Bahaya Bermain Media Sosial Berlebih

Shidqi Ramandhito Darmawan
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta program studi Komunikasi Penyiaran Islam
Konten dari Pengguna
3 Januari 2023 17:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shidqi Ramandhito Darmawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dewasa ini media sosial sudah menjadi satu hal yang pasti setiap orang miliki. Terdapat banyak sekali jenis media sosial yang ditawarkan dalam smartphone. Namun perlu kita ketahui bersama, bahwa media sosial sejatinya pun dapat menimbulkan berbagai macam bahaya untuk masyarakat jika digunakan secara berlebih. Baik secara sosial, atau penyakit fisik dapat timbul. Pada kesempatan kali ini akan kita bahas secara rinci.
Gambar Ilustrasi. Bahaya Bermain Media Sosial Berlebih. Diunduh pada https://pixabay.com/id/images/search/media%20sosial/?manual_search=1
Namun sebelum kita bahas secara detail tentang bahaya yang diberikan media sosial jika digunakan secara berlebih, perlu diketahui bahwa pengguna media sosial di Indonesia terhitung pada Oktober 2022, dikutip dari databoks.katadata.co.id., mencapai angka sebanyak 2,93 miliar pengguna aktif di aplikasi Facebook. Dari data ini menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia memang gemar sekali menggunakan media sosial. Sama dengan fakta masyarakat di lapangan.
ADVERTISEMENT
Meningkatnya jumlah pengguna media sosial pada setiap hari, minggu, bulan, bahkan tahun ini juga membuat para peneliti sudah melakukan beberapa penelitian sebenarnya berapa lama masyarakat menggunakan media sosial. Data terbaru, masyarakat ternyata cenderung menghabiskan waktu mereka untuk bermain media sosial sebanyak 7-8 jam. Setara dengan waktu tidur. Angka ini menunjukkan bahwa media sosial sudah memiliki dampak candu bagi masyarakat. Tentu hal ini harus menjadi perhatian bersama untuk mengurangi penggunaan smarthpone ini.
Media Sosial Memberikan dampak Negatif pada Kesehatan
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang bahaya media sosial bagi kehidupan masyarakat, kesehatan fisik tubuh adalah salah satu hal penting yang perlu kita perhatikan. Dampak negatif dalam bermain media sosial secara berlebih salah satunya adalah dapat merusak kesehatan mata.
ADVERTISEMENT
Menatap layar ponsel selama berjam-jam, dapat menyebabkan kerusakan pada mata yang pada akhirnya akan menyebabkan mata mengalami rabun jauh atau rabun dekat. Hal ini tentu akan mengganggu produktivitas seseorang, mengingat mata adalah salah satu sensorik terpenting bagi tubuh untuk menjalankan aktivitas.
Penulis melihat secara langsung fenomena terlalu banyak bermain smartphone ini, yakni dapat merusak mata pada kalangan masyarakat. Di lapangan banyak sekali ditemukan remaja, bahkan anak usia dini yang sudah memakai kacamata dikarenakan terjadi kerabunan pada mata. Tentu hal ini harus menjadi perhatian bersama khususnya para orang tua untuk selalu memantau anak-anaknya.
Setelah itu, terlalu banyak berbaring juga dapat menyebabkan peredaran darah terhambat. Maksudnya, jika tubuh tidak diberikan kesempatan bergerak seperti jalan, lari, dan aktivitas fisik lainnya, ini akan menyebabkan berhentinya fungsi yang seharusnya bagi tubuh. Hal ini tentu harus menjadi perhatian masyarakat untuk lebih banyak beraktivitas terutama pada aktivitas fisik.
ADVERTISEMENT
Gangguan Mental bagi Pengguna
Kembali melihat pada fakta di lapangan, penulis beberapa kali menemukan fenomena masyarakat pengguna media sosial ini melakukan percobaan aksi bunuh diri dikarenakan mendapat perlakuan tidak baik di media sosialnya. Aksi bullying tidak hanya dapat terjadi di dunia nyata saja, namun bisa juga terjadi di media sosial. Hal ini tentu dapat menjadi tekanan mental bagi pengguna yang mengalami.
Mengapa tindakan ini dapat terjadi? Hal ini dapat terjadi karena pengguna media sosial di luar sana bukan hanya orang-orang terdekat saja. Namun, orang yang berada sangat-sangat jauh di luar jangkauan kita pun dapat ikut berkomentar tentang hidup sang pengguna.
Bullying ini biasanya terjadi pada content creator yang memang menggunakan media sosial sebagai pekerjaan utama. Jika konten yang diberikan tidak sesuai atau menyalahi aturan masyarakat, biasanya content creator akan mendapat komentar atau feedback yang kurang menyenangkan. Tentu hal ini akan mengganggu kesehatan mental orang tesebut, seperti yang sudah kita bahas di atas tadi.
ADVERTISEMENT
Media sosial juga dapat merusak privasi seseorang yang tentu akan merusak mental pengguna (Cahyono, 2016). Banyak para artis, influencer, atau orang yang dianggap berpengaruh di masyarakat yang mendapatkan perlakuan atau komentar tidak baik dari pengguna media sosial (atau biasa disebut netizen) merusak ranah privasi mereka. Jadi, kini bukan hanya konten yang diberikan yang mendapatkan komentar, namun hidup seseorang yang seharusnya menjadi privasi pun dapat mendapatkan komentar.
Media Sosial Juga Memberikan Dampak Negatif pada Kehidupan Sosial
Setelah kita bahas tentang bahaya media sosial yang dapat diberikan bagi kesehatan fisik dan gangguan mental, media sosial juga memberikan dampak negatif pada kehidupan sosial masyarakat. Masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat teramah di dunia, kini sedikit menjadi masyarakat individualis karena pengaruh media sosial (terutama pada masyarakat kota).
ADVERTISEMENT
Kurangnya interaksi secara langsung, membuat masyarakat menjadi kurang peduli terhadap dunia nyata yang sebenarnya memang terjadi secara langsung. Masyarakat kini menjadi lebih memilih menghabiskan waktu sendiri bersama smartphone mereka, daripada menghabiskan waktu untuk bersosialisasi seperti mengikuti kegiatan masyarakat atau kegiatan lain yang memang baik untuk proses sosialisasi kehidupan manusia yang seharusnya.
Hal ini tentu harus menjadi perhatian lebih. Mengingat seperti yang sudah sedikit kita singgung di atas, (masyarakat Indonesia menjadi masyarakat teramah di dunia), bahwa pada dasarnya, tatanan masyarakat Indonesia yang sudah terbentuk sejak dulu adalah gemar bersosialisasi secara langsung. Yang seharusnya, menurut penulis, hal tersebut harus dipertahankan dan dilanjutkan atau diturunkan kepada generasi berikutnya.
Nah, dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan, bahwa bahaya bermain media sosial secara berlebih dapat terjadi di seluruh aspek kehidupan manusia. Baik dari segi kesehatan fisik, mental, bahkan dalam kehidupan sosial. Tentunya hal ini tidak akan terjadi jika masyarakat atau pengguna media sosial tidak menggunakannya secara berlebih.
ADVERTISEMENT
Jadi, pengguna media sosial haruslah bijak dalam menyikapi perkembangan zaman ini. Tidak menjadikan media sosial sebagai sumber utama kebahagiaan, tetap berolahraga untuk menjaga kesehatan fisik, tidak mengurusi kehidupan orang lain, dan tetap bersosialisasi dengan seharusnya kepada tetangga, kerabat, atau masyarakat sekitar.
Kajian Pustaka
Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia. Publiciana, 9(1), 140-157. https://journal.unita.ac.id.
Mutia, C. (2022). Ini Media Sosial dengan Pengguna Terbanyak pada Oktober 2022. Dari Databoks.katadata.co.id., diakses pada 31 Desember 2022. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/11/23/ini-media-sosial-dengan-pengguna-terbanyak-pada-oktober-2022.