5 Cara Meningkatkan Kesehatan Sperma

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
16 Maret 2020 8:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Cara Meningkatkan Kesehatan Sperma
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sperma memiliki peranan yang sangat penting untuk reproduksi. Sayangnya, banyak pria yang belum menyadari pentingnya menjaga kesehatan sperma. Sebuah penelitian yang dilakukan pada hampir 43.000 pria di seluruh dunia menyatakan bahwa rata-rata jumlah sperma menurun secara signifikan dari tahun 1973 hingga 2011. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan infertilitas tidak hanya disebabkan oleh wanita, namun juga dapat dipengaruhi oleh pria.
ADVERTISEMENT
Memiliki sperma yang sehat tidak hanya dapat mempengaruhi keberhasilan terjadinya pembuahan, namun juga mempengaruhi kesehatan janin dan kehamilan secara keseluruhan. Untuk menentukan kualitas sperma seseorang, ada 3 indikator yang bisa digunakan, yaitu:
1. Kuantitas (volume)
Sperma dianggap sehat apabila memiliki volume sekitar 15 juta atau lebih setiap mililiter (ml) semen. Semakin banyak jumlah sperma yang terkandung dalam setiap mililiter semen, semakin besar pula kemungkinan sel sperma untuk berhasil mencapai sel telur sehingga terjadi proses pembuahan.
2. Gerakan (motilitas)
Perlu diketahui bahwa secara normal tidak semua sperma bergerak secara efektif. Hanya terdapat sekitar 40 persen atau lebih dari sperma yang dapat bergerak.
3. Bentuk (morfologi)
Bentuk sperma yang sehat yaitu sperma dengan kepala bulat dan ekor yang panjang. Bentuk sperma yang baik menjadi indikasi terjadinya proses pembuahan.
ADVERTISEMENT

5 Cara Meningkatkan Kesehatan Sperma

Kesehatan pada sperma dapat dipengaruhi dan perlu dijaga. Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi kesehatan sperma.
1. Konsumsi makanan bergizi
Sejumlah kandungan nutrisi pada makanan ternyata mampu meningkatkan kesehatan sperma, antara lain:
• Vitamin B-12
Vitamin B-12 yang sering ditemukan dalam daging, ikan dan susu ini memiliki banyak manfaat antara lain dapat melindungi sperma dari peradangan.
• Vitamin C
Vitamin C yang terkandung di dalam jeruk, kentang, tomat, dan bayam dapat berkontribusi pada jumlah sperma yang lebih banyak.
• Likopen
Likopen umumnya terkandung didalam tomat dan semangka. Mengkonsumsi 4-8 miligram (mg) sehari dapat meningkatkan jumlah dan motilitas sperma. Sangat tidak dianjurkan mengkonsumsinya secara berlebihan karena dapat merusak DNA dan melukai sperma.
ADVERTISEMENT
• Kacang-kacangan
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2018, terhadap 119 pria menemukan konsumsi almond, walnut, dan hazelnut yang banyak selama periode 14 minggu meningkatkan jumlah sperma hingga 16 persen.
2. Berolahraga dengan teratur
Berolahraga dapat meningkatkan kualitas sperma dalam jumlah, gerakan, dan bentuk sperma meskipun yang dilakukan adalah olahraga ringan. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2005 menemukan bahwa kombinasi aktivitas rendah dan indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi memiliki peranan langsung terhadap kualitas semen yang buruk. Kelebihan berat badan (obesitas) dapat mempengaruhi kadar hormon testosteron di dalam tubuh dan dapat menurunkan gairah seks. Karenanya, olahraga dan penurunan berat badan sesuai dengan IMT dapat meningkatkan jumlah dan kualitas sperma. Jalan 20 menit, push-up, atau melakukan pekerjaan ringan dapat menaikkan hormon endorphin dan meningkatkan aliran darah sehingga gairah seks pun meningkat.
ADVERTISEMENT
3. Memilih celana dalam yang tepat
Sebuah penelitian pada tahun 2018, menemukan bahwa pria yang menggunakan celana boxer memiliki 17 persen sperma yang lebih banyak dibandingkan dengan pria yang menggunakan celana dalam model standar. Namun, Anda tidak perlu mengganti seluruh celana dalam Anda karena para peneliti telah memperingatkan bahwa penelitian yang mereka lakukan tidak mengukur faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah sperma seperti bahan pakaian.
4. Tidak mengonsumsi kafein dan alkohol secara berlebihan
Konsumsi kafein lebih dari 3 cangkir sehari, baik dalam bentuk kopi, minuman berenergi, maupun soda meningkatkan risiko terjadinya keguguran. Pada penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 ditemukan bahwa mengkonsumsi kafein dapat merusak DNA pada sperma dan dapat mengurangi jumlah sperma. Sama halnya dengan kafein, mengkonsumsi alkohol secara berlebihan juga dapat menurunkan jumlah dan motilitas sperma.
ADVERTISEMENT
5. Hindari bahan kimia dan produk tertentu
Terdapat bahan kimia dan produk tertentu yang dapat berefek langsung kepada jumlah, volume, motilitas, dan bentuk dari sperma yaitu timah, aseton, dan merkuri. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari bahan kimia dan produk tertentu dari paparan langsung terhadap tubuh.
Jadi, ingat selalu untuk menjaga kesehatan sperma, khususnya jika Anda berada dalam usia subur atau berencana untuk memiliki keturunan.