Pro dan Kontra Pendistribusian Vaksin Covid-19

silvia salsabilla queensy
I'm a student at LSPR Jakarta and I'm trying to be a good writer.
Konten dari Pengguna
14 Januari 2021 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari silvia salsabilla queensy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendistribusian Vaksin Covid-19 Sinovac buatan China sudah mulai dilakukan pertama kali oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang kerap disapa Jokowi. Proses vaksinasi Covid-19 perdana oleh presiden ini disiarkan secara langsung agar masyarakat Indonesia bisa menyaksikan proses vaksinasi secara langsung. Tidak hanya Jokowi yang disuntikan vaksin pada hari pertama tetapi juga pejabat lainnya seperti Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Rafi Ahmad sebagai millennials pertama, dan beberapa jajaran lainnya yang telah disuntikan vaksin pertama kali di Istana Negara pada Rabu (13/01/2021).
Picture by google
Hal ini dilakukan agar membangun kepercayaan masyarakat terhadap Vaksin Covid-19 yang telah disediakan oleh pemerintah. Sehingga, bisa membantu meminimalisir keraguan dan penolakan terhadap vaksin. Mengingat jumlah kasus yang kian hari meningkat, dengan adanya vaksin ini diharapkan bisa membantu mengurangi angka kenaikan setiap harinya dan dapat menciptakan herd immunity atau kekebalan komunal setelah masyarakat disuntikan vaksin.
ADVERTISEMENT
Sistem Keamanan dan Uji Klinis Vaksin Covid-19
Uji klinik vaksin Covid-19 di Indonesia dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran yang dikawal penuh oleh Badan POM sepanjang proses pengembangan vaksin ini mulai dari tahap pengembangan produk, uji klinis, sampai formulasi dan distribusi obat.
p
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengoptimalkan pendampingan uji klinik untuk mendapatkan data keamanan serta data mutu yang akurat. Pendampingan uji klinik dimulai sejak pengembangan protokol uji klinik hingga inspeksi pelaksanaanya, sedangkan untuk mutu vaksin dilakukan melalui inspeksi kesiapan fasilitas produksi baik di China maupun Bio Farma. Sehingga, saat ini telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 produksi Sinovac dan PT Bio Farma (Persero).
ADVERTISEMENT
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan bahwa penerbitan EUA dilakukan setelah pihaknya melakukan kajian terhadap uji klinis fase III vaskin Covid-19 Sinovac yang dilakukan di Bandung. Selain itu, BPOM juga mengkaji hasil uji klinis vaksin Sinovac yang dilakukan di Turki dan Brasil.
“Uji klinik merupakan tahapan penting dalam penelitian/pengembangan untuk mendapatkan data khasiat,keamanan yang valid untuk mendukung proses registrasi vaksin Covid-10. Oleh karena itu pelaksaanaan uji klinis harus sesuai memenuhi aspek saintifik dan menjunjung tinggi etika penelitian sesuai pedoman cara uji klinik yang baik (CUKB atau GCP/Good Clinical Practice” ujar Kepala Badan POM RI, Penny K.Lukito di situs resmi pom.go.id
Uji klinik vaksin Covid-19 memiliki memiliki 4 tahapan, mulai tahap uji klinik pertama hingga fase persetujuan. Jika dipastikan dapat persetujuan dan sudah diketahui kejelasan keamanan serta mutu yang akurat oleh Badan POM maka vaksin Covid-19 tersebut akan diproduksi massal.
ADVERTISEMENT
Tanggapan Masyarakat Mengenai Vaksin Covid-19
Pendistribusian vaksin di tengan pandemi Covid-19 ini menjadi perbincangan masyarakat dan terjadinya pro dan kontra. Banyak penolakan serta harapan atas vaksin tersebut. Berikut ini beberapa tanggapan dari masyarakat mengenai Vaksin Covid-19.
Kalau saya pribadi masih takut akan penyuntikan vaksin ini. Jika pemerintah memaksa untuk melakukan vaksin, saya satu keluarga akan menahan diri terlebih dahulu dan melihat efeknya seperti apa dan perkembangan pada imun tubuh kita bagaimana. Terlebih lagi saya masih punya anak kecil berumur 3 tahun yang harus saya urus.” - Apriyati, 32 tahun, Seorang Guru SD.
Saya benar-benar menolak vaksin ini untuk masuk kedalam tubuh saya, walaupun suntik vaksin ini gratis” - Dewi, 35 tahun, Ibu rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Saya mengikuti anjuran pemerintah jika memang kita disuruh vaksin. Semua ini ikhtiar agar pandemi ini segera berakhir, efek dan jangka waktu dari vaksin ini kita serahkan kepada yang Maha Kuasa.” – Muhammad Yusuf, 45 tahun, Pegawai Swasta.
Harus vaksin, biar semua kembali normal dan orderan gojek kembali seperti semula, penghasilan naik, sudah capek pandemi terus.” – Heru, Driver Gojek.
Dengan demikian tanggapan masyarakat mengenai vaksin Covid-19 belum semua siap dan ingin melakukan vaksin, karena vaksin adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah orang yang terkena Covid-19 agar bisa hidup seperti sedia kala. Namun, banyaknya desas – desus yang terjadi di media sosial tentang efek samping dari vaksin yang belum diketahui dan belum bisa dibuktikan menjadikan sebagian masyarakat masih ragu untuk melakukan vaksin tersebut.
ADVERTISEMENT
Vaksin Covid-19 mungkin merupakan salah satu alternatif solusi untuk menghentikan pandemi yang telah menghancurkan berbagai sendi kehidupan manusia. Namun vaksin bukan satu – satunya senjata untuk memerangi kasus ini.
Silvia Salsabilla Queensy
Mahasiswa Institute Communication & Business LSPR