5 Hal yang Membuat Kunjungan ke Museum Geologi Lebih Menarik

Shanty Dewi Arifin
Ibu 2 anak yang tinggal di Bandung.
Konten dari Pengguna
4 Februari 2018 21:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shanty Dewi Arifin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Hal yang Membuat Kunjungan ke Museum Geologi Lebih Menarik
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Coba ngacung siapa yang suka sejarah manusia purba? Siapa yang ingin tau tentang batu-batuan? Siapa yang penasaran dengan penyebab bencana alam?
ADVERTISEMENT
Serius ya, saya sih enggak!
So Museum Geologi bukan termasuk satu tempat yang saya merasa perlu datangi. Padahal saya mondar-mandir di depannya selama 25 tahun tinggal di Bandung.
Sampai suatu kali, saya mendapatkan pengalaman yang berbeda saat masuk ke Museum yang di depannya selalu penuh bis besar itu. Saat itu adalah saat kami mendapatkan kesempatan mengikuti Lokakarya Menulis Museum Geologi di Mata "kids zaman now" pada 27-28 Januari 2018 lalu.
Dalam kesempatan ini, saya mendapatkan pengalaman yang sangat berharga untuk bisa menikmati museum dengan cara yang berbeda. Sebelumnya saya sempat ke Museum Geologi bersama anak-anak saya yang berumur 10 dan 7 tahun. Saat itu kami datar-datar saja mengelilingi museum, tanpa merasa benar-benar paham dengan barang-barang yang bisa kami nikmati di sana.
ADVERTISEMENT
Jadi mengapa saya mengalami pengalaman yang berbeda? Ternyata ada beberapa hal yang membuat kunjungan saya kemarin berbeda.
1. Memiliki rasa ingin tahu
Ketika saya datang pertama kali ke museum, niatnya sekedar mengajak anak-anak main dan mengenal tempat baru. Tidak terlalu punya ekspektasi berlebihan, apalagi untuk cari tahu apa yang akan saya temui di dalam museum tersebut.
Dalam kesempatan kedua ini, kami ke Museum Geologi sudah dengan judul ingin mengikuti Lokakarya Menulis tentang Museum selama dua hari. Rasanya enggak mungkin dong, datang ke sini dengan kepala kosong. Jadi ceritanya, disempat-sempatin lah browsing sedikit tentang Museum ini untuk memenuhi rasa ingin tahu.
Di sini jadi terasa pentingnya sebuah tulisan berbagi pengalaman ketika kita baru berkunjung ke suatu tempat. Senang kalau saat kita perlu, kita menemukan sejumlah referensi bagus tentang pengalaman orang lain mengenai tempat tersebut. Jangan suka malas untuk share pengalaman setelah jalan-jalan ya. Jangan sebatas pamer foto di instagram aja. Naik kelas lah dengan berbagi dalam tulisan yang sedikit lebih panjang.
ADVERTISEMENT
2. Cari tahu sebelumnya
Karena rasa ingin tahu, dapat lah saya informasi dari "Mbah Wiki," kalau Museum Geologi itu ternyata memang dibuat khusus sebagai Laboratorium Geologi oleh seorang arsitek Belanda bernama Menalda van Schowenburg. Bangunan dengan gaya art deco cantik ini, hanya dibangun dalam waktu 11 bulan dan dengan biaya 400 gulden.
Bangunan yang diresmikan pada 16 Mei 1929 (Wow sudah akan 89 tahun di tahun 2018!!!) ini menyimpan hasil survey geologi seperti fosil, batuan, dan mineral yang dikumpulkan sejak tahun 1850. Pokoknya museum ini menjadi rujukan jika kita ingin tahu lebih banyak tentang bumi dan isinya.
Informasi seperti ini jadi membantu untuk lebih menghargai barang-barang yang museum ini. Bukan sekedar barang tanpa makna dengan penjelasan di tulisan yang kecil-kecil.
ADVERTISEMENT
3. Datanglah bersama orang yang memiliki ketertarikan yang sama
Kebetulan peserta Lokakarya terdiri dari belasan orang. Walau baru kenal, ternyata kami bisa menikmati museum bersama-sama. Ada yang mahasiswa, pelajar, emak-emak, semua bisa disatukan dengan rasa ingin tahu tentang museum.
Ketika saya datang bersama anak-anak, saya tidak sempat mengeksplore tempat foto ini. Namun saat bersama teman-teman, eh ada aja yang ngajak berfoto ajaib seperti ini. Kalau mau berfoto seperti ini, biayanya hanya Rp 25.000,- per foto untuk berlima.
5 Hal yang Membuat Kunjungan ke Museum Geologi Lebih Menarik (1)
zoom-in-whitePerbesar
Sempat-sempatnya berfoto jadi figuran film Jurasic Park.
