Canggung dengan Orang Tua, ke Mana Bertanya tentang Seks?

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
9 Maret 2020 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Canggung dengan Orang Tua, ke Mana Bertanya tentang Seks?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dorongan seksual pada remaja kerap menyisakan berbagai macam pertanyaan yang tidak terjawab dengan tuntas. Bertanya pada orang tua ternyata tetap belum menjadi pilihan utama, meskipun orang tua masa kini cenderung lebih terbuka ketika berbicara tentang pengetahuan reproduksi dan seks. Setidaknya, hal tersebut ditunjukkan oleh penelitian TECHsex Youth Sexuality and Health Online di Amerika tahun 2017, yang menunjukkan bahwa dari 1500 responden usia 13-24 tahun, hanya 7 persen saja yang menganggap keluarga sebagai tempat belajar seks, seksualitas, dan kesehatan reproduksi yang paling efektif.
ADVERTISEMENT
Lalu, ke mana remaja belajar tentang seks? Sebanyak 30 persen memilih dokter dan 21 persen menggunakan Google atau mesin pencari lain. Mereka yang memilih Google memberikan alasan bahwa mesin pencari terpopuler tersebut menawarkan kerahasiaan, jawaban yang cepat, dan tidak perlu bertanya langsung pada orang dewasa.
Mengapa mereka tidak bertanya kepada orang tua? Inilah jawabannya:
1. Takut bertanya
2. Takut mendapat masalah
3. Tidak yakin orang tua menjawab dengan jujur
4. Tidak yakin orang tua membolehkan mereka bertanya tentang seks
5. Malu
Anda mungkin kecewa tidak menjadi rujukan utama tentang seks, namun Anda mungkin dapat memaklumi ketakutan remaja jika yang ditanyakan adalah hal-hal berikut:
1. Apakah berhubungan seks sekali saja bisa menyebabkan kehamilan?
ADVERTISEMENT
2. Apakah kondom bisa 100 persen mencegah dari penyakit menular seksual?
Bisa jadi, remaja hanya ingin tahu tetapi Anda sudah berpikir yang tidak-tidak. Tapi, bisa jadi mereka memang telah mencoba aktivitas seksual. Karenanya, melempar pertanyaan di dunia maya menjadi pilihan mereka. Mengingat Google hanya memberikan jawaban, remaja memiliki sejumlah pilihan online lain jika membutuhkan jawaban yang sifatnya segera atau konsultasi, yaitu:
Bertanya di kolom komentar akun Instagram
Adanya kolom komentar dan fitur direct message/jalur pribadi memungkinkan remaja bertanya kepada admin dari akun tersebut. Bisa juga, remaja melihat pertanyaan yang masuk dan respon yang diberikan oleh admin. Salah satu akun Instagram yang memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi dan seksual untuk remaja adalah @tabu.id.
ADVERTISEMENT
Bertanya di kolom komentar situs kesehatan
Sejumlah situs kesehatan membuka kesempatan bagi siapapun untuk bertanya langsung pada dokter, baik pertanyaan melalui halaman khusus tanya jawab atau melalui aplikasi yang bisa diunduh oleh pengguna.
Bertanya di kolom komentar situs khusus remaja
Meredupnya pamor majalah remaja membuat situs khusus remaja bermunculan. Ada yang berupa merupakan versi online dari majalah yang sudah ada seperti Hai, Gadis, dan Kawanku, ada juga yang memang situs yang memberikan informasi dan hiburan khusus remaja seperti Hipwee. Salah satu situs khusus untuk remaja generasi z adalah Dokter Gen Z. Remaja juga dapat bertanya seputar kesehatan reproduksi dan seks di halaman Kontak Kami.
Menelepon layanan hotline
Sejumlah lembaga yang bergerak di bidang kesehatan remaja dan reproduksi seksual memiliki hotline khusus yang dapat dihubungi sewaktu waktu jika remaja ingin berkonsultasi seputar masalah seks dan kesehatan reproduksi. Beberapa LSM yang bergerak di kesehatan reproduksi remaja dan menyediakan layanan hotline adalah PKBI, UNALA, dan Samsara.
ADVERTISEMENT
Apapun pilihan mereka, Anda bisa menjadikan hal ini sebagai kesempatan untuk membekali diri dengan ilmu tentang kesehatan reproduksi dan seksual sekaligus cara yang tepat untuk menyampaikannya pada remaja. Tidak ada salahnya Anda membuka situs-situs di atas agar bisa mengetahui informasi apa yang dibutuhkan oleh remaja. Mencoba mencari lewat Google juga bisa memberikan gambaran pada Anda tentang seberapa besar kemungkinan remaja memilih situs dengan informasi yang tidak relevan dan kurang kredibel. Karena itu, membekali remaja tentang cara berselancar dengan aman di dunia maya juga wajib dilakukan ketika anak memasuki masa remaja dan aktif memakai gadget.