Baik-Buruknya Kurikulum Darurat di SD

shellafitriw11
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purworejo
Konten dari Pengguna
19 April 2021 9:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari shellafitriw11 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kurikulum merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan yang dilakukan oleh suatu negara untuk membentuk generasi di masa yang akan datang. Kurikulum 2013 yang diterapkan oleh Indonesia saat ini merupakan gebrakan untuk dunia pendidikan. Kurikulum 2013 ini sangat berbeda dengan kurikulum sebelumnya, baik aspek kegiatan belajar mengajarnya maupun penilaiannya. Kurikulum 2013 ini tidak hanya menuntut siswa untuk ahli dalam kognitifnya saja, namun juga membentuk keterampilan dan sikap siswa. Pembelajaran yang dilakukan beda dengan yang sebelumnya, ketika yang sebelumnya mata pelajaran terpisah – pisah. Namun kurikulum 2013 ini menggunakan tema besar yang di dalamnya terdapat beberapa mata pelajaran.
ADVERTISEMENT
Tema besar berasal dari kegiatan kehidupan sehari – hari dengan maksud agar siswa siap terjun ke dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat memecahkan masalah. Untuk penilaiannya sendiri mencakup penilaian, keterampilan, dan sikap. Dengan begini diharapkan mampu mencapai tujuan dari pendidikan nasional yang terdapat pada UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pembelajaran di dalam kurikulum yaitu menggunakan tematik terpadu. Dalam pembelajaran tematik terdapat kompetensi inti yang mengikat pembelajaran. Kompetensi inti sendiri dalam peraturan Menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 24 tahun 2016 pada bab II pasal 2 ayat 1 dijelaskan bahwa Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas.
ADVERTISEMENT
Namun adanya wabah yang menyerang seluruh dunia menyebabkan dunia pendidikan harus mengalami beberapa perubahan untuk penyesuaian. Kementerian pendidikan dan kebudayaan telah mengeluarkan kurikulum darurat untuk mengatasinya. Kurikulum Darurat SD/MI/SMP/SMA/SMK yang di tetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 018/ H/ KR/ 2020 ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Menteri Pendidikan (Kepmendikbud) Nomor 719/P/2020 tentang pedoman pelaksanaan Kurikulum satuan Pendidikan dalam situasi dan kondisi khusus agar dapat menggunakan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran siswa.
Pelaksanaan Kurikulum pada situasi dan kondisi khusus tersebut bertujuan untuk memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Pelaksanaan Kurikulum tersebut dikenal dengan “Kurikulum Darurat” yang menjadi pokok adalah siswa tidak dibebani tuntutan untuk menuntaskan semua capaian kurikulum tersebut untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.
Foto ini diambil pada saat penerapan protokol kesehatan sebelum kegiatan konsultasi belajar
Untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini maka pemerintah melarang untuk tatap muka. Hal ini sangat disayangkan oleh para guru karena tidak dapat memantau siswa secara langsung. Kurikulum darurat ini berdasarkan dari hasil wawancara dengan salah satu guru mengenai penerapan pembelajaran tematik pada saat pandemi Covid – 19 ini menyatakan bahwa ada beberapa kompetensi dasar yang dihilangkan dan waktu yang cukup singkat. Kompetensi dasar yang dihilangkan oleh pemerintah, tetapi guru tetap mengajarkannya karena menurut guru kompetensi dasar ini walaupun tidak masuk dalam ujian akhir semester nanti namun menjadi bekal di jenjang sekolah selanjutnya. Guru juga mengeluhkan waktu yang kurang banyak berbeda dengan pembelajaran secara langsung.
ADVERTISEMENT
Adapun kendala lain yaitu kesadaran siswa dalam mengerjakan tugas maupun mengikuti petunjuk guru saat pembelajaran via daring. Keterbatasan teknologi menjadi alasan utama pelaksanaan tematik pada era pandemic Covid – 19 ini menjadi terhambat. Pasalnya, tidak semua siswa memegang handphone dan kebanyakan penggunaan bersama dengan orang tua. Jadi saat pembelajaran berlangsung, orang tua yang ikut pelajaran. Terkendalanya sinyal juga mempengaruhi pembelajaran saat ini. Di samping itu kurangnya kesadaran siswa dalam mengerjakan tugas pun menjadi keluhan bagi guru karena melalui tugas, siswa diharapkan mampu memahami apa yang sudah disampaikan oleh guru namun nyatanya banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas dengan alasan tidak paham apa yang dipelajari. Kerja sama antara guru dan orang tua sangat diperlukan. Ketekunan orang tua dalam membimbing belajar dan keuletan juga sangat dibutuhkan. Kerja sama yang baik antara orang tua, guru, masyarakat, dan siswa akan memberikan dampak yang baik pula terhadap pemahaman materi yang diserap siswa.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya keluh kesah tentang kendala pembelajaran tematik dengan kurikulum darurat saja namun adanya keuntungan tersendiri bagi guru untuk mengasah kemampuan dan keterampilan serta adaptasi pembelajaran. Guru harus berinovasi penuh menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Di suasana pandemi saat ini, guru harus bisa memahamkan materi pada siswa. Banyak guru yang awalnya tertinggal tentang teknologi sekarang mau tidak mau harus berdampingan dengan teknologi. Selain itu, guru juga semakin kreatif dalam perangkat pembelajaran, karena waktu yang sempit namun harus dioptimalkan untuk pemahaman siswa.
Pembelajaran jarak jauh ini didampingi dengan program konsultasi belajar yang diadakan setiap minggu 3x pertemuan dengan mematuhi protokol kesehatan dengan dibatasi jumlah di dalamnya dan durasi 1 jam serta sistem antar jemput orang tua sangat membantu bagi guru. Guru mengaku bahwa program yang diberlakukan oleh pemerintah ini sangat membantu guru dalam mengecek pemahaman dan juga penguatan materi kepada siswa. Solusi kegiatan konsultasi belajar sangat efektif untuk pembelajaran daring saat ini. Guru juga mengharapkan untuk segera kembali normal dalam pembelajaran. Semoga pandemi ini segera berakhir.
ADVERTISEMENT
Shella Fitri Wahyuni, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo.