Menyusuri Keindahan Stalagmit dan Stalaktit di Gua Embultuk, Blitar

11 Desember 2017 14:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gua Embultuk di Blitar, Jawa Timur. (Foto: Instagram @faith_hong)
zoom-in-whitePerbesar
Gua Embultuk di Blitar, Jawa Timur. (Foto: Instagram @faith_hong)
ADVERTISEMENT
Wisata alam di gua kini tak lagi dianggap sebagai kegiatan yang ekstrem. Apalagi setelah Gua Pindul di Yogyakarta naik daun. Sungai yang mengalir di Gua Pindul pas sebagai arena cavetubing yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Gua Pindul bukan satu-satunya gua yang dialiri sungai bawan tanah yang ramai dikunjungi wisatawan. Di Blitar, Jawa Timur, tepatnya di Desa Tumpakkepuh, Gua Embultuk menjadi magnet bagi wisatawan karena kecantikan stalagmit dan stalaktitnya. Plus, di dalam gua itu, pengunjung bisa berenang!
Berbeda dari Gua Pindul yang disusuri oleh pengunjung dengan duduk di atas ban, Gua Embultuk dijelajahi dengan kaki sendiri. Sepanjang 1,5 km, pengunjung dapat menikmati interior gua yang masih alami itu dengan ketinggian air yang berkisar dari 1-2 meter. Tak jarang, pengunjung harus berenang karena air terlalu dalam.
Namun amankah berenang di Gua Embultuk untuk orang awam?
Gua Embultuk juga sering disebut Umbul Tuk, yang artinya dalam Bahasa Jawa sumber air yang naik. Spot itu memang belum dilengkapi fasilitas yang cukup. Dibuka sebagai tempat wisata mulai 1983, Gua Embultuk hingga kini dikelola oleh warga desa sekitar. Bahkan, para guide yang mendampingi kelompok wisatawan adalah pemuda-pemuda karang taruna setempat.
Pintu masuk Gua Embultuk. (Foto: Instagram @hydrone.skyer)
zoom-in-whitePerbesar
Pintu masuk Gua Embultuk. (Foto: Instagram @hydrone.skyer)
Di sepanjang tepian gua, disediakan tali tampar untuk pengunjung berpegangan. Penerangan berupa lampu-lampu listrik di dinding gua telah tersedia. Dua pemandu yang mendampingi tiap kelompok juga memakai head lamp. Namun, penerangan itu tak cukup untuk melihat langkah kaki kita karena air sungai berwarna kecoklatan.
ADVERTISEMENT
Dasar gua kadang berlumpur, kadang penuh bebatuan tajam. Ukuran batu juga variatif, ada yang besar tumpul, namun ada juga yang kecil-kecil tajam di dinding maupun dasar gua. Medan di Gua Embultuk memang penuh kejutan.
Di sinilah pengunjung harus hati-hati. Sebab, di sana belum tersedia alas kaki khusus yang disewakan untuk menyusuri sungai dalam gua. Jika tidak berhati-hati, bukan tak mungkin keluar dari gua, kakimu akan lecet-lecet. Disarankan untuk menggunakan alas kaki tertutup berbahan plastik untuk keamanan.
Tetaplah berada di dekat pemandumu. Sebab, mereka akan selalu memperingatkan jika ada lubang, batu tajam, atau titik berbahaya lain. Mereka juga siaga membantu pengunjung yang tak bisa berenang.
Semakin ke dalam, kadar oksigen di dalam Gua Embultuk juga semakin rendah. Oleh karena itu, pemandu akan sering bertanya apakah pengunjung kuat untuk meneruskan perjalanan. Jika tidak, jangan malu untuk kembali ke pintu masuk dan keluar gua yang jadi satu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemandangan stalagmit dan stalaktit juga semakin cantik saat kamu berjalan semakin ke dalam. Warnanya juga beragam karena algae yang hidup di sana.
Pengunjung di Gua Embultuk. (Foto: Instagram @embultuk)
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung di Gua Embultuk. (Foto: Instagram @embultuk)
Di ujung gua terdapat ruang besar yang disebut Batu Selendang Putri. Meski manakjubkan, kamu tidak bisa berlama-lama di dalam gua. Ambil jepretan foto secukupnya dan keluar. Ingat, kamu masih butuh oksigen!
Air di dalam Gua Embultuk cenderung tenang, bahkan bisa dibilang tidak mengalir. Oleh karena itu, jangan coba-coba untuk meminum air dalam gua ini. Urin kelelawar dalam gua bisa menyebabkan cave fever yang biasa menyerang di kawasan tropis.
Gua Embultuk juga menjadi saksi secuplik sejarah nasional. Konon, gua itu sempat menjadi tempat persembunyian PKI karena lokasinya yang sulit ditemukan. Makin penasaran dengan Gua Embultuk? Kecantikan dan sensasi menyusuri gua ini memang menggoda, tapi jangan lupakan keamanan, ya!
ADVERTISEMENT