Melihat Yukata, Dari Baju Mandi Hingga Jadi Pakaian Festival

24 Februari 2018 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KIMONO DAN YUKATA (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
KIMONO DAN YUKATA (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jepang punya dua jenis pakaian tradisional, yaitu Kimono dan Yukata. Yukata merupakan salah satu jenis kimono non-formal yang dapat digunakan sehari-hari. Pakaian tersebut umumnya digunakan pada musim panas karena berbahan katun sehingga dapat menyerap keringat dan tidak panas.
ADVERTISEMENT
Yukata dikenakan saat festival musim panas seperti Festival Kembang Api, perayaan Obon, dan Matsuri. Ketika mengenakan pakaian tradisional itu, masyarakat Jepang mengenakan sandal geta sebagai pelengkap.
Kimono (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kimono (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
"Yukata di masa lampau adalah baju mandi para bangsawan. Sekitar 1000 tahun lalu, di zaman Edo, bangsawan Jepang mandi ditemani oleh pelayan karena mereka tidak boleh memperlihatkan kulitnya kepada orang lain, bangsawan Jepang mandi dengan menggunakan Yukata. Sehingga para pelayan menyiramkan air pada Yukata yang mereka kenakan," tutur Kaori Kubota, instruktur kimono yang ditemui kumparan (kumparan.com) di Japanese Cultural Week 2018 pada Rabu (21/02).
Pemakaian Yukata tidak sesulit kimono. Kubota juga sempat mempraktikan cara menggunakan Yukata dalam Japanese Cultural Week yang diselenggarakan oleh The Japan Foundation. Sebelum memakai Yukata, baik wanita maupun pria akan menggunakan baju dalam berwarna putih dan handuk yang telah dilipat tiga di pinggang agar obi (sabuk yang dikenakan ketika memakai kimono atau yukata) tidak berlekuk dan rapi.
Kimono (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kimono (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Garis jahitan belakang Yukata disesuaikan dengan garis tulang belakang pemakainya dengan panjang Yukata diatas mata kaki. Untuk anak-anak, Yukata dipakaikan lebih tinggi lagi supaya terlihat lebih imut.
ADVERTISEMENT
Bagian kerah Yukata sebelah kiri diletakkan di bagian atas, bagian kanan dilipat kedalam dan bagian leher dibuat agak longgar agar tidak sesak supaya Yukata tidak menggembung. Kerah di bagian belakang Yukata diturunkan sekitar sekepal agar tidak terasa sesak, lalu pinggang Yukata diikat dengan tali atau belt agar kencang dan tidak lepas.
Kimono (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kimono (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Setelah itu, obi dikenakan setelah menggunakan datejine (sejenis korset) yang membuat obi terlihat lebih cantik dan bagian belakangnya, dibuat simpul pita. Simpul pita ini juga dapat dimodifikasi sesuai keinginan pengguna agar terlihat lebih modis.
Yukata memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan kimono. Selain digunakan pada festival musim panas dan pakaian mandi, Yukata juga digunakan sebagai pakaian tidur. Tapi ketika menggunakan Yukata sebagai pakaian tidur, penggunanya tidak menggunakan pakaian dalaman berwarna putih seperti penggunaan Yukata pada umumnya.
ADVERTISEMENT