Industri Halal dapat Mendorong Pertumbuhan Ekonomi?

Shelina
Mahasiswi UIN syarif Hidayatullah Jakarta.
Konten dari Pengguna
15 Desember 2020 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shelina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Industri halal merupakan kegiatan suatu industri yang dimulai dari perolehan bahan baku, pengolahan, hingga menghasilkan suatu produk halal yang yang sesuai dengan syariat ajaran islam. Fungsi dan tujuan adanya industri halal diantaranya sebagai bentuk perwujudan dari UU No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Dalam pasal 1 menjelaskan bahwa produk halal adalah produk yang telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam. Proses produk halal adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan produk mencakup pengadaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, serta penyajian produk.
ADVERTISEMENT
Sektor di industri halal bisa berupa makanan dan minuman, pakaian atau fashion, wisata halal, hiburan dan media, farmasi serta kosmetik. Hal ini memerlukan definisi lebih mendalam terkait sektor-sektor tersebut, dimana industri halal tidak hanya sebatas produk halal, tetapi juga gaya hidup halal (State of the Global Islamic Economy, 2018).
Sumber : Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS)
Dengan mengacu pada data KNEKS diketahui bahwa makanan dan minuman (food) merupakan segment pasar terbesar dari Industri halal yaitu sebesar 43%. Segment kedua terbesar adalah media dan fashion yaitu sama-sama mencapai 23% dari industri halal. Segment ketiga ialah travel atau perjalanan yang memberikan kontribusi sebesar 8% di industri halal. Keempat adalah farmasi halal dengan kontiribusi 7%, dan yang terakhir adalah kosmetik dan perawatan yang berkonstribusi sebesar 5%.
ADVERTISEMENT
Perkembangan industri halal berkembang secara pesat. Selain diterapkan oleh negara mayoritas muslim, industri halal juga berkembang secara pesat di negara mayoritas non-muslim seperti negara Thailand, Korea Selatam, Rusia, Meksiko, jepang dan Spanyol telah menerapkan industri halal di negaranya.
Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar dalam mengembangakan industri halal, dikarenakan negara Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. Tahun 2019, populasi umat islam di Indonesia diprediksikan mencapai 87% dari total penduduk Indonesia. (BPS)
Dari data Global Islamic Economy (GIE) yang mengukur kekuatan ekonomi syariah 73 negara, Indonesia menempati peringkat 5 pada tahun 2019/2020. peringkat ini mengalani perbaikan dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2018/2019 dimana Indonesia menempati peringkat ke-10 dalam industri halal di dunia. (berdasarkan GIE report)
ADVERTISEMENT
Indonesia dalam hal ini seharusnya memiliki potensi yang sangat besar dalam pemanfaatan peluang industri halal terutama di dalam halal food. Terutama sebagai seorang muslim, wajib hukumnya untuk mengonsumsi makanan yang halal yang telah disebutkan dalam Al Qur’an Surat An-Nahl ayat 114. Namun sangat disayangkan dalam data Global Islamic Economy 2019/2020, Indonesia tidak termasuk dalam Top 10 Halal Food tetapi Indonesia urutan ke-5 dalam Top 10 Islamic Finance, urutan ke-4 dalam Muslim-Friendly Travel, dan urutan ke-3 dalam Top 10 Modest Fashion.
Dengan adanya fakta tersebut, kita merasa sangat miris apabila masyarkat Indonesia masih merupakan eksportir halal food yang rendah dan hanya menjadi konsumen terbesar di dunia dalam produk halal dan bukan menjadi produsen untuk halal food. Seharusnya Indonesia bisa memanfaatkan potensi dasar yang ada karena Indonesia juga masih menyandang predikat mayoritas muslim terbesar di dunia sehingga halal food seharusnya bisa berkembang di Indonesia dan bisa dipasarkan atau diperkenalkan makanan khas Indonesia yang terjamin akan kehalalannya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Berkembangnya industri halal dengan pesat di Indonesia, mempunyai rintangan dan tantangan tersendiri dalam perkembangan industri halal di Indonesia. Salah satu poin penting yang menjadi tantangan dalam berkembangnya industri halal di Indonesia adalah mengenai kualitas SDM (Sumber Daya Manusia). Selain itu juga minimnya potensi industri halal yang dioptimalkan contohnya yaitu minimya pelaku industri halal yang melakukan sertifikasi halal untuk mengembangkan badan usaha atau produknya. Baik dari sektor wisata halal, halal food, fashion muslim, kosmetik, kesehatan maupun dalam sektor media.
Melihat pertumbuhan umat muslim dan permintaan produk halal yang terus naik dengan signifikan, negara - negara di dunia menganggap bhawa industri halal merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Industri halal akan meningkatkan atau mendorong pertumbuhan dalam suatu negara itu menjadi lebih maju. Karena baik masyarakat muslim maupun non-muslim sekarang mengedepankan keterjaminan dan kualitas suatu produk baik itu produk makanan, traveling, kesehatan, kosmetik, bahkan dalam hal fashion sendiri.
ADVERTISEMENT
Penduduk muslim di Indonesia merupakan target yang tepat bagi pasar industri halal Indonesia. Bahkan Indonesia menjadi rebutan sasaran pasar produkhalal karena jumlah umat muslim yang banyak. Oleh karena itu, sayang sekali jika Indonesia tidak segera mengembangkan lagi industri halal dan menjadi negara industri halal terbesar di dunia.
Penulis, Shelinalyna
(14 Desember 2020)
Asal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta