ASI Menetes Saat Bercinta, Bagaimana Mengatasinya?

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
11 Oktober 2021 8:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ASI Menetes Saat Bercinta, Bagaimana Mengatasinya?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sudah tiga bulan berlalu setelah melahirkan. Kini, sang buah hati sudah tak lagi sering membangunkan ibu di malam hari, menyusui pun sudah pintar sehingga ibu mulai punya waktu kembali bercengkerama dengan sang ayah. Gairah seks kembali muncul hingga sesi bercinta pun kembali dilancarkan. Di tengah aksi, mendadak ASI menetes! Duh, tak nyaman rasanya. Kenapa ini bisa terjadi dan bagaimana mengatasinya, ya?
ADVERTISEMENT
Ketika anak masih aktif menyusu, hormon oksitosin dalam tubuh kita masih aktif memproduksi ASI. Hormon ini terlibat dalam kehamilan dan masa menyusui untuk merangsang kontraksi pada sel-sel kelenjar susu dan memaksa keluarnya ASI. Payudara ‘bocor’ sebenarnya adalah hal yang wajar dalam masa menyusui, apalagi saat berhubungan seks seringkali kita melakukan penetrasi dengan remasan atau hisapan payudara oleh pasangan.
Selain itu menurut jurnal Sex and Breastfeeding, hormon oksitosin juga berpengaruh pada saat orgasme sehingga membuat ASI keluar saat melakukan hubungan seksual. Berbeda jika kebocoran datang saat wanita tak lagi dalam masa kehamilan atau menyusui, ini bisa menjadi indikasi masalah medis dan perlu dikonsultasikan pada dokter.
Bagi sebagian pasangan, bocornya ASI saat berhubungan bukanlah masalah. Malah, bagi sebagian pria ini justru meningkatkan gairah. Namun, bagaimana kalau hal ini justru mengganggu? Coba tips berikut!
ADVERTISEMENT
1. Gunakan bra saat berhubungan
Kalau memakai bra menyusui kurang sedap dipandang, gunakan bra yang seksi namun tetap nyaman saat bercinta. Jangan lupa juga sematkan breast pad (bantalan penyerap ASI) di dalamnya, ya. Gunanya, saat payudara mulai terisi ASI, susu tidak akan mudah menetes layaknya tanpa busana. Sesi bercinta pun bisa berlanjut tanpa gangguan.
2. Pompa ASI atau susui bayi sebelum bercinta
Saat sinyal bercinta mulai dilayangkan, beri waktu sejenak untuk memompa atau menyusui. Mengosongkan payudara sebelum berhubungan, bisa mencegah ASI memancar saat berhubungan.
3. Komunikasikan dengan pasangan
Untuk orang tua baru, bocornya ASI saat bercinta bisa jadi hal tak terduga. Kalau pasangan merasa nyaman, kita tak perlu khawatir. Tapi jika sebaliknya, tentu kita tak ingin sesi bercinta berikutnya membuahkan trauma. Untuk menghindari hal yang terburuk, komunikasikan dengan pasangan. Apakah ini membuatnya nyaman, atau malah ingin dihindari. Diskusikan apa yang bisa dilakukan untuk membuat pasangan tetap bergairah. Dengan mengenakan lingerie, misalnya. Atau, lakukan sesi bercinta setelah anak baru saja tertidur setelah disusui.
ADVERTISEMENT
Jika masih tak nyaman, boleh saja menolak ajakan, namun dengan cara seperti ini agar tak menyakiti hatinya.
Masa menyusui adalah momen paling menenangkan untuk ibu dan buah hati. Walau terkadang ada kemungkinan kendala dalam berhubungan intim, jangan jadikan gairah seks menurun karenanya ya!
Photo created by cookie_studio - www.freepik.com