Ini Cara Sabun 'Bunuh' Virus Corona

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
15 April 2020 8:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ini Cara Sabun 'Bunuh' Virus Corona
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Mungkin Anda penasaran, mengapa pemerintah menganjurkan cuci tangan dengan air mengalir harus disertai penggunaan sabun untuk mencegah penularan virus Corona. Padahal, selama ini Anda mungkin merasa mencuci tangan dengan air saja sudah membuat tangan bersih. Apalagi, jika benda yang dipegang tidak terlalu kotor, tak bernoda, tak berlemak.
ADVERTISEMENT
Alasan di balik imbauan tersebut adalah pada struktur virus, termasuk virus Corona. Seperti yang sudah diketahui oleh masyarakat luas, virus Corona berbentuk bola dengan tonjolan-tonjolan atau mahkota di permukaannya. Kebanyakan virus memiliki bentuk seperti ini, dengan struktur yang sama pula yaitu lapisan terluar yang terdiri dari lemak.
Seperti lemak, virus ini mudah menempel pada permukaan benda, begitu pula pada tangan. Ketika Anda mencuci tangan dengan air, maka air hanya akan mengalir melewati virus. Mengapa? Karena virus ini ibarat minyak. Seperti percobaan sains saat Anda bersekolah dulu, minyak yang diteteskan ke dalam air tidak akan bercampur dengan air meski diaduk sedemikian rupa.

Apa yang terjadi jika sabun ditambahkan pada campuran air dan minyak tersebut kemudian diaduk?

Ternyata minyak, air, dan sabun bisa menyatu. Hal tersebut dikarenakan bahan pembuat sabun adalah campuran 2 molekul: satu molekul mengikat air, satu molekul mengikat minyak. Jadi, saat sabun bersentuhan dengan air dan minyak, molekul sabun menarik lapisan lemak dan memisah-misahkan minyak hingga larut ke dalam air.
ADVERTISEMENT
Yang terjadi pada virus sama dengan percobaan di atas. Sabun yang digunakan untuk mencuci tangan akan melunturkan lapisan lemak yang menyelubungi virus Corona. Ibarat karung beras yang ketika karung dilepas berasnya berhamburan, maka virus Corona pun akan “berhamburan” dan luntur bersama dengan sabun dan air yang mengalir. Virus pun mati.

Tapi, matinya virus karena sabun ada syaratnya, lho.

Ya, syaratnya mencuci tangan harus dilakukan minimal 20 detik. Kurang dari itu, virus tidak sepenuhnya hilang dan tetap berpotensi masuk ke dalam tubuh Anda saat Anda makan atau menyentuh wajah.

Bagaimana dengan hand sanitizer?

Hand sanitizer yang mengandung minimal 60% alkohol dapat membunuh virus Corona dikarenakan alkohol memiliki struktur yang sama dengan sabun sehingga bisa menghancurkan lapisan lemak pada virus. Tapi, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir tetap lebih efektif karena tangan yang berkeringat maupun kotor dapat larut ke dalam cairan atau gel sanitizer dan membuat efektivitasnya saat membunuh virus menjadi berkurang.
ADVERTISEMENT

Mengapa hanya tangan saja yang perlu dicuci dengan sabun?

Karena dengan tangan lah orang menyentuh wajah. Virus Corona menular melalui droplet atau percikan air liur yang masuk ke mulut, hidung, atau mata. Tiga pintu masuk ini berada di wajah dan anggota tubuh yang paling sering menyentuhnya adalah telapak tangan.
Anda bisa menggunakan sabun apa saja (tidak harus antiseptik) selama mencuci tangan dilakukan selama minimal 20 detik. Jadi, jika Anda benar-benar ingin mencegah virus Corona masuk ke tubuh Anda, rajinlah mencuci tangan dengan benar.