news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ingin Sehat, Perlukah Menjadi Vegetarian?

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
16 Juni 2022 9:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ingin Sehat, Perlukah Menjadi Vegetarian?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Makin banyak orang yang kini menjalani gaya hidup sehat, salah satunya adalah dengan menjadi vegetarian. Katanya, banyak keuntungan yang didapat bila kita menjadi vegetarian, meskipun sebagian yang lain menganggap hal tersebut sulit dijalani, bahkan menyiksa diri. Lalu, perlukah kita menjadi vegetarian? Berikut adalah 6 alasan mengapa menjadi vegetarian sepadan dengan hasil yang didapatkan!
ADVERTISEMENT
1. Baik untuk kesehatan jantung
Vegetarian mungkin sepertiga lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal atau dirawat di rumah sakit karena penyakit jantung. Tentu saja, ini berkaitan dengan pilihan makanan. Mengonsumsi makanan tinggi serat dan memilih makanan yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil akan mengurangi kolesterol dan risiko serangan jantung secara keseluruhan.
2. Mengurangi risiko kanker
Dalam satu studi yang dimuat dalam healthline.com menemukan bahwa pola makan vegetarian dapat mengurangi risiko kanker secara umum. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa pola makan vegan terbukti memberi perlindungan paling besar terhadap kanker khusus wanita, sementara vegetarian lacto-ovo mampu memberi perlindungan paling besar terhadap kanker saluran pencernaan.
3. Mencegah diabetes tipe 2
ADVERTISEMENT
Menjadi vegetarian juga dapat membantu mencegah dan mengobati diabetes tipe 2 dan komplikasinya. Hal ini berhubungan dengan konsumsi makanan rendah gula seperti biji-bijian dan kacang-kacangan sehingga kadar gula darah tetap stabil. Tak hanya itu, penelitian pun menunjukkan bahwa risiko vegetarian terkena diabetes tipe 2 adalah hanya separuh dibandingkan dengan nonvegetarian.
4. Menurunkan tekanan darah
Vegetarian, terutama vegan, memiliki tekanan darah lebih rendah daripada rekan mereka yang makan daging. Hal ini mungin disebabkan karena makanan nabati cenderung lebih rendah lemak, natrium, dan kolesterol, yang dapat memiliki efek positif pada tekanan darah kita. Buah-buahan dan sayuran juga memiliki konsentrasi potasium yang baik, yang membantu menurunkan tekanan darah.
ADVERTISEMENT
5. Mengurangi gejala asma
Sebuah penelitian lama di Swedia menunjukkan bahwa diet vegetarian, khususnya vegan, dapat menurunkan gejala asma. Dua puluh dua dari 24 peserta yang menjalani pola makan vegan selama setahun kondisinya membaik, termasuk berkurangnya ketergantungan pada obat-obatan asma. Kemungkinan penyebabnya, makanan hewani tertentu dapat menghasilkan respons alergi atau peradangan, sehingga menghilangkan makanan ini dapat mengurangi kambuhnya asma.
6. Meningkatkan kesehatan tulang
Tingkat osteoporosis lebih rendah di negara-negara di mana orang-orang kebanyakan makan makanan vegetarian. Dalam satu studi, orang yang mengikuti diet vegetarian lacto-ovo selama 20 tahun atau lebih hanya memiliki 18 persen lebih sedikit mineral tulang pada saat mereka mencapai usia 80. Omnivora, atau pemakan daging, dalam penelitian ini memiliki 35 persen lebih sedikit mineral tulang pada usia yang sama.
ADVERTISEMENT
Apa beda vegetarian dan vegan? Apa pula lacto-ovo?
Ada beberapa jenis pola makan vegetarian, dilihat dari apa saja produk hewani yang masih boleh dikonsumsi, yaitu:
Jadi, jika kita merasa belum mampu meninggalkan daging sepenuhnya, kita bisa memilih jenis pola makan vegetarian di atas yang sesuai dengan kemampuan kita. Meskipun demikian, ada juga yang menjadi vegetarian karena alasan agama, lingkungan, bahkan hak-hak binatang. Bagaimana, berminat menjadi vegetarian?
ADVERTISEMENT
Photo created by jcomp - www.freepik.com