4. Usahakan mendapatkan tur guide yang bisa mendampingi
Kami beruntung sekali saat itu sempat berkenalan dengan salah satu pejabat museum. Namanya Pak Makmur, sebagai Kepala Seksi Edukasi dan Informasi Museum Geologi. Setelah berfoto lucu-lucuan, Pak Makmur menemani kami kebeberapa spot menarik di Museum Geologi.
ADVERTISEMENT
Beliau bercerita bagaimana perjuangan sebuah batu diangkat dari tempat penggalian dan dibawa ke museum, aslinya batu itu seperti apa, sampai sejarah di balik sebuah batu. Satu batu saja ceritanya bisa panjang! Dan ternyata menarik.
Pak Makmur juga sempat cerita bagaimana sebuah batu bisa sampai di Papua, walau asalnya dapat ditemukan di Australia. Terasa beda euy, ketika cerita ini disampaikan secara langsung sambil kami berdiskusi bersama teman-teman lain.
5 Hal yang Membuat Kunjungan ke Museum Geologi Lebih Menarik (2)
zoom-in-whitePerbesar
Ini baru namanya kunjungan museum yang sebenarnya. Karena sejujurnya, saya sih agak malas dipaksa membaca tulisan kecil-kecil dan panjang yang mendampingi setiap barang. Belum lagi yang posisinya sangat tidak mudah terbaca karena terlalu tinggi atau jauh.
Sayangnya jumlah tur guide di Museum Geologi Bandung jumlahnya masih terbatas. Padahal kalau jumlahnya cukup banyak, tentunya akan sangat membantu para pengunjung untuk bisa mendapatkan manfaat lebih dari Museum Geologi. Mestinya banyak orang yang mencintai geologi yang tertarik untuk menjadi tur guide dan berbagi informasi kepada pengunjung.
ADVERTISEMENT
Saya sendiri jadi teringat ketika mengunjungi Museum Korban Bom Atom di Hiroshima, Jepang. Museumnya mungkin biasa saja. Tapi yang membuat berkesan adalah ketika bertemu dan mendengar langsung kisah para survivor bom yang meledak tahun 1945 itu. Feel-nya museum jadi terasa lebih dapat dengan mendengar langsung dan kesempatan berdiskusi.
Sepertinya Museum Geologi juga bisa lebih asyik ketika kita bisa menikmatinya sambil dijelaskan mengenai ‘behind the story’ sejumlah barang di museum oleh mereka yang benar-benar mencintai bumi dan geologi. Bisa jadi tempat para Mahasiswa Geologi cari uang tambahan nih.
5 Hal yang Membuat Kunjungan ke Museum Geologi Lebih Menarik (3)
zoom-in-whitePerbesar
5. Datangnya beberapa kali
Jika memungkinkan, datanglah ke museum ini beberapa kali dalam jam yang berbeda-beda. Asli loh sensasinya beda. Ketika datang pertama kali, saya datangnya siang ketika Museum hampir tutup.
ADVERTISEMENT
Sekedar info, Jam buka Museum Geologi Bandung adalah Senin - Kamis dari pukul 8.00 - 16.00 wib. Sedangkan Sabtu dan Minggu dari pukul 8.00 - 14.00 wib. Jangan lupa kalau hari Jumat dan Libur Nasional mereka tutup. Dan harga tiketnya pun sangat murah meriah. Cukup Rp 2.000,- untuk pelajar dan mahasiswa, dan Rp 3.000,- untuk wisatawan domestik. Sssttt sisa uang boleh buat beli merchandise di toko oleh-oleh Museum ya.
Di kesempatan kali ini saya datang di jam yang berbeda. Malam hari dong!
5 Hal yang Membuat Kunjungan ke Museum Geologi Lebih Menarik (4)
zoom-in-whitePerbesar
Jadi ingat Trilogi "Night at The Museum" Ben Stiller ya. Di mana semua penghuni museum jadi hidup di malam hari. Bisa jadi terinspirasi dari film box office ini, Museum Geologi pun menggelar acara serupa pada 27 Januari 2018 lalu. Malam mingguan di Museum sambil gelap-gelapan dengan komunitas Earth Hour ceritanya.
ADVERTISEMENT
Malam itu kita diajak berkeliling dengan lampu yang dimatikan dan penerangan seadanya. Sebelumnya sempat juga ada pertunjukan musik di halaman yang mengiringi orang-orang menikmati museum.
Sayang sekali terus terang saya kurang bisa menikmati suasana ini karena begitu ramai dan sudah agak mengantuk. Maklum acaranya hingga pukul 10 malam. Bukan apa-apa, udah jam bobo.
Nah, 5 kondisi di atas lah yang membuat saya bisa mengapresiasi Museum Geologi Bandung yang terletak di Jl. Diponegoro 57 Bandung ini dengan lebih baik. Ah setelah tahu cara menikmati sebuah museum, jadi ingin mengekplorasi museum-museum keren di Bandung ini.
Kalau kamu sendiri bagaimana? Sudah pernah mampir ke Museum Geologi Bandung? Apa yang paling kamu suka dari Museum ini?
ADVERTISEMENT