyak spoiler bertebaran di media sosial, atau bahkan juga di media massa daring yang akan berlomba menurunkan artikel sebanyak mungkin tentang film ini.
ADVERTISEMENT
Tetapi, saya tak akan memberikan spoiler dalam review ini, saya akan sangat berhati-hati, sebab semakin sedikit atau sama sekali tidak mengetahui apa yang akan terjadi dalam 'Avengers Infinity War', semakin Anda akan menikmati dan terpukau olehnya.
Kostum Spider-Man di Infinity War (Foto: Marvel)
zoom-in-whitePerbesar
Kostum Spider-Man di Infinity War (Foto: Marvel)
Menjadi film ke-19 sejak 'Iron Man' pertama kali tayang di tahun 2008, sekaligus menandai 10 tahun keberadaan Marvel Studios, 'Avengers Infinity War' begitu ditunggu para fans di seluruh dunia. 18 film dalam 10 tahun perjalanan panjang akhirnya semua bermuara di sini, dalam film yang bolehlah diklaim sebagai film terbesar dalam beberapa dekade terakhir -- atau bahkan di abad ini!
Tak pernah ada film dalam sejarah yang berhasil mengumpulkan begitu banyak aktor dalam satu film, dan tak sembarang aktor, melainkan aktor-aktor kelas A yang sekaligus para nomine Oscar dan BAFTA.
ADVERTISEMENT
Kisah film dibuka di angkasa luar, dalam kapal angkasa Asgardian di mana Thor (Chris Hemsworth, '12 Strong', In the Heart of the Sea'), Loki (Tom Hiddleston, 'Kong: Skull Island', 'Crimson Peak'), dan Heimdall si penjaga gerbang Asgard (Idris Elba, 'The Dark Tower', 'Pacific Rim') tersudut di ujung maut dihajar Thanos (Josh Brolin, 'The Goonies', 'Sicario').
Kemudian para anak buahnya yang mencari keberadaan Space Stone (ingat Tesseract?). Hulk (Mark Ruffalo) muncul dan langsung berduel sengit dengan Thanos. Padahal film baru saja dimulai lho, dan kita sudah disuguhi adegan action yang amat seru dan menegangkan.
Ada karakter penting tewas di awal film (gak spoiler lho, saya gak sebut nama), bahkan Thor si dewa petir anak odin pun nyaris tewas dan tak berdaya di hadapan Thanos. Inilah pertaruhan dan ancaman nyata yang mesti dihadapi oleh semua karakter jagoan yang kita kenal dalam Marvel Cinematic Universe.
ADVERTISEMENT
Premis ancaman kehancuran dunia yang mesti diselamatkan para jagoan superhero bukan kali pertama, bahkan sudah terlampau sering dikulik, tetapi baru kali ini premis tersebut betul-betul terealisasi dalam gambaran yang... apa ya istilah yang pas menggambarkannya, larger than life?
Thanos memburu Infinity Stones (Foto: Dokumentasi Marvel)
zoom-in-whitePerbesar
Thanos memburu Infinity Stones (Foto: Dokumentasi Marvel)
Dr. Strange (Benedict Cumberbatch, 'The Imitation Game', 'Star Trek: Into Darkness') menemui Tony Stark ('Sherlock Holmes', 'The Judge') yang tengah berduaan membicarakan rencana pernikahan dengan kekasihnya, Pepper Potts (Gwyneth Paltrow, 'Iron Man', 'Sylvia'), lantas ia membawanya ke basecamp-nya (sanctum sanctorum) di New York. "Thanos is coming," kata Bruce Banner kepada Tony yang nampak masih mencoba mencerna apa yang sedang mereka hadapi.
Belum selesai mereka berdiskusi mencari jalan keluar, di luar sanctum, orang-orang berlarian menyelamatkan diri tatkala dua anak buah Thanos datang untuk merampas time stone -- atau the eye of agamotto milik Dr. Strange.
ADVERTISEMENT
Pertarungan sengit kembali hadir, Spider-Man pun ikut-kutan membantu Iron Man, Dr. Strange, Hulk, dan Wong yang kesusahan mengalahkan dua anak buah Thanos tersebut. Non-stop action! Tak henti-hentinya kita disuguhi adegan kelahi super seru dan mengesankan sepanjang dua setengah jam.
Karakter-karakter dari Guardians of the Galaxy juga bersinggungan dan berperan penting dalam kisah film, dan termasuk Wakanda yang menjadi latar medan perang di pengujung film. Dua setengah jam film ini berhasil membagi porsi cerita dan porsi peran yang sama rata terhadap seluruh karakter di film ini.
Thanos menjadi highlight dan "bintang" film ini, sepanjang durasi film, ketika rehat adegan kelahi, film memberi fokus yang lebih terhadap karakternya dalam porsi yang tak pernah diberikan kepada karakter jahat dalam film Marvel Studios apa pun.
ADVERTISEMENT
Thanos diberikan latar kisah yang memadai sehingga kita menjadi mafhum mengapa ia berbuat apa yang ia perbuat, bahwa ada motivasi dan alasan tertentu (yang kuat dan masuk akal) di balik tindakannya tersebut. Ini satu hal yang jarang, bahkan tak pernah digarap serius dalam film-film Marvel Studios sebelumnya.
Thanos di Avengers: Infinity War (Foto: Marvel Studios)
zoom-in-whitePerbesar
Thanos di Avengers: Infinity War (Foto: Marvel Studios)
Banyak momen-momen tak terduga yang akan Anda jumpai, beberapa di antaranya betul-betul amat tak terduga -- bahkan buat para fans garis keras sekali pun. Pujian setinggi-tingginya untuk duo penulis skenario Stephen McFeely dan Christopher Markus, dan tentu saja sutradara Russo Brothers (Captain America: Civil War') yang dengan cekatan mampu memberikan apa yang fans dan bahkan penonton awam inginkan. Humor a la Marvel Studios tetap ada dan menjadi bagian tak terpisahkan. Beberapa leluconnya bahkan saya anggap menjadi yang terlucu.
ADVERTISEMENT
Namun, walaupun masih digarap dalam gaya komedik khas Marvel Studios, tak bisa dipungkiri, 'Avengers Infinity War' juga berani untuk mengambil resiko tampil "gelap". Betapa tidak, dalam gaya penyutradaraan realisme a la Russo Brothers, ancaman akan keberadaan Thanos betul-betul dibuat sedemikian berat dan pertaruhan nyawa kali ini bukanlah omong kosong.
Apakah film ini bagian pertama dari dua film atau film yang berdiri sendiri? Tergantung dari perspektif mana Anda melihatnya, bisa ya bisa tidak. Yang jelas film ini tidak digarap dalam semangat a la 'Hunger Games: Mockingjay -- Part 1' atau 'Harry Potter and the Deadly Hallows: Part 1' misalnya.
Film ini berakhir dengan cliffhanger, namun tak sembarang cliffhanger, saya menganggap ending film ini adalah bagian terbaik dari keseluruhan durasi film.
ADVERTISEMENT
Untuk para fans 'Game of Thrones', Peter Dinklage ikutan main lho di film ini. Sebagai apa? Tonton saja sendiri. Saya tak ingin memberi spoiler atau kisi-kisi lebih lanjut.
'Avengers Infinity War' adalah wujud dari kata epik, spektakuler dan mengesankan, tak seperti apa pun yang pernah Anda temui.