Ini Cara Berkomunikasi dengan Anak Sesuai Jenis Kelaminnya

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
10 Maret 2020 11:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ini Cara Berkomunikasi dengan Anak Sesuai Jenis Kelaminnya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
“Dika, dengar Ibu enggak? Lihat dong mata Ibu kalau Ibu bicara!” Tegas Ibu ketika berbicara dengan anak laki-lakinya, Dika. Sementara Dika berdiri depan Ibunya tapi tidak menatap Ibunya ketika berbicara.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Rara, “Ibu, Ibu lihat deh baju aku.. Bu! Lihat aku dong, jangan sambil pegang HP,” protes Rara anak perempuan yang sedang memamerkan baju baru pada Ibunya.
Tahukah Anda, bahwa anak lelaki dan perempuan punya cara yang berbeda dalam berkomunikasi? Anak lelaki cenderung kurang menyukai kontak mata dan lebih senang melihat ke arah benda. Sementara anak perempuan senang dengan kontak mata karena memiliki otak tengah yang tebal sehingga kuat menatap mata dengan waktu yang lama. Ini salah satu perbedaan fitrah lelaki dan perempuan yang sangat berpengaruh dalam cara bicara.
Menurut dr. Aisyah Dahlan, perbedaan cara bicara dan komunikasi antar lelaki dan perempuan didasari dari perbedaan otak keduanya. Setelah melalui penelitian lebih dari 10 tahun, dr. Aisyah Dahlan menyimpulkan beberapa perbedaan dasar antara lelaki dan perempuan, yang bisa Anda cermati untuk berkomunikasi lebih baik dengan anak.
ADVERTISEMENT

Perkembangan otak

Otak kiri dalam tubuh manusia bekerja untuk mengingat kata-kata, matematika, verbal, logis, fakta, analisa, syair, detail dan lebih teratur. Otak kanan cenderung kepada kreatif, warna, artistik, visualisasi, gagasan, khayalan, musik, bentuk dan ruang. Pada lelaki, otak kanan berkembang terlebih dahulu, ini yang menyebabkan anak lelaki usia kurang dari 18 tahun terkesan santai dan tidak serius, barulah setelah 18 tahun otak kanan dan kiri berkembang dengan sama sehingga Ia bisa lebih fokus menentukan pilihan terutama masalah pendidikan. Berbeda dengan perempuan, otak kanan dan kiri berkembang seimbang. Jadi tak heran jika anak perempuan di usia sekolah cenderung lebih pintar dalam segala hal.

Jumlah komunikasi per hari

Lelaki mengeluarkan kata tidak lebih dari 7000 kata, termasuk bahasa verbal dan non verbal. Sementara perempuan mengeluarkan lebih dari 20.000 kata per hari. Jangan kaget kalau anak perempuan lebih senang berbicara ketimbang lelaki dan jangan baper, ya kalau anak lelaki tidak banyak menanggapi obrolan orangtuanya.
ADVERTISEMENT

Pengendalian emosi

Otak lelaki berisi 99 pikiran dan satu emosi, sedangkan otak perempuan 99 emosi dan satu pikiran. Jika pria mengalami emosi negatif (marah atau sedih) berimbas hanya pada otak kanan. Perempuan, jika mengalami emosi negatif yang terganggu seluruh otaknya. Lelaki tak selalu nampak kesedihannya, karenanya Ia masih selalu bisa melakukan aktivitas lainnya, berbeda dengan perempuan yang selalu nampak jika merasakan kesedihan dan terkadang mengganggu aktivitasnya. Saat berkomunikasi dengan anak lelaki, Anda mungkin perlu lebih sensitif dalam bertanya saat Ia dalam keadaan sedih. Rangkul anak perempuan saat Ia dalam keadaan emosi dan berikan support agar Ia bisa tetap mengendalikan rasa dan beraktivitas normal.
ADVERTISEMENT
Perbedaan otak antara lelaki dan perempuan membuat cara berkomunikasi antar keduanya pun berbeda. Hal diatas hanya sekian dari beberapa perbedaan yang tak selalu sama di tiap anak. Orangtua harus juga paham akan karakteristik masing-masing anak untuk bisa berkomunikasi secara baik dan lancar dengan mereka. Yuk, lebih pahami anak dengan segala keunikannya!