Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Memahami Big Data pada Ruang Digital guna Menunjang Keberlanjutan Pembangunan
15 November 2023 13:16 WIB
Tulisan dari Shubuha Pilar Naredia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan teknologi dan informasi, kerap kali muncul istilah yang disebut dengan Big Data dalam setiap wacana digital. Apakah sebenarnya Big Data itu? Big data adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kumpulan data yang sangat besar dan kompleks serta tidak dapat diproses dengan cara tradisional (Renu Shabarwal & Shah Jahan Miah, 2021). Data ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti media sosial, sensor, transaksi bisnis, dan lain-lain. Dengan kata lain Big Data erat dinilai sebagai data yang timbul akibat adanya pertukaran data ataupun pengolahan data. Data terus berkembang seiring perkembangan teknologi dan informasi. Setiap hari miliaran orang mengakses internet dan berbagi informasi secara online (Haqqi dan Wijayati, 2023). Tanpa kita sadari bahwa apa yang dilakukan dengan memanfaatkan internet adalah bagian dari kemunculan data-data yang selanjutnya dikenal dengan istilah Big Data. Orang pada umumnya memandang data ini sebagai data sampah. Apakah benar demikian? Beberapa kajian yang mencoba mengungkap keberadaan Big Data sebagai entitas yang dikesampingkan namun bermakna telah banyak dilakukan, salah satu fungsinya yakni dapat digunakan untuk mendukung beberapa aktivitas seperti pemasaran dan memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan.

Menurut Maryanto (2017), big data merupakan kumpulan data yang volume datanya super besar, memiliki keragaman sumber data yang tinggi, sehingga perlu dikelola dengan metode dan perangkat bantu yang kinerjanya sesuai. Lebih lanjut, Sabharwal dan Miah (2021) menyatakan bahwa penggunaan Big Data Analytics (BDA) di industri dewasa ini telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Data ini tumbuh bermanifestasi sebagai sebuah alat yang didorong oleh data lain yang difungsikan untuk memfasilitasi pengambilan keputusan yang terinformasi. Kebutuhan akan kemampuan BDA di sebuah organisasi memanglah tidak dapat dipungkiri, tetapi hanya sedikit penelitian yang mengkomunikasikan tentang pemahaman mengenai kemampuan BDA untuk dapat meningkatkan pengetahuan teoritis tentang penggunaan BDA di domain organisasi. Perkembangan Big Data telah menjadi tonggak sejarah dalam dunia teknologi informasi, dimana perkembangannya melibatkan evolusi yang signifikan sejak konsepnya muncul hingga menjadi kekuatan transformasional di berbagai sektor. Pada awalnya, istilah Big Data muncul untuk menggambarkan volume data yang mulai meningkat secara eksponensial. Data tersebut mencakup informasi dari berbagai sumber seperti transaksi bisnis, media sosial, dan sensor.
Kemajuan teknologi penyimpanan dan pemrosesan data tentunya membuka jalan bagi pengelolaan Big Data secara efisien. Kecerdasan buatan (AI) dan Machine Learning menjadi integral dalam pemrosesan Big Data. Algoritma ini memungkinkan analisis data yang lebih kompleks, prediksi yang lebih akurat, dan pengambilan keputusan otomatis. Big Data kemudian pada situasi ini menjadi fokus utama dalam berbagai sektor termasuk bisnis, kesehatan, keuangan, pendidikan, dan pemerintahan. Beberapa organisasi mulai menggunakan Big Data untuk mengidentifikasi pola, tren pasar, dan peluang bisnis. Penyedia layanan cloud seperti Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft Azure mulai memperluas kapasitas penyimpanan dan komputasi, hal ini tentunya mempermudah pengorganisasian untuk mengelola dan menganalisis Big Data tanpa harus memiliki infrastruktur fisik.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan pertumbuhan Big Data, keamanan data menjadi perhatian utama. Perlindungan data yang sensitif hingga privasi pengguna menjadi prioritas dalam pengelolaan dan analisis Big Data. Di sisi lain, Pemerintah menggunakan Big Data untuk mengambil kebijakan yang lebih cerdas dan responsif. Analisis data membantu dalam pemahaman masalah sosial, perencanaan kota, dan manajemen sumber daya. Dengan terus berkembangnya teknologi, masa depan Big Data melibatkan integrasi lebih lanjut dengan teknologi seperti Internet of Things (IoT), edge computing, dan pengembangan model analisis yang lebih canggih. Perkembangan Big Data menciptakan perubahan mendalam dalam cara menyimpan, mengelola, dan memanfaatkan informasi bagi para penggunanya. Inovasi terus-menerus dalam domain ini menjanjikan solusi yang lebih efektif dan pintar untuk tantangan data yang semakin kompleks. Sebagai fungsi perumusan atas sebuah kebijakan, Big Data pada eksistensinya hari ini nampaknya mulai menjadi tren di beberapa negara-negara maju. Dilansir dari bappenas.go.id, Bambang Brodjonegoro dalam Konferensi Internasional tentang Revolusi Data untuk Perumus Kebijakan memaparkan bahwa di Tiongkok, Big Data digunakan untuk memetakan kemiskinan dengan memanfaatkan Call Data Records yang menyediakan data kemiskinan dari sumber yang ekonomis dan berkelanjutan, hal ini juga terjadi di Nepal dimana Big Data dari penggunaan data ponsel dapat digunakan untuk memetakan perpindahan populasi, sementara di Haiti juga terdapat sekelompok sukarelawan yang mampu menganalisis informasi dari Facebook, Twitter, dan pesan singkat untuk melaksanakan layanan gawat darurat setelah terjadinya gempa Haiti.
ADVERTISEMENT
Merujuk pada hal tersebut, tentunya tidak menutup kemungkinan bahwa Big Data dapat mulai digunakan sebagai perangkat dalam mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development khususnya di Indonesia. Untuk mewujudkannya, penggunaan Big Data dalam perencanaan juga tidak kalah pentingnya. Pada dasarnya, perencanaan selalu berkembang mengikuti kebutuhan manusia (Alimah dkk, 2019). Perencanaan dalam pembangunan diperlukan manusia untuk meminimalisir potensi kegagalan dalam melaksanakan pemenuhan kebutuhan. Selain itu, proses perencanaan dan pembangunan menjadi penting karena dipandang dapat menaikkan taraf hidup masyarakat dengan memaksimalkan potensi sumber daya yang ada di suatu daerah atau wilayah (Warpani dalam Yaqin dkk, 2019). Potensi ini termasuk di dalamnya yakni keberadaan Big Data tentunya.
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan komitmen global dan nasional sebagai upaya mensejahterakan masyarakat melalui pembangunan yang berguna untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara bertahap atau berkesinambungan, pembangunan yang menjaga kehidupan sosial masyarakat, dan pembangunan yang menjaga kualitas hidup serta menjamin keadilan sehingga terwujud peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. Urgensi inilah yang nampaknya menjadi semangat besar untuk mewujudkan Sustainable Development berbasis penggunaan Big Data. Sebut saja contoh misalnya dikutip dari pusdatin.pom.go.id, Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan telah memaparkan hasil use case dari pekerjaan Reaksitektur Big Data BPOM 2023 mengenai hasil analisis prediktif menggunakan sumber data eksternal dari sosial media, berita dan website dimana saat ini Big Data BPOM telah dimanfaatkan untuk menampilkan data analisa deskriptif guna ditampilkan di BPOM Command Center.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan Big Data dalam perumusan kebijakan di Indonesia pada dasarnya dapat dilaksanakan dengan baik, namun terkadang perumusan kebijakan tersebut tidak mengacu pada data dengan berbagai kendala atau kepentingan yang ada. Beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu seperti kesiapan SDM, budaya organisasi berbasis data, serta sarana pendukung berupa teknologi tentunya menjadi perihal mendasar yang harus ada jika ingin mengembangkan strategi pembangunan berkelanjutan berbasis Big Data.