Benarkah Diet Berlebihan Mengurangi Kesuburan?
Konten dari Pengguna
15 Agustus 2019 13:35 WIB
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, memiliki tubuh ideal harus ditempuh dengan usaha ekstra, baik dengan olahraga maupun diet. Apalagi, sekarang terdapat berbagai jenis diet populer yang dapat anda pilih sesuai kebutuhan, seperti diet mayo, diet keto, maupun diet vegan. Apapun jenis dietnya, pastikan hal tersebut tidak membahayakan kesehatan, terlebih jika anda sedang merencanakan kehamilan. Pasalnya, diet berlebihan dapat mengurangi peluang memiliki anak.
ADVERTISEMENT
Diet Hilangkan Nutrisi Penting
Saat melakukan diet, beberapa asupan makanan dihindari untuk mencapai kondisi tubuh tertentu, dalam hal ini menurunkan berat badan dengan cepat. Beberapa asupan tersebut ternyata memiliki kandungan yang mampu meningkatkan kesuburan sel telur. Kita ambil contoh diet vegan, yaitu pola makan berbasis tanaman dan menghindari produk susu dan daging. Diet semacam ini membuat tubuh kehilangan nutrisi seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B, yang terdapat pada daging, kedelai, dan susu. Akibatnya, tubuh kekurangan nutrisi sehingga mengganggu kesehatan sel telur.
Kualitas Sperma Menurun
Bagi pria, kekurangan nutrisi maupun memiliki berat badan under weight dapat menyebabkan rendahnya kualitas sperma. Sel lemak memiliki peran dalam pelepasan estrogen, yang kelak memengaruhi kualitas dan kuantitas sperma. Diet dengan hanya minum protein shake serta olahraga ekstrem misalnya, dapat mengurangi peluang sperma membuahi sel telur. Begitu juga jika pria tersebut over weight.
ADVERTISEMENT
Menstruasi Berhenti
Diet dikatakan berbahaya jika menyebabkan menstruasi berhenti. Jika seorang wanita kehilangan berat badannya secara ekstrem, tidak ada cadangan zat besi yang akan dilepas ketika menstruasi. Bagian hipotalamus di otak yang biasanya mengatur siklus haid pun akan menghentikan proses ovulasi, sebagai cara tubuh untuk tetap bertahan menjalankan fungsinya dengan zat besi seadanya. Jika hal ini terjadi, peluang anda untuk memiliki anak sangat kecil, karena naiknya lagi berat badan tidak menjamin kembalinya kesuburan.
Karena itu, jika ingin memiliki tubuh ideal sebaiknya anda memperbaiki pola makan dan gaya hidup. Bagi yang merencanakan kehamilan, mengapa tidak mencoba fertility diet? Diet kesuburan ini bukanlah jenis diet seperti yang banyak dilakukan orang. Konsep yang dibuat oleh Harvard Medical School ini mengajak siapapun, baik pria ataupun wanita, untuk memperbaiki pola makan dengan mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, asam folat, protein nabati, karbohidrat kompleks, dan lemak tidak jenuh. Keseluruhan nutrisi tersebut banyak terkandung dalam sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, gandum, buah-buahan, ikan salmon, dan sarden.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hindari lemak trans yang banyak terdapat pada makanan olahan dan cepat saji. Selain dapat menimbulkan penyumbatan pada pembuluh darah, penelitian menunjukkan bahwa wanita yang tidak subur karena masalah ovulasi, cenderung mengonsumsi lebih banyak lemak trans dibanding mereka yang subur. Sebaliknya, untuk susu, pilihlah susu full cream dibanding susu rendah lemak. Karena, susu tinggi lemak membantu kesuburan. Sebagai penyempurna, perbanyak minum air putih dan berolahraga secara rutin.
Nah, jika diet kesuburan di atas dilakukan dengan baik, berat badan ideal hanyalah bonus. Peluang kehamilan yang semakin besar adalah tujuannya, sehingga memiliki buah hati bukan sekadar impian.
Selamat mencoba!