'Unbelievable': Emosional, Serial Televisi Terbaik Saat Ini

Shandy Gasella
Penikmat dan pengamat film - Aktif meliput kegiatan perfilman di Jakarta dan sejumlah festival film internasional sejak 2012
Konten dari Pengguna
19 September 2019 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shandy Gasella tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
★★★★☆ | Shandy Gasella
Shandy Gasella. Foto: kumparan
Unbelievable, serial terbaru rilisan Netflix bercerita tentang kejahatan yang keji dan ketidakadilan yang menimpa korban lantaran kesalahan (atau keengganan) dari para penegak hukum yang tak bekerja secara semestinya.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2008, seorang perempuan bernama Marie (Kaitlyn Dever, Booksmart, Short Term 12), berusia 18 tahun, diserang di dalam kamar apartemennya sendiri di Lynnwood, Washington, oleh seorang pria berpenutup wajah yang memperkosanya berkali-kali, dan juga memotretnya. Pelaku mengancam akan menyebarkan foto-foto bila korban melapor kepada polisi. Dan, pelaku tak meninggalkan jejak hingga membuat pihak kepolisian kesulitan dalam upaya membekuknya.
Marie melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib hanya untuk mendapatkan interogasi yang penuh tekanan terhadap dirinya sendiri. Detektif Parker (Eric Lange, Narcos, Lost), petugas yang menangani laporan Marie, yang semestinya mengayomi—atau bekerja sesuai prosedur, malah menyangsikan pengakuannya dan menuntutnya dengan tuduhan telah membuat laporan palsu.
Adegan Marie diinterogasi dua orang detektif yang yang menyangsikan keterangannya | Foto: Netflix
Marie yang masih belia, yang sedang mengalami trauma mendalam, diperlakukan bak kriminal oleh polisi yang menangani kasusnya. Pada akhirnya, di bawah tekanan, ia mengakui secara terpaksa bahwa dirinya telah membuat laporan palsu. Sebuah tindakan yang semakin membuatnya tenggelam dalam kesengsaraan hidup. Ia mesti kehilangan pekerjaan, teman, juga keluarga (dalam hal ini orang tua asuh), satu demi satu orang terdekatnya menjauhinya. Semuanya menganggap Marie sebagai orang yang tercela.
ADVERTISEMENT
Dua tahun kemudian, di kota berbeda, dua orang detektif perempuan bernama Karen Duvall (Merritt Wever, Nurse Jackie, Signs) dan Grace Rasmussen (Toni Collette, Hereditary, Little Miss Sunshine) dari dua polsek berbeda, menginvestigasi seorang pemerkosa berantai dengan modus operandi yang mirip dengan pelaku yang memperkosa Marie—keduanya tak menyadari bahwa pelaku yang sedang mereka investigasi merupakan orang yang sama yang telah melakukan kejahatan yang sama sebelumnya di kota lain. Kedua detektif ini bahkan tak mengetahui keberadaan Marie.
Merritt Wever (kiri) dan Toni Collette berperan sebagai detektif yang berusaha membekuk pelaku pemerkosaan berantai dalam Unbelievable | Foto: Netflix
Serial terbatas dengan total delapan episode ini merupakan kejadian nyata dan terinspirasi dari artikel investigasi berjudul An Unbelievable Story of Rape, tulisan dua orang jurnalis Amerika bernama T. Christian Miller dan Ken Armstrong yang memenangkan Pulitzer Prize di tahun 2015.
ADVERTISEMENT
Memilukan sekaligus geram ketika menyaksikan reaksi detektif Parker menyangsikan laporan Marie. Alih-alih mewawancarainya sebagai korban, ia malah menginterogasinya seolah-olah sebagai pelaku kejahatan. Selagi kita bertanya-tanya siapa pelaku sesungguhnya dan bagaimana kelanjutan nasib Marie, narasi cerita lantas berganti fokus. Seorang perempuan lainnya bernama Amber (Danielle Macdonald, Dumplin’), yang tinggal sendirian, diperkosa, dan pelaku tidak meninggalkan jejak sama sekali. Bersih. Bahkan satu jejak DNA pun tidak ada.
Yang membedakan kedua kasus yang menimpa Marie dan Amber adalah tentang bagaimana mereka diperlakukan oleh para penegak hukum yang menangani keduanya. Ketika si Detektif botak Parker menanyai Marie, sedari awal dia sudah sangsi, ada semacam ketidakpercayaan yang tak beralasan yang mendasari tindakannya dalam mewawancarai korban. Berbeda dengannya, Detektif Duvall bersikap ramah, lemah lembut, dan penuh empati ketika berbicara dengan korban.
ADVERTISEMENT
Ketika Duvall menanyakan korban apakah dia terluka dan korban menjawab “tidak,” Duvall lantas berujar bahwa jika ia berubah pikiran, ada paramedis yang siap membantunya. “Itu mereka di sana,” ucapnya dengan penuh simpati, “mereka ada di sini untuk menolongmu.” Amber lantas merasa mendapatkan dukungan, sedangkan Marie sebaliknya.
Kaitlyn Dever sebagai Marie | Foto: Netflix
Detektif Duvall begitu penuh determinasi dan dedikasi terhadap pekerjaannya. Dan ia tokoh yang didasarkan pada tokoh nyata, tentu saja. Merritt Wever, aktris peraih piala Emmy tersebut amat... Entahlah, menyebutnya berhasil menghidupkan karakter yang ia perankan, saya rasa masih kurang fair, sebab ia melakukan lebih dari sekadar itu.
Kita betul-betul yakin, berkat naskah skenario yang ditulis secara luar biasa oleh Susannah Grant (Erin Brockovich, The 5th Wave), Michael Chabon (Spider-Man 2, John Carter), Ayelet Waldman (The Other), Becky Mode (Smash), dan Jennifer Schuur (The Catch, Hannibal), serta arahan yang juga sama luar biasanya dari sutradara Lisa Cholodenko, Michael Dinner, dan Susannah Grant, dipadu ansambel yang amat kuat dari setiap aktris dan aktor serial ini, maka tercipta nuansa yang saya anggap paling mendekati definisi realisme yang sesungguhnya dalam karya naratif.
ADVERTISEMENT
Perjumpaan Detektif Duvall dengan Detektif Rasmussen yang diperankan Toni Collette, juga seorang peraih piala Emmy, sama dengan menyaksikan kombo akting yang luar biasa. Ada satu adegan berdurasi tujuh menit yang menampilkan keduanya berdialog di dalam mobil yang sedang terparkir, tanpa diselingi kejadian apa-apa, hanya mereka berdua sedang berdialog, dan sungguhlah merupakan sebuah pagelaran akting dynamic duo terbaik yang pernah saya saksikan dalam sebuah tayangan layar kaca.
Tak seperti serial-serial lain semacam CSI, serial yang dikenal akan kemampuan para penulis skenarionya dalam membedah tempat kejadian perkara kejahatan, biasanya pembunuhan, lantas berusaha mencari tahu bagaimana si pelaku melakukan aksinya, Unbelievable justru dikemas dengan semangat yang anti-CSI. Pembuat serial ini lebih berfokus pada bagaimana para korban menghadapi kekejian yang menimpa mereka dan bagaimana upaya pihak berwajib dalam meringkus pelaku. Pelakunya sendiri tak diberi screen time hingga dua episode akhir.
Merritt Wever aktris peraih piala Emmy memerankan Detektif Karen Duvall yang penuh dedikasi | Foto: Netflix
Tetapi, walau begitu, sedari episode awal, plot serial ini begitu mencengkeram, penuh misteri, dan kita seolah dibawa untuk ikut menyelami pengalaman yang mengerikan yang menimpa para korban, terutama yang menimpa Marie. Tak hanya emosi kita yang ikut terusik, tetapi kita juga ikut mempertanyakan hakikat kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Kaitlyn Dever sebagai Marie memberikan penampilan terbaiknya. Sosok Marie yang teranianya lahir batin, kerapuhan, kepolosan, kemarahannya, tetapi juga masih memiliki kekuatan untuk berdiri di atas kakinya sendiri, tercitrakan dengan begitu luwes olehnya, nyaris terlihat tanpa usaha berarti. Selepas bermain dalam serial ini, saya menduga namanya bakal melejit dan jadi incaran para sutradara, bukan hanya sutradara televisi, tetapi juga film layar lebar.
Cerita yang diangkat, walaupun berdasarkan kejadian nyata, memang bukan hal baru dalam khazanah serial televisi atau film Amerika. Namun bagaimana film ini diceritakan, bagaimana ia dikemas, terasa begitu baru dan radikal. Saya yakin serial ini bakal mendapatkan atensi yang besar dalam gelaran Emmy Awards atau Golden Globe mendatang.
ADVERTISEMENT
Unbelievable adalah serial terbaik dalam lima tahun terakhir ini. Dan anda akan dihantui rasa atau emosi yang begitu mengusik selepas menyaksikannya. Pada kasus saya, berhari-hari perasaan itu belum juga pergi.
Unbelievable dapat anda saksikan melalui layanan streaming Netflix dan tersedia teks terjemahan Bahasa Indonesia.