news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menengok Aksi ‘Manusia Kerbau’ di Tradisi Kebo-keboan, Banyuwangi

10 Januari 2018 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tradisi Kebo-keboan di Banyuwangi. (Foto: Instagram @the_pillar_studio)
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi Kebo-keboan di Banyuwangi. (Foto: Instagram @the_pillar_studio)
ADVERTISEMENT
Cara manusia untuk menggantungkan harapan ada-ada saja bentuknya. Mulai dari sembahyang semalam suntuk, semedi di lokasi yang dianggap mistis, hingga mempersembahkan sesajian. Penduduk Desa Alasmalang, Banyuwangi, menggelar ritual Kebo-keboan sebagai bentuk permohonan.
ADVERTISEMENT
Ya, Kebo-keboan adalah tradisi lokal yang diadakan untuk memohon kesuburan sawah dan hasil panen yang melimpah. Pada ritual itu, petani-petani desa dilumuri jelaga hitam dan didandani seperti kerbau lengkap dengan tanduk lancip.
Tradisi Kebo-keboan di Banyuwangi. (Foto: Instagram @embongbanyuwangi)
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi Kebo-keboan di Banyuwangi. (Foto: Instagram @embongbanyuwangi)
Dilansir dari situs resmi Kabupaten Banyuwangi, kerbau adalah simbol mitra pertanian, karena sangat membantu dalam proses musim tanam hingga panen. Tradisi itu dihelat tiap 10 Muharram atau yang sering disebut bulan Suro.
Namun, tak hanya dandanan mereka yang mirip kebo (kerbau dalam Bahasa Jawa). Saat ritual dimulai, mereka diyakini kerasukan roh gaib dan beraksi seperti layaknya kerbau di sawah. Misalnya seperti membajak sawah, menemani petani menabur benih padi, hingga gulung-gulung di lumpur!
Kebo-keboan diawali dengan kenduri desa sehari sebelum pelaksanaan. Warga akan bergotong royong menyajikan 12 tumpeng dan membangun gapura janur yang digantungi hasil bumi di sepanjang jalan desa. Dekorasi itu merupakan simbol kemakmuran dan kesejahteraan.
ADVERTISEMENT
Tradisi Kebo-keboan dipercaya telah dijalankan oleh Desa Alasmalang, Banyuwangi, sejak 300 tahun lalu. Konon, dulu warga desa diserang penyakit epidemi yang menelan banyak nyawa dan tanaman. Kemudian seorang leluhur mendapatkan wangsit untuk menggelar Keboan-keboan demi memohon kepada Dewi Sri.
Selain di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, tradisi ini juga diadakan di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, di hari yang sama. Sejak 2014, Kebo-keboan menjadi bagian dari agenda Banyuwangi Festival.
Tradisi Kebo-keboan di Banyuwangi. (Foto: Instagram @embongbanyuwangi)
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi Kebo-keboan di Banyuwangi. (Foto: Instagram @embongbanyuwangi)
Warga desa dan wisatawan meramaikan ritual Kebo-keboan tiap tahun. Bahkan sebagian penonton percaya bisa mendapatkan berkah dari benih padi yang ditebarkan pada ritual.
Tak hanya atraksi ‘manusia kerbau’, banyak kesenian khas Banyuwangi yang bisa kamu saksikan saat datang ke ritual ini. Anak-anak muda setempat akan menyanyikan musik Suku Osing dan menyajikan sendratari Sri Suguh yang bermakna memuji Dewi Sri, simbol kemakmuran.
ADVERTISEMENT
Tertarik menonton?