Manfaat Tiktok di Masa Pandemi

Salah satu contoh perbedaan sederhana yang kita rasakan antara sebelum dan sesudah pandemi di bidang hiburan adalah pandangan masyarakat terhadap aplikasi Tiktok. Siapa yang tidak tahu aplikasi video musik ini? Sudah banyak orang yang saat ini menggunakannya sebagai sarana menghibur diri atau mengabadikan kegiatan-kegiatan dalam bentuk video musik. Sebelum pandemi COVID-19 melanda dunia, Tiktok memang belum begitu diminati. Bahkan di Indonesia, Tiktok awalnya dianggap sebelah mata pasca peristiwa Meet and Greet berbiaya Rp. 80.000 yang konon katanya dilakukan oleh seorang Tiktoker cilik saat itu.

Biasanya, Tiktokers (sebutan para pemain Tiktok) seringkali dianggap lebay karena tidak malu berjoget di hadapan kamera. Namun, kini justru sebaliknya. Di masa pandemi, Tiktok menjadi salah satu sarana untuk menghibur diri bahkan menjadi sarana promosi dan sumber mata pencaharian bagi sebagian orang. Di masa pandemi, Tiktok menjadi salah satu sarana untuk menghibur diri bahkan menjadi sarana promosi dan sumber mata pencaharian bagi sebagian orang.

Ilustrasi Bermain Tiktok. Sumber: Freepik

Tidak menjadi platform entertainment yang memuat konten-konten hiburan, Tiktok juga menyajikan konten-konten inspiratif dan edukatif. Kita dapat melihat bagaimana mulai bermunculannya akun Tiktok dengan beragam concern mulai dari profesi hingga hobi. Seperti membahas pendidikan, kesehatan, sosial dan politik, masak-memasak, teknik melukis, menggambar, bermusik dan sebagainya. Hal ini memberikan kesempatan kepada siapa pun yang ingin berbagi. Tidak hanya itu, bahkan mereka yang telah memiliki banyak pengikut, dapat memperoleh keuntungan dari datangnya tawaran endorse produk-produk tertentu. Tentunya, kondisi ini telah membantu sebagian orang yang kehilangan pekerjaan akibat pemutusan hubungan kerja akibat pandemi. Hal yang dapat kita petik dari fenomena ini yaitu sesuatu akan mendatangkan manfaat dan kebaikan apabila disikapi dengan positif. Semua tergantung dari cara kita merespons dan menyikapinya.