Ini Bahaya Sering Makan Junk Food Saat Hamil

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
23 Mei 2022 8:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ini Bahaya Sering Makan Junk Food Saat Hamil
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Keinginan makan yang bertambah selama hamil pastinya tak bisa dihindari oleh para ibu hamil. Ingin ini, ingin itu, ingin semuanya. Katanya, sih, ngidam. Hanya saja, ada juga lho ibu hamil yang ngidam makan junk food terus menerus. Tapi, emang boleh ya makan junk food pas lagi hamil? Bahayakah junk food bagi ibu hamil?
ADVERTISEMENT
Untuk tahu apakah junk food berbahaya atau tidak bagi ibu hamil, kita harus tahu dulu, apa sih yang dimaksud dengan junk food?
Junk food adalah makanan yang tidak mempunyai kandungan nilai gizi alias makanan “sampah” (junk). Dikatakan makanan sampah karena junk food tidak mengandung protein, serat, vitamin, dan zat gizi mikro lainnya yang diperlukan untuk kesehatan.
Junk food ini biasanya digoreng dan atau diproses dengan kandungan kalori, garam, dan atau gula yang sangat tinggi. Maka dari itu junk food kaya akan karbohidrat dan lemak.
Mengapa junk food bisa berbahaya selama masa kehamilan?
Ada beberapa sudut pandang yang bisa digunakan untuk melihat bahayanya junk food.
1. Kebutuhan nutrisi
Nutrisi yang baik adalah kunci kesehatan dan kesejahteraan selama kehamilan. Nah, junk food tidak memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui sehingga dapat disimpulkan jika junk food tidak baik dikonsumsi oleh ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Junk food umumnya memiliki kandungan garam yang cukup tinggi. Terlalu banyak garam juga tidak baik selama masa kehamilan karena dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh yang mengakibatkan pembengkakan di kaki dan tangan.
Selain itu, kelebihan garam juga dapat menyebabkan hipertensi (tekanan darah tinggi) pada kehamilan. Penyakit ini bisa membahayakan ibu dan janin, lho...
Selama masa kehamilan, sangat penting untuk mengasup banyak serat agar ibu hamil tidak sembelit. Kebanyakan junk food tidak memiliki serat yang dapat menyebabkan buang air besar menjadi tidak nyaman selama masa kehamilan.
Hati-hati, memberi tekanan yang terlalu kuat pada gerakan usus saat sembelit dapat memecahkan kantong janin yang belum kuat!
ADVERTISEMENT
2. Pertambahan berat badan gestasional
Mengonsumsi junk food dalam jumlah besar dapat menyebabkan kenaikan berat badan kehamilan yang berlebihan. Junk food tidak hanya tinggi kandungan garamnya, akan tetapi juga tinggi gula dan lemaknya. Terlalu banyak gula dapat menyebabkan diabetes gestasional selama masa kehamilan dan juga dapat mengganggu perkembangan bayi.
Di samping itu, kelebihan gula dan lemak akibat terlalu banyak mengonsumsi junk food pada ibu hamil dengan diabetes gestasional berpotensi besar melahirkan bayi yang kelebihan berat badan.
Bagaimana dampak junk food pada bayi?
Tidak hanya berbahaya bagi ibu hamil, ternyata junk food pun dapat berdampak buruk pada janin yang ada dalam kandungan. Konsumsi junk food oleh ibu selama masa kehamilan dapat berkontribusi pada masalah kesehatan anak di masa depan. Beberapa masalah itu di antaranya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Perubahan kebiasaan makan
Penelitian pada model hewan telah menunjukkan bahwa jika sewaktu hamil pola makan ibu tinggi lemak dan tinggi gula, maka bayi mengembangkan preferensi untuk makanan tersebut di kemudian hari. Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi beberapa perubahan pada jaringan saraf otak bayi dan metabolisme dapat menjadi penyebabnya.
2. Risiko asma dan alergi
Penelitian telah menunjukkan bahwa asupan gula yang sangat tinggi selama kehamilan meningkatkan risiko asma dan alergi pada masa kanak-kanak. Oleh karena itu, penambahan gula dalam makanan harus dihindari atau dijaga seminimal mungkin selama masa kehamilan. Ini termasuk gula yang secara alami ada dalam makanan seperti madu dan jus buah tanpa pemanis.
3. Paparan akrilamida
Penelitian menunjukkan bahwa junk food selama masa kehamilan dapat meningkatkan risiko paparan akrilamida pada janin. Hal ini diyakini menyebabkan pembatasan pertumbuhan intrauterin. Akrilamida juga dianggap karsinogenik (memicu kanker). Akrilamida terbentuk ketika makanan yang kaya pati (misalnya kentang dan roti) dipanggang/dimasak pada suhu yang sangat tinggi, seperti pada keripik kentang dan kentang goreng.
ADVERTISEMENT
4. Masalah kesehatan mental
Ada beberapa bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang tidak sehat seperti junk food selama kehamilan dapat memicu munculnya masalah kesehatan mental pada anak.
5. Peningkatan berat badan janin ('bayi besar'/macrosomia)
Diet ibu hamil yang tinggi junk food dapat menyebabkan peningkatan berat badan janin saat lahir. Diketahui bahwa berat badan lahir bayi yang tinggi dapat memperlambat persalinan dan meningkatkan kemungkinan intervensi medis (seperti operasi caesar dan persalinan dengan alat).
Jadi untuk para ibu hamil, baiknya memang stop dulu makan junk food. Selain tidak baik untuk ibu, ternyata efek samping dari junk food juga berbahaya untuk janin yang sedang dikandung. Lebih baik menahan diri dari pada berakibat buruk di kemudian hari. Masih banyak kan, makanan sehat yang lezat rasanya?
ADVERTISEMENT
Photo created by rawpixel.com - www.freepik.com