Konsumsi Pil KB Saat Hamil, Apa Efeknya?

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
29 September 2019 5:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terjadinya kehamilan terkadang tidak direncanakan oleh pasangan. Ada kalanya, ibu hamil baru mengetahui status kehamilan saat tanda-tanda kehamilan mulai jelas terlihat. Yang menjadi masalah adalah ketika kondisi ini terjadi saat ibu masih menggunakan metode kontrasepsi, salah satunya adalah pil KB.
ADVERTISEMENT
Pil KB merupakan salah satu metode kontrasepsi yang sangat populer di Indonesia. Efektivitas pil KB dalam mencegah kehamilan mencapai 92%. Namun, masih terdapat wanita yang hamil meski sudah mengkonsumsi pil KB. Salah satumya penyebabnya adalah kurang disiplin minum pil KB secara rutin.
Dari kasus tersebut, terdapat beberapa pertanyaan seputar dampak pil KB pada kehamilan. Meskipun sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keamanan serta efek samping yang ditimbulkan oleh pil KB, namun hingga kini masih belum banyak studi yang dilakukan mengenai dampak pil KB terhadap kehamilan.

Efek samping pada kesehatan janin

Berdasarkan sejumlah penelitian mengenai hubungan penggunaan kontrasepsi oral dan kelainan janin, ditemukan bahwa pil KB mengandung hormon eksogen yang dapat meningkatkan konsentrasi vitamin A pada tubuh ibu hamil. Konsentrasi vitamin A yang meningkat dapat menimbulkan efek teratogenik. Secara sederhana, teratogenik adalah kelainan yang ditimbulkan oleh zat vitamin A kepada bagian tubuh janin. Dalam kasus ini, kelainan dapat terjadi pada struktur mata janin, seperti kerusakan pada retina.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat pula efek pada sistem saraf pusat yang ditandai oleh kelainan seperti hydrocephalus. Kelainan yang lain berupa kecacatan pada struktur jantung, kelainan telinga, dan yang terakhir kelainan pada pembentukan struktur tulang tengkorak pada janin. Selain itu, hormon eksogen yang dikandung dalam pil KB ditemukan dapat menurunkan konsentrasi asam folat pada tubuh ibu yang sedang hamil.
Bagi ibu yang sedang hamil, pasti sudah tidak lagi asing dengan fungsi asam folat. Asam folat adalah zat esensial untuk pembentukan struktur tubuh janin serta organ dalam janin secara utuh. Sehingga, ketika asam folat berkurang maka tingkat resiko kecacatan janin akan meningkat.
Berdasarkan penelitian dilakukan pada tahun 2016 oleh kolaborasi tim penelitian dari Universitas Harvard dan Stanford di Amerika, ditemukan bahwa penggunaan pil KB pada saat kehamilan maupun sebelum kehamilan tidak akan berdampak secara negatif untuk janin, dari sisi kesehatan, dan tidak ditemukan adanya resiko yang buruk terhadap kehamilan.
ADVERTISEMENT
Selain penelitian tersebut, terdapat 10 penelitian lain yang dilakukan pada tahun 1990 dengan tujuan untuk menyelidiki efek pil KB terhadap kehamilan. Hasilnya, tidak terdapat hubungan yang jelas dan tetap antara mengkonsumsi pil KB saat waktu kehamilan dan kecacatan pada janin. Namun, mereka menemukan kemungkinan adanya cacat jantung janin yang ditimbulkan oleh konsumsi pil KB saat kehamilan berlangsung, meskipun persentasenya kecil. Secara spesifik, kelainan tersebut berupa hypoplastic left heart syndrome, yaitu sebuah jenis kecacatan dimana bagian kiri jantung janin tidak terbentuk secara lengkap. Akibatnya, terjadi gangguan pada fungsi jantung dalam menghantarkan darah ke seluruh tubuh.
Selain itu, terdapat juga kelainan perkembangan saluran cerna terutama pada bagian usus. Dikenal dengan sebagai gastrosichis, dimana jaringan usus pada janin terletak di luar tubuh. Kemudian, kecacatan lain yang dapat timbul berupa kecatatan pada pertumbuhan lengan janin, serta kelainan pada pembentukan saluran kemih janin.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, terdapat beberapa penelitian yang menjelaskan mengenai efek samping pil KB terhadap kehamilan. Karena itu, bagi ibu yang mengkonsumsi pil KB sebaiknya memastikan pil dikonsumsi tepat waktu dan tidak ada yang terlewat. Jika sering terlupa, disarankan untuk memilih metode kontrasepsi yang lain.