Ingin Disukai Lingkungan Anda ? Ubah Sikap Simpati ke Empati

Sigit Budi
Blogger, travel, kuliner, wisata founder komunitas koperblogg
Konten dari Pengguna
10 Agustus 2017 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sigit Budi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ingin Disukai Lingkungan Anda ?  Ubah Sikap Simpati ke Empati
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Mengapa ada orang yang sangat disukai oleh lingkungannya dan ada yang tidak ? Persoalan ini pasti timbul dimana pun lingkungan pergaulan kita, tak soal dimana pun. Saat iseng – iseng menjelajah dunia maya, saya menemukan sebuah artikel menarik untuk menjawab soal – soal itu. Tak hanya itu, juga memberikan cara – cara sederhana agar bisa diterima atau disukai oleh lingkungan pergaulan kita.
ADVERTISEMENT
Judul artikel tersebut adalah “Empathy vs Sympathy: Why Some People Are More Likeable Than Others”. Dipublikasi oleh situs lifehack.org sebuah situs yang konsisten memberikan percerahan persoalan praktis kehidupan sehari – hari. OK- lah kita tinggalkan soal situs, kita kembali ke pokok isi artikel tersebut yang ditulis oleh Anna Chui, sang editor .
Di media sosial sudah biasa ditemui emoticon – emoticon cerminan ekspresi kita terhadap sebuah postingan. Bagaimana di kehidupan nyata ? Di grup – grup media sosial berbasis messenger atau situs pertemanan, kita dapat milihat mana anggota yang paling sering disebut (mention).
Tentu tidak seperti itu indikator di kehidupan nyata apakah kita disukai atau tidak sangat mudah lewat pertanyaan sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
1. Berapa sering anggota komunitas lain dimana anda bergabung mengirim pesan menanyakan kabar, ajak ngobrol dalam satu minggu ?
2. Berapa sering anggota komunitas lain dimana anda bergabung menelpon sekedar menanyakan kabar atau mengajak bertemu ?
3. Berapa sering anggota komunitas dimana anda bergabung mengajak pergi bersama untuk mengikuti kegiatan bersama ?
Ternyata, menurut artikel diatas mengapa orang tidak / kurang disukai oleh pergaulannya salah satunya karena kurang empati (menghayati perasaan orang lain) . Kebanyakan orang cenderung hanya menaruh simpati, seperti di media sosial lewat emoticon / emoji.
Sebagai contoh kasus ketika menemui teman baru di PHK dari tempat kerjanya, apa yang anda lakukan ? Ungkapan simpati terhadap paling banyak diekpresi lewat kata – kata seperti : “Saya sedih mendengar kamu kehilangan pekerjaan”, atau “Santai saja toh kamu dapat pesangon, kan ?”
ADVERTISEMENT
Apakah kata – kata dari anda seperti itu bisa memberikan penghiburan bagi teman ada yang baru kena musibah ? Mungkin kata – kata tersebut menimbulkan perasaan dikhianati atau kurang dipedulikan bagi yang sedang mengalami musibah ?
Cara termudah agar ekspresimu tidak dianggap hanya basa – basi, cobalah mendengarkan apa yang mereka alami. Kemudian coba gambarkan dalam pikiran situasi dan perasaan yang sahabat / temanmu alami. Lalu cobalah memilih kata – kata yang mampu menguatkan hatinya dan memberikan gambaran bahwa masih peluang hari esok.
Berikut 4 cara mengubah sikap simpati ke empati:
1. Carilah cara untuk menghubungkan apa yang sahabatmu alami
Sharing pengalaman sejenis yang pernah kamu alami meski tidak sama tapi situasi perasaan yang sama bisa menjadi jalan masuk empati. Misalnya bila temanmu baru kehilangan pekerjaan, ceritakan bagaimana dulu kamu juga pernah alami.
ADVERTISEMENT
2. Belajar mencari kesamaan dengan orang yang ditemui
Cara ini paling efektif untuk membangun komunikasi dengan orang baru / baru dikenal dengan mencari dari kamu dengan orang tersebut. Misalnya kesamaan hobi, hal ini bisa menjadi bisa membuka pembicaraan lebih intensif.
3. Tanggapi denan perasaan bukan dengan kata – kata
Ketika berhadapan dengan teman / sahabat mengalami musibah,kesedihan, usahakan tanggapi dengan perasaan. Mendengar apa yang mereka katakan tentang situasi yang dihadapi, berikan perhatian dengan sedikit kata- kata. Seperti seorang guru SD saat menghadapi siswa kelas I atau II yang masih belum mampu dengan baik mengekspresikan perasaan dengan kata-kata.
4. Mendengar dan mendengar
Sikap paling penting dari cara ini adalah mendengar, biasanya orang – orang yang sedang mengalami situasi sulit mereka sangat sensitif. Usaha lebih banyak memberikan kuping daripada mulut kamu. Boleh sekali - kali mengeluarkan kata – kata tapi yang bersifat memberikan dukungan. Misalnya, apa yang bisa saya bantu?
ADVERTISEMENT
Intinya sikap empati menjadi sarana untuk lebih dekat secara emosional dengan teman, orang yang baru ditemui, lebih – lebih dengan sahabat.