Ini Kata Dokter Tentang Efek Samping KB Implan

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
23 Mei 2020 8:19 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ini Kata Dokter Tentang Efek Samping KB Implan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Biasanya, setiap keraguan dan keluhan mengenai metode KB dapat diselesaikan dengan konsultasi langsung ke dokter atau bidan. Sayangnya, di masa pandemi COVID-19 seperti ini, banyak pertanyaan yang tidak terjawab dan akhirnya menimbulkan kebingungan. Bagi pasangan usia subur yang memilih implan yang merasa bingung, pertanyaan yang diajukan sejumlah pengguna KB kepada dr.Dyana Safitri Velies, Sp.OG (K), MKes berikut ini mungkin bisa membantu menjawab keraguan.
ADVERTISEMENT
1. Masa berlaku implan saya sudah habis. Saya beralih ke pil KB karena menghindari lepas implan ke RS. Tapi, saya jadi sering mual juga sering pusing setelah minum. Bagaimana solusinya?
Jika mual dan pusing rutin muncul karena menggunakan pil kombinasi, sebaiknya Ibu berhenti minum pil KB. Sebagai alternatif sementara, Ibu bisa menggunakan kondom. Tapi, jika Ibu dan suami tidak nyaman menggunakan kondom, saya sarankan untuk segera melepas implan dan memasang yang baru. Melepas implan dapat dilakukan di bidan atau puskesmas sehingga tidak perlu ke RS.
2. Saya baru saja memasang implan. Tapi, mengapa tiap jam 9 pagi kepala saya pusing? Metode kontrasepsi apa yang sebaiknya saya pakai?
Sakit kepala yang ibu alami mungkin saja merupakan salah satu efek samping implan. Jika memang mengalami sakit kepala, Ibu sebaiknya beralih ke metode lain yang tidak mengandung hormon seperti kondom, IUD, atau tubektomi.
ADVERTISEMENT
3. Berapa kali maksimal lepas pasang implan? Apa efek samping memakai kontrasepsi hormonal secara terus menerus?
Tidak ada ketentuan maksimal untuk implan. Implan relatif aman dan dapat digunakan terus sampai menopause.
4. Setelah pasang implan, mengapa menstruasi saya tidak teratur? Mau konsultasi ke dokter tapi disarankan untuk tidak ke RS kalau tidak mendesak.
Menstruasi tidak teratur merupakan salah satu efek samping penggunaan implan. Jadi, tidak apa-apa, Ibu bisa tetap melanjutkan penggunaan implan. Segera ke dokter jika ibu merasa perdarahan banyak sampai lebih dari 6 pembalut/hari.
5. Saya memasang 3 implan, yang dilepas baru dua. Karena pandemi , rencana mengambil yang satu harus tertunda. Apakah bisa menyebabkan masalah?
ADVERTISEMENT
Sebaiknya melepas implan dilakukan semuanya sekaligus. Namun, selama tidak ada infeksi, menunda melepas satu implan yang tersisa tidak berbahaya. Yang penting untuk diingat, implan tersebut sudah tidak efektif lagi sebagai kontrasepsi, oleh karena itu, Ibu mungkin membutuhkan kontrasepsi lain sebagai cadangan.
6. Apakah pada masa pembatasan seperti ini, rumah sakit masih melayani tubektomi?
Untuk mencegah penyebaran virus corona, rumah sakit saat ini membatasi pelayanan hanya untuk tindakan darurat atau emergency. Tubektomi membutuhkan prosedur operasi yang harus dilakukan di rumah sakit sehingga untuk saat ini dibatasi. Meskipun demikian, tubektomi masih dapat dilakukan bersamaan dengan operasi sesar.
7. Saya baru saja menikah dan memutuskan untuk menunda kehamilan hingga pandemi usai. Benarkah wanita yang belum pernah hamil tapi ber-KB bisa memengaruhi kesuburan?
ADVERTISEMENT
Tidak benar bahwa ber-KB akan mempengaruhi kesuburan dalam jangka panjang. Untuk suntik 3 bulan memang membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali subur, yaitu paling cepat sekitar 4 bulan. Namun, banyak juga yang membutuhkan 6 bulan hingga satu tahun untuk dapat kembali subur. Intinya, Ibu tetap bisa hamil, kecuali jika KB yang dipilih adalah tubektomi